Blogroll

loading...

Blogger templates

loading...

Tujuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)



Secara umum tujuan Pendidikan Anak Usia Dini ialah memberikan simulasi atau rangsangan bagi perkembangan potensi anak agar menjadi manusia bermain dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percara diri, dan menjadi warga negara yang demokrasi dan bertanggung jawab. Dalam hal ini, posisi Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan bernegara, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia, sehat, berilmu, dan cakap (Puskur, Depdiknas:2007).
Senada dengan tujuan di atas, Solehuddin (1997) dalam Suryadi & Mauliya Ulfah, (2015 : 19), menyatakan bahwa tujuan pendidikan anak usia dini ialah memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal dan menyeluruh sesuai dengan norma dan nilai-nilai kehidupan yang dianut. Melalui pendidikan anak usia dini, anak diharapkan dapat mengembangkan segenap potensi yang dimilikinya-intelektual (kognitif), sosial, emosi, dan fisik-motorik). Selain itu, yang tidak boleh ditinggalkan adalah perkembangan rasa beragama sebagai dasar-dasar akidah yang lurus sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya, memiliki kebiasaan atau perilaku yang diharapkan, menguasai sejumlah pengetahuan dan keterampilan dasar sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perkembangannya serta memiliki motivasi dan sikap belajar yang positif.
Tujuan pendidikan Anak Usia Dini yang lebih ekstrim dikemukakan oleh Suyanto, (2005) dalam Suryadi & Mauliya Ulfah, (2015 : 19) yang mengatakan bahwa tujuan PAUD adalah untuk mengembangkan seluruh potensi anak (the whole child) agar kelak dapat berfungsi sebagai manusia yang utuh sesuai falsafah suatu bangsa. Untuk menjadi manusia sempurna atau utuh, harus terpelihara fitrah dalam dirinya. Fitrah adalah konsep Islam tentang anka, dimana anak dipandang sebagai makhluk unik yang berpotensi positif. Atas dasar ini, anak dapat dipandang sebagai individu yang baru mengenal dunia. Ia belum mengetahui tatakrama, sopan santun, aturan, norma, etika, dan berbagai hal tentang dunia dan isinya. Ia juga perlu dibimbing agar memahami berbagai fenomena alam dan dapat melakukan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk hidup di masyarakat.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa secara praktis, tujuan Pendidikan Anak Usia Dini adalah sebagai berikut:
1.     Kesiapan anak memasuki pendidikan lebih lanjut.
2.     Mengurangi angka mengulang kelas.
3.     Mengurangi angka putus sekolah (DO).
4.     Mempercepat pencapaian wajib belajar Pendidikan Dasar 9 tahun.
5.     Menyelematkan anak dari kelalaian didikan wanita karier dan ibu berpendidikan rendah.
6.     Meningkatkan mutu pendidikan.
7.     Mengurangi angka buta huruf muda.
8.     Memperbaiki derajat kesehatan dan gizi anak usia dini.
9.     Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Selain tujuan di atas, menurut UNESCO ECCE (Early Chilhood Care and Education) tujuan PAUD antara lain sebagai berikut:
a)     PAUD bertujuan untuk membangun fondasi awal dalam meningkatkan kemampuan anak untukmenyelesaikan pendidikan lebih tinggi, menurunkan angka mengulang kelas dan angka putus sekolah.
b)     PAUD bertujuan menanam investasi SDM yang menguntungkan baik bagi keluarga, bangsa, Negara maupun agama.
c)     PAUD bertujuan untuk menghentikan roda kemiskinan.
d)     PAUD bertujuan turut serta aktif menjaga dan melindungi hak asasi setiap anak untuk memperoleh pendidikan yang dijamin oleh undang-undang.