Internet
adalah medium komunikasi. Hakekat medium/media dalam ilmu komunikasi adalah
yang digunakan sebagai alat (channels)
untuk menyampaikan pesan (message)
dari komunikator kepada audience/komunikan.
Astrid S. Susanto mengartikan media sebagai berikut “Media adalah saluran yang
digunakan dalam pengoperan proses lambang - lambang”[1]
Pengertian lain tentang media komunikasi
adalah alat perantara dalam proses penyampaian isi pernyataan (message) dari komunikator kepada
komunikan atau penyampaian umpan balik (feedback)
dari komunikan kepada komunikator (media komunikasi disini adalah social networking).[2]
Penggunaan
internet sebagai media komunikasi sudah berlangsung lama, ditandai dengan
adanya berbagai pemanfaatan internet tidak hanya sebagai media komunikasi,
namun juga sebagai bentuk promosi suatu perusahaan, penjualan produk atau
sebagai portofolio suatu perusahaan.
Kemudahan
dan tak terbatasnya ruang dan waktu yang membuat internet menjadi suatu yang
penting. Media komunikasi yang dahulu sekarang berubah total menjadi berformat
digital. Kehadiran internet sebagai media komunikasi ditandai dengan hadirnya
warung internet yang semakin menjamur, penjualan komputer yang semakin
meningkat melebihi penjualan televisi, serta sosial networking yang semakin menguasai medan komunikasi daripada komunikasi
tatap muka.
Internet Dalam Interaksi
Sosial
Dunia maya adalah sebuah komunitas online
yang mengambil lingkungan berbasis komputer yang terhubung oleh jaringan
nirkabel. Pengguna dapat berinteraksi satu sama lain dengan seluruh orang di
seluruh dunia, bersifat real time,
tak terbatas.
Internet tidak terbatas pada
jejaring sosial atau website.
Internet menawarkan game online, chatrooms, dan sebagainya. Dunia maya pertama
kali disajikan adalah komunitas dan chatroom.
Dengan cara komunikasi berbasis teks, gambar, dan video. Awal mula hanya berupa
teks dan gambar kemudian berkembang menjadi video dan suara, dan sampai sejauh
ini sudah dapat dinikmati tampilan dalam bentuk 3D (tiga dimensi).
Dunia maya bukanlah milik publik
atau swasta, namun ini adalah manusia yang berinteraksi dan membuat dunia baru
di dalamnya karena kegunaan internet yang sangat bermanfaat, sudah banyak
penelitian yang menggunakan jasa internet, salah satunya pada penelitian
komunikasi, psikologi serta ekonomi.
Sebagai contoh, Doodson melaporkan
bahwa kepribadian offline dan virtual
dunia sangat berbeda satu sama lain tetapi masih signifikan terkait memiliki
sejumlah implikasi self-verifikasi, self-peningkatan dan kepribadian teori.
Sejauh apapun seseorang menyembunyikan identitas dirinya akan terlihat walaupun
itu sedikit karena pengaruh dari self
itu sendiri.[3]
Internet memiliki banyak dunia.
Dunia chatting dimulai hanya pada
teks, dan gambar, kemudian sekarang berkembang menjadi teks suara, gambar,
video, simbol – simbol serta video call.
Simbol – simbol “gerak isyarat tertulis” atau biasa disebut emoticon bertujuan untuk mengekspresikan
diri secara online. Sehingga
komunikasi yang dilakukan tidak sebatas tulisan.[4]
Manusia diciptakan sebagai makhluk multidimensional, memiliki akal pikiran
dan kemampuan berinteraksi secara personal ataupun sosial. Dalam kehidupan sosialnya manusia
berinteraksi dengan lingkungannya dengan tujuan memenuhi kebutuhan dirinya.
Dalam lingkungan bermasyarakat, kita sebagai makhluk sosial sudah
seharusnya membaur dengan masyarakat, dalam kehidupan bermasyarakat kita tentu
saja memiliki identitas diri. Hal ini sangat berbeda dengan ketika kita
menggunakan internet, kita sebagai user
tanpa identitas. Terkecuali memang website
yang digunakan adalah situs – situs jejaring sosial (hal itu tidak menjamin
identitas yang dimiliki seseorang tersebut asli).[5]
[1] Astrid S.Susanto, Komunikasi
Dalam Teori Dan Praktek. (Bandung : Bina Cipta, 1988), hlm 31.
[2] Hoeta Sochoet, Media
Komunikasi, (Jakarta: Yayasan Kampis Tercinta IISIP, 2003), hlm 1.
[3] Wikipedia, Virtual dalam www.wikipedia.org
[4] James M.Enslin, Sosiologi
(Dengan Pendekatan Membumi), (Jakarta : Erlangga, 2007), hlm 45.
[5] Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi (Jakarta : Kencana Prenada
Media Group, 2009), hlm 135.