Menurut
Tadkirotun (2012) angka atau bilangan adalah lambang atau simbol yang merupakan
suatu objek yang terdiri dari angka-angka. Sebagai contoh bilangan 10, dapat
ditulis dengan dua buah angka (double
digits) yaitu angka 1 dan angka 10). Bilangan banyak ditemui dalam
kehidupan sehari-hari. Namun demikian, bilangan yang ditemui anak-anak
sebenarnya memiliki arti yang berbeda-beda.
Seperti yang dikemukakan oleh
Fatimah (2011:14) anak-anak akan belajar membedakan arti bilangan berdasarkan
penggunaan yaitu:
1.
Bilangan
kardinal menunjukkan kuatitas atau besaran benda dalam sebuah kelompok.
2.
Bilangan
ordinal, digunakan untuk menandai urutan dari sebuah benda, contoh juara
kesatu, dering telepon, ke lima kalinya.
3.
Bilangan
nominal, digunakan untuk member nama benda, contoh: nomor rumah, kode pos,
nomor lantai/ruang di dedung, jam, uang, dll.
Seperti apa yang
dikemukakan oleh Marhijanto (2008:30) bahwa bilangan adalah banyaknya benda,
Jumlah, satuan system matematika yang dapat diunitkan dan bersifat abstrak.
Konsep abstrak iini merupakan hal yang sulit untuk anak Taman Kanak kanak
memahami secara langsung. Sebagaimana yang telah dikemukakan bahwa konsep
bilangan itu bersifat abstrak, maka cenderung sukar untuk dipahami oleh
anak usia dini dan Taman
Kanak-kanak dimana pemikiran anak Taman Kanak-kanak berdasarkan pada pengalaman
kongkret. Untuk dapat mengembangkan konsep bilangan pada anak anak Taman
Kanak-kanak tidak dilakuakn dalam jangka waktu pendek, yang harus dilakukan
secra bertahap dalam jangka waktu yang lama, serta dibutuhkan media yang
kongkrit untuk membantu proses pembalajaran mengenal bilangan.
Wardani IGAK
(2008:27) mengungkapkan bilangan
merupakan suatu konsep tentang bilangan yang terdapat unsure-unsur penting
seperti nama, urutan, bilangan dan Jumlah. Indikator yang berkaitan dengan
kemampuan mengenal konsep bilangan yaitu:
1.
Counting (berhitung)
2.
One-to-one correspondence
(koresponden satu-satu)
3.
Quality (kuantitas)
4.
Comparison (perbandingan)
5.
Recognizing
and Writing Numeral (mengenal
dan menulis angka).
Anak memiliki
kemampuan counting (berhitung)
sebelum berusia 3 tahun bahwa anak mampu menyebutkan urutan bilangan, misalnya
satu, dua, tiga, empat, dan seterusnya. Untuk bisa berhitung anak-anak memulai
berhitung dari 1 sampai 9 setelah itu 10 dan seterusnya yaitu bilangan yang
terdiri dari 2 angka, misalnya anak mampu menyebutkan bilangan “sebelas” bukan
menyebutkan “sepuluh satu” dan sebagainya.