Blogroll

loading...

Blogger templates

loading...

Identifikasi masalah dan solusi masalah pada anak TK


1). Identifikasi Masalah
Langkah ini dimaksudkan untuk mengetahui masalah apa dihadapi anak. Misalnya, ketika guru di kelas mengajak anak untuk belajar menempel suatu gambar dengan menggunakan bulu ayam, salah seorang anak bernama Devita tidak melakukannya. Penolakan ini seringkali ditunjukkan Devita guru mengajak anak belajar menggunakan media ayam atau sejenisnya. Dalam langkah ini guru mencoba mengumpulkan berbagai data atau informasi masalah yang mungkin dihadapi Devita. Upaya yang dilakukan guru dimaksudkan untuk memperoleh kejelasan tentang kemungkinan adanya masalah yang dihadapi Devita.
2). Analisis Masalah
Langkah ini dimaksudkan untuk mengetahui atau mengecek seberapa jauh anak mengalami masalah, apakah masalah itu bersifat menetap atau terus menerus timbul pada diri anak atau bersifat insidental. Selain itu perlu dicek pula apakah masalah ini mempengaruhi aspek perkembangan lainnya atau tidak langkah ini dapat dilakukan dengan melihat perkembangan perilaku dan hasil pembelajaran ditunjukkan anak. Misalnya dari keberanian bicara, keberanian tampil di depan kelas, hasil karya kemampuan menjawab pertanyaan guru, aktivitas sosial anak dan lain-lain. Seperti contoh anak Devita, guru menganalisis masalahnya dari aktivitas kemampuan lai ditunjukkan Devita, apakah Devita menjadi anak yang menolak kegiatan-kegiatan lain, mengisolasi diri, sering gemetar/takut bila berhadapan dengan bulu ayam atau sejenisnya, pemarah atau pendiam.
Selain itu guru juga dapat melakukan percakapan, seperti contoh di bawah ini:
Guru :"Ibu lihat Devita belum menyentuh dan mengerjakan gambar, apa Devita hari ini
sedang sakit?
Devita :(menggeleng)
Guru :"Devita menggambarnya mau diberi warna saja atau ditempel bulu ayam?
Devita : "Diberi warna saja"
Guru : "Kalau ibu temani dan bantu memegang bulu ayamnya untuk ditempel digambar
Devita mau tidak?" (sambil memberikan bulu ayamnya pada Devita)
Devita :(menggeleng sambil menjauhkan badannya dari bulu ayam).


3). Diagnosis
Langkah ini dimaksudkan untuk menemukan latar belakang masalah yang dihadapi anak, apakah masalah itu bersumber dari diri sendiri atau dari lingkungannya. Diagnosis dapat dilakukan dengan cara : (a) melihat sejak kapan perilaku masalah itu muncul, (b) melakukan percakapan dengan anak, (c) melakukan percakapan dengan orang tua, atau (d) melakukan kunjungan rumah (home visit). Kedalaman masalah dapat dirasakan berbeda-beda oleh setiap anak.
Hal ini  mempengaruhi bagaimana anak menyikapi masalah yang dihadapinva. Percakapan dengan anak dapat dilakukan bilamana anak memiliki kemampuan verbal yang cukup baik, permasalahan yang dialami anak tidak terlalu berat dan ungkapan bahasa atau pertanyaan yang diberi guru sesuai dengan kemampuan berfikir anak. Bilamana ini tidak dapat dilakukan, maka upaya menemukan latar belakang masalah dapat dilakukan melalui percakapan dengan orang tua dan kunjungan rumah (home visit).
Contoh percakapan guru dengan orang tua sebagai berikut
Guru : "Ibu, akhir-akhir ini saya melihat Devita tidak berminat untuk belajar menempel bila menggunakan media bulu ayam. Setiap belajar yang menggunakan bulu ayam selalu menolak dan kadang minta diganti dengan media yang lain. Boleh saya tahu bagaimana pendapat Ibu?”
Ibu Devita : "Kalau di rumah Devita biasa-biasa saja, dan tidak pernah cerita kalau di TK dia tidak bisa mengerjakan sesuatu. Biasanya Devita kalau menggambar memang selalu minta krayon atau pensil warna. Karena dia minta itu, ya saya berikan apa yang dia minta"
Guru : "Saya pernah menemani Devita untuk menempel gambar dengan bulu ayam, tapi
Devita selalu menolak dan malah menjauhi saya karena saya memegang bulu ayam, menurut Ibu mengapa sikap Devita begitu?"
Ibu Devita : "Saya tidak mengerti mengapa Devita bersikap begitu, apa Devita menunjukkan sikap lainnya Bu?"
Guru :"Ya, ketika saya memberikan bulu ayam, Devita terlihat agak ketakutan dan tangannya gemetar. Menurut 1bu, apakah Devita pernah mengalami suatu peristiwa dengan bulu ayam, atau Devita pernah melakukan kesalahan dan seringkali berhubungan dengan bulu ayam?"
Ibu Devita: "Ya ya, di rumah kalau Devita nakal atau tidak nurut apa yang diminta
Bapaknya, Bapak suka menakut-nakutinya dengan kemoceng (pembersih debu dari bulu avam). Apa mungkin itu penyebabnya?"
Guru : "Mungkin saja, sikap yang ditunjukkan Bapak dengan menakut-nakuti Devita pakai kemoceng membuat Devita merasa ketakutan dan menganggap setiap bulu ayam akan melukai dirinya"

3). Prognosis
Langkah ini dilakukan untuk menetapkan bantuan yang akan diambil, apakah bantuan ini langsung berhubungan dengan anak atau perlu keterlibatan teman lain dan anggota keluarganya. Seperti yang diuraikan di awal, permasalahan anak mungkin disebabkan oleh hambatan yang ada pada dirinya atau disebabkan karena lingkungan dalam hal ini lingkungan teman lingkungan atau keluarga.
Keterlibatan bantuan orang tua dalam upaya mengurangi atau menghilangkan
masalah yang dihadapi anak jelas diperlukan karena hubungan anak dengan orang tua relative kuat. Selain dari itu, penyebab anak mengalami masalah bisa disebabkan karena salahnya perlakuan orang tua terhadap anak sehingga anak mengalami masalah tertentu.
Dalam langkah prognosis, guru menetapkan langkah apa yang akan diambil untuk
mengurangi rasa takut Devita bila berhadapan dengan bulu ayam. Alternatif yang mungkin dapat dilakukan guru adalah:
(a) Bercakap-cakap dengan Devita untuk menumbuhkan pemahaman bahwa bulu ayam
tidak akan melukai dirinya.
(b) Menyimpan atau menggantungkan bulu ayam di dalam kelas dengan posisi yang tidak terlalu dekat untuk membiasakan Devita melihat dan memperhatikan bulu ayam.
(c) Bekerja sama dengan orang tua untuk menghilangkan kebiasaan memukul atau
memarahi anak dengan mememgang/memperlihatkan kemoceng (bulu ayam)
(d) Melakukan pembelajaran yang menggunakan bulu ayam dengan melibatkan teman-temannya. Teman-temannya diminta untuk membuat sesuatu dengan bulu ayam dan
Devita dilibatkan secara perlahan-lahan dalam kegiatan tersebut.



4) Pelaksanaan bantuan
Dari beberapa alternatif bantuan yang ada, guru menetapkan langkah mana yang akan dilakukan. Setelah menetapkan bantuan yang akan digunakan, guru kemudian melaksanakan bantuannya. Misalnya guru memilih alternatif bantuan : (a) bekerja sama
dengan orang tua, dan (b) melaksanakan pembelajaran dengan melibatkan teman-temannya. Untuk melibatkan peran orang tua dalam upaya membantu mengurangi atau
menghilangkan hambatan yang dihadapi anak perlu kemampuan berkomunikasi yang baik dari seorang guru taman kanak-kanak. langkah hambatan yang dihadapi anak mengurangi atau menghilangkan hambatan yang dihadapi anak perlu kemampuan berkomunikasi yang baik dari seorang guru taman kanak-kanak. Guru perlu memperhatikan hal-hal berikut :
(a). Tidak menggunakan kata-kata yang akan menyinggung perasaan.
(b). Tidak bertindak seolah-olah menggurui
(c). Tidak menyalahkan peran orangtua maupun anak
(d). Mengajak orangtua untuk melakukan perbaikan dan memilih langkah yang terbaik
bagi perkembangan anak.
(e). Bersikap sabar, hangat dan penuh pengertian.
Keterlibatan teman dalam proses perbaikan bagi anak yang bermasalah merupakan suatu solusi (pemecahan) yang dapat dilakukan, berhubung anak pada usia taman kanak-kanak adalah masa bersosialisasi. Kelekatan dan kepedulian anak terhadap temannya pada usia ini relatif tinggi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam melaksanakan bantuan pada anak yaitu:
a)   Tidak perlu menceritakan kesulitan atau kekurangan yang dimiliki anak (Devita) kepada temannya, karena akan menimbulkan penilaian dari anak lain bahwa Devita takut terhadap sesuatu yang tidak riil (nyata)
b)   Melibatkan Devita dalam upaya perbaikan perlu dilakukan secara perlahan dan tanpa paksaan, dengan paksaan dapat membuat anak menolak dan menumbuhkan ketakutan yang berlebih
c)   Perlu diciptakan suasana yang menyenangkan selama proses perbaikan
d)   Perlu diberikan penguatan (reinforcement) bilamana Devita menunjukkan perubahan sikap ke arah yangbaik, misalnya dengan mengatakan "sekarang Devita lebih pintar, sudah bisa membuat gambar yang lebih baik".
e)   Perlu diciptakan suasana saling membantu antara teman dengan Devita dengan cara melakukan pekerjaannya secara berkelompok.

5). Penilaian dan tindak lanjut
Penilaian dan tindak lanjut dimaksudkan untuk mengevaluasi langkah dan bantuan yang telah diberikan pada anak. Evaluasi ini dapat dilakukan dengan melihat perubahan perilaku yang terjadi pada anak, apakah anak mnunjukkan adanya perubahan ke arah yang lebih baik atau bahkan mengalami kemunduran. Bila perilaku anak ternyata tidak ada perubahan atau bahkan menjadi lebih buruk maka guru perlu mengintrospeksi langkah-langkah yang sudah dilakukan. Ketidakberhasilan itu mungkin terjadi karena :
(a). Tidak- tepat mengidentifikasi masalah yang dihadapi anak
(b). Perlu dilakukan alternatif lain yang dipandang lebih tepat
(c). Keterlibatan orang tua perlu dilakukan secara terus menerus
(d). Menciptakan situasi yang aman dan menyenangkan bagi anak baik di rumah maupun di taman kanak-kanak.


Blog Archive