Blogroll

loading...

Blogger templates

loading...

Langkah-langkah Menstimulus Motorik Halus



a.   Menstimulus Perkembangan Motorik Halus
Menurut Beaty (2013 : 236) perkembangan motorik halus melibatkan otot-otot halus yang mengendalikan tangan dan kaki. Terkait dengan anak kecil, anda sebaiknya memberikan perhatian lebih kepada control, koordinasi, dan ketangkasan dalam menggunakan tangan dan jemari. Meskipun perkembangan ini berlangsung serentak dengan perkembangan motorik kasar, otot-otot dekat dengan batang tubuh matang sebelum otot-otot kaki dan tangan, yang mengendalikan pergelangan dan tangan.
Jadi, penting bagi anak kecil untuk berlatih menggunakan otot-otot besar saat terlibat dalam kegiatan motorik halus. Penundaan pengembangan koordinasi motorik kasar mungkin berdampak negatif pada perkembangan motorik halus. Tetapi begitu anak-anak bisa melakukan gerakan motorik halus, guru prasekolah sebaiknya mendorong mereka terlibat dalam semua jenis kegiatan manipulatif sehingga mereka bisa belajar dan lalu menerapkan kemampuan yang diperlukan untuk menggunakan tangan dan jemari dengan kontrol dan tangkas.
b.   Menstimulus Refleks Kemampuan Motorik Halus Anak
Tentu bayi dan balita menggunakan tangan dan jemari mereka tanpa banyak pengalaman sebelumnya, demikian temuan anda. Tetapi mengapa anak usia 3, 4 dan 5 tahun berbeda? Perbedaan itu penting, perbedaan tersebut melibatkan gerakan sadar dan tanpa sadar. Bayi menggerakkan lengan, tangan dan jemari mereka lewat gerakan refleks, bukan gerakan sadar. Sistem saraf menyesuaikan gerakan tanpa sadar saat sistem ini matang, memungkinkan anak-anak mengendalikan gerakan mereka dengan sadar. Saat gerakan reflex awal ini memudar, anak-anak harus benar-benar belajar menggunakan dan mengendalikan tangan dan jemari mereka sebagai gantinya.
Elliot dalam Beaty, (2013: 236-237) sejumlah besar gerakan refleks dilakukan bayi. Gerakan tersebut meliputi Moro, atau gerakan refleks terkejut, di mana bayi mengayunkan lengannya sembarang arah dan menangis; gerakan refleks terpaku di mana bayi memutar kepalanya dan membuka mulutnya saat disentuh; gerakan refleks mengisap, dimana bayi mengisap jika bibir atau mulutnya disentuh; gerakan refleks berjalan, dimana bayi membuat gerakan melangkah saat diposisikan tegak lurus di permukaan; gerakan refleks berjalan; dimana bayi membuat gerakan berenang saat diposisikan di air dengan kepala ditegakkan. Masih banyak lagi gerakan refleks lain.
Gerakan refleks paling terkait dengan kemampuan tangan motorik halus adalah gerakan refleks menggenggam atau refleks genggaman (palmar gras) di mana bayi merapatkan jemarinya melingkupi sesuatu di telapaknya. Genggaman ini begitu kuat awalnya sehingga bisa menopang tubuh bayi dan digunakan untuk mengangkat tubuh bayi sepenuhnya saat sedang berbaring. Padahal, sebenarnya melepaskan genggaman merupakan hal yang sulit bagi bayi. Anda mungkin harus menguraikan jemarinya.
Respons tanpa sadar seperti ini berasal dari batang otak bawah dan batang spinal dan akhirnya dikendalikan oleh pusat otak lebih tinggi di sistem saraf saat anak dewasa. Bagian otak lebih tinggi ini menghambat gerakan refleks awal ini setelah gerakan refleks tersebut punya tugas membantu bayi tak berdaya bertahan hidup, pusat otak lebih tinggi lalu memungkinkan gerakan sadar yang menggantikan gerakan refleks itu.
Gerakan refleks menggenggam berlangsung hingga sekitar usia 9 bulan. Bayi tidak bisa mulai mengontrol tindakan tangan dan jemarinya dengan sadar sebelum usia ini. Bayi mungkin menjangkau benda-benda tetapi tidak begitu akurat-sebelum usia 6 bulan; melepas genggaman adalah masalah utama bayi. Bahkan anak usia setahun mungkin berusaha keras melepaskan sebuah benda dengan sadar, dan beberapa tidak bisa mengontrol “melepaskan” sebelum usia 1,5 tahun. Ini disebut “prehensi”, kemampuan menggenggam benda dan melepaskan. Anak-anak di program anda akan menggunakan prehensi untuk menangani peralatan melukis dan menulis serta benda manipulatif kecil (Beaty, 2013 : 236-237).     
c.   Menstimulus Waktu (timing) Motorik Halus Anak
Kita mengerti bahwa, seperti kemampuan motorik kasar, kemampuan motorik halus sadar tidak terjadi begitu saja; itu harus dipelajari secara alami dan lalu dilatih oleh anak kecil. Apa ada periode waktu tertentu yang kemampuan tertentu bisa paling baik dipelajari? Kapan sistem neuromuskuler cukup matang baginya untuk mengendalikan gerakannya dan melakukan tindakan tertentu? Haruskah kita menunggu hingga ia siap? Jawabannya : tidak juga. Seperti kemampuan motorik kasar, kita sebaiknya mendorong anak-anak menggunakan otot-otot kecil mereka setelah mereka bisa. Karena perkembangan anak itu berbeda, periode waktu ini mungkin berbeda dengan berbagai anak.
Setiap diri kita memiliki jam biologi. Bagi sebagian kita, perkembangan motorik halus berlangsung yang diprediksi, seperti diagram bagi pertumbuhan fisik rata-rata. Bagi anak lain, perkembangan ini terjadi sedikit lebih telat atau lebih cepat dari diagram itu. Perkembangan individual yang berbeda-beda ini akan tampak pada anak-anak di program anda. Tiap anak punya jam biologis masing-masing. Dan kecuali secara umum, baik anda maupun anak tidak mengetahui “jam” berapa saat ini. Hal ini dikarenakan perkembangan tiap anak terjadi dalam urutan tertentu, yang terbaik kita bisa lakukan adalah menilai perkembangan anak lewat pengamatan dan memberinya kegiatan, material dan dorongan yang sesuai.
Apa ada “momen kritis” saat kemampuan motorik halus harus dipelajari atau akan terlambat? Sekali lagi, tidak jelas, kecuali secara umum saja. Waktu terbaik mempelajari sebuah kemampuan motorik halus sepertinya saat kemampuan saat kemampuan itu berubah paling pesat. Tetapi karena tidak mudah menentukan, paling baik adalah menawarkan berbagai kegiatan bagi semua anak anda dan membantu mereka terlibat dengan kegiatan yang menawarkan keberhasilan dan tantangan.
Dengan kata lain, semua anak anda “siap” mulai mengembangkan kemampuan motorik halus mereka saat terdaftar dalam program anda. Anda tidak perlu menunggu. Pertanyaannya bukan apa mereka “siap”, karena mereka memang siap, tetapi apa Anda siap membantu mereka di wilayah perkembangan penting ini. Agar sukses menjalankannya, Anda pertama-tama harus tahu dimana posis tiap anak dalam perkembangan motorik halus, sehingga Anda bisa membantu mereka meneruskan pertumbuhan dan pembelajaran mereka.
Anda mungkin ingin memilih mereka menggunakan delapan butir Daftar Centang Motorik Halus. Butir ini merupakan perilaku teramati yang menampilkan kemampuan motorik halus terkenal dari anak kecil di wilayah rotasi, manipulasi, dan ketangkasan serta dominasi penggunaan tangan (Beaty, 2013: 237-238).   
d.   Ketangkasan dan Dominasi Penggunaan Tangan (Handedness)
Ketangkasan merupakan gerakan cepat dan tepat dan jemari. Anak-anak usia empat dan 5 tahun pasti tangkas mengatur kancing dan resleting kecil dan menuliskan huruf dan angka terbaca. Anak usia 3 tahun mungkin belum matang di level ini. Itu semua tertuang proses neurologi, dengan kemampuan tertentu ditempatkan di belahan otak kiri dan kanan. Dominasi penggunaan tangan merupakan pengecualian dari proses ini tetapi mungkin tidak sepenuhnya dominan hingga usia 6, 7, dan 8 tahun (Puckett & Black, 2005: 238).
Puccket dan Black selanjutnya menjelaskan pada kita bawah baik dominasi penggunaan tangan kiri maupun kanan memfasilitasi penggunaan kegiatan motorik halus mendorong pada koordinasi dan ketangkasan lebih baik lagi. Mereka menyatakan ‘beberapa anak usia 4 dan 5 tahun yang dominasi penggunaannya belum jelas terbentuk menggunakan kedua tangan dengan cakap, beberapa anak menggunakan satu tangan untuk makan, dan tangan lain untuk kegiatan lain seperti melempar atau menangkap. Tidak ada alasan menekankan penggunaan satu tangan atas tangan lain, karena proses ini diatur oleh koneksi neurologi rumit di otak.
Saran terbaik saat ini, sepertinya adalah mendukung membantu anak-anak mengembangkan ketangkasan motorik halus, terlepas dari preferensi tangan mereka. Anak-anak harus berhasil. Preferensi tangan yang kuat mungkin membantu mereka menjalankan tugas motorik halus dengan tangkas. Jika anda tahu seperti apa preferensi itu bagi anak-anak anda, anda bisa bantu mereka mengembangkannya lebih lanjut dengan latihan dan umpan balik positif Janice J. Beaty, (2013: 238).