Blogroll

loading...

Blogger templates

loading...

Matematika Untuk Anak Usia Dini



Menurut Sumantri (1992: 190-195) menyebutkan “bahwa matematika merupakan bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang akan kita sampaikan, matematika merupakan bahasa numerik yang memungkinkan kita untuk melakukan pengukuran secara kuantitatif, matematika merupakan sarana berfikir deduktif”.
Sementara menurut Reys, et.al (1998: 2) matematika merupakan ilmu yang mempelajari pola dan hubungan, cara untuk berpikir, seni, bahasa, dan alat.
Dari pendapat yang dikemukakan di atas, matematika memiliki makna yang jauh lebih luas dari perhitungan angka karena matematika berfungsi sebagai cara dan alat untuk berpikir. Matematika mengandung unsur-unsur keindahan sebagaimana yang terkandung dalam seni. Matematika juga merupakan bahasa yang bersifat kuantitatif, dan merupakan ilmu yang mempelajari pola-pola serta hubungan. 
Kemampuan dasar matematika anak usia dini menurut Piaget, Jean dan Inhelder, Barbel (2010: 111-123) anak yang berada di bangku TK yang berusia 4-6 tahun yang dalam tahap perkembangan kognitifnya berada pada tahap pra-operasional, pada umumnya dikenalkan matematika sebagai berikut: a. bilangan, b. konservasi, c. seriasi, d. klasifikasi, e. jarak, f. waktu dan kecepatan, g. pola dan h. pengukuran.
Prinsip pembelajaran matematika pada anak usia dini adalah:
a.      Membangun keinginan dan kepercayaan diri dalam menyesuaikan berhitung.
b.     Menghargai kesalahan anak dan jangan menghukumnya, fokus pada apa yang anak capai.
c.      Pelajaran yang mengasyikkan dengan melakukan aktifitas yang menghubungkan kegiatan berhitung dengan kehidupan sehari-hari.
d.     Pembelajaran secara langsung yang dilakukan oleh anak didik melalui bermain dan permainan yang diberikan secara bertahap dan menyenangkan bagi anak didik.
e.      Tidak memaksakan kehendak guru dimana anak diberi kebebasan untuk berpartisipasi atau terlibat langsung menyelesaikan masalah-masalahnya.