Penakut
Inilah beberapa petunjuk untuk menghadapi ketakutan anak:
Ketakutan ditinggal. Ketika anak berteriak atau menangis
karena tidak mau ditinggal sendirian, dekap dia dengan erat agar tenang.
Usahakan untuk terus bersama anak, sebab anak usia ini memang tak boleh
ditinggal lama sendirian tanpa pengawasan. Bicaralah dengan lembut hingga ia
tenang kembali.
Ketakutan akan lingkungan sekitar. Anak-anak usia
preschool yang takut masuk sekolah, akan terbantu jika sering diajak
bermain peran dan dibacakan buku-buku yang dapat memotivasinya untuk lebih
berani. Memberinya waktu untuk beradaptasi, sangatlah penting. Untuk mengatasi
takut pada suara halilintar, tenangkan anak dengan ritual-ritual
tertentu, seperti berlindung di balik selimut atau memberinya “jimat”, misalnya
boneka untuk dipeluk.
Ketakutan untuk bergaul dengan manusia lain. Buatlah proses
berkenalan dengan orang asing dengan cara yang lebih lembut, misalnya dengan
memperkenalkan anak pada orang baru ini secara tatap muka, dan hindari
kontak fisik mendadak selain bersalaman. Beri anak waktu untuk
“menyelidiki” dulu dari jauh siapa orang baru tersebut. Biasakan ia berkumpul
dengan banyak orang, terutama kerabat, sehingga ia dapat memberi kepercayaan
sedikit demi sedikit pada nenek, tante, atau pengasuh baru.
Takut perpisahan. Fase pembiasaan perlu dilalaui
sesuai dengan kemampuan anak. Sedikit demi sedikit lamanya perpisahan dapat
ditingkatkan. Akan sangat membantu jika janji Anda untuk menjemput nya tepat
waktu, selalu dipenuhi. Katakan begini, “Kalau jarum panjang ke bawah sini,
Bunda akan menjemputmu, ya” atau “Setelah kamu bobo siang, kita akan bertemu
lagi.”
Takut pada malam. Ritual menjelang tidur yang penuh kasih
sayang akan memberi rasa aman di malam hari. Anak-anak yang takut gelap
biasanya tidur lebih baik jika kamarnya diterangi lampu malam kecil atau pintu
kamarnya terbuka. Jika anak Anda terbangun karena mimpi buruk, jangan terlalu
dibesar-besarkan. Kehadiran dan “mantera” “Bunda selalu ada dekatmu” akan
menenangkannya dengan baik. Anak-anak lebih besar yang masih takut pada malam
hari, dapat dibantu dengan jalan-jalan di malam hari yang menyenangkan.
Takut setan. Dengan ketakutan-ketakutan irasional itu,
anak-anak seringkali justeru mendapat ide bagaimana cara mengatasi
makhluk-makhluk menyeramkan. MIsalnya: nenek sihir diajak berteman, dengan
begitu ia menjadi baik dan akan mengajak anak jalan-jalan naik sapu
terbangnya. Namun demikian, jangan biarkan anak-anak menonton
film horror atau diceritakan dongeng seram. Jika ada sesuatu yang ia takuti,
tenangkan dengan cara mendekatkan diri padanya atau membacakan cerita yang
dapat membangkitkan keberanian. (me)
Bagaimana cara mengatasi rasa penakut anak kita? Berikut ada
kiat-kiat yang bisa kita ikuti untuk menyembuhkan jiwa penakut si anak
Menemukan penyebab ketakutan sang anak. Dengan mengetahui
sebabnya, kita menjauhkan anak dari sebab tersebut, dan bisa menentukan obat
penyembuhnya dengan lebih tepat
Anak biasanya masih belum paham akan hakekat suatu benda/hal,
apalagi untuk sesuatu yang tampak aneh baginya. Maka, sebagai orang tua,
jadilah sumber informasi atas hal tersebut. Jangan pernah menolak memberikan
penjelasan kepada anak tentang keanehan itu. Dengan demikian, anak akan
mengerti apa-apa yang nampak ganjil baginya, sehingga ketakutannya atas hal
tersebut hilang
Menghubungkan sesuatu yang ditakuti dengan sesuatu yang
menyenangkan bagi anak. Misalnya anak takut polisi; maka orang tua harus
menjelaskan bahwa dengan adanya polisi, anak-anak kecil bisa bermain dengan
tenang karena kondisinya aman. Contoh lain, jika anak takut akan gelap, maka
orang tua harus menjelaskan bahwa dengan gelap itu, kita bisa tidur dengan
lebih nyaman di malam hari.
Menghindarkan anak dari sesuatu yang menyeramkan; misalnya
jeritan, tangisan, tontonan horor. Jangan sampai kita sebagai orang tua malah
menakut-nakuti anak dengan ancaman hantu untuk membuat anak menurut.
Berikan pencahayaan yang cukup di rumah. Jangan membuat
rumah nampak gelap dan kusam; karena hal itu akan memberikan nuansa yang tidak
nyaman bagi anak.
Sampaikan cerita pengantar tidur dengan kisah yang
bersahabat, penuh hikmah, dan jauh dari unsur mistis/horor
Mengisahkan peperangan zaman Rasul dengan bahasa yang
sederhana dan mudah diterima anak; serta tidak menonjolkan hal-hal yang
menakutkan anak. Sampaikan saja unsur heroiknya
Tidak menyuruh anak melakukan sesuatu yang tidak disukai,
serta tidak memaksa anak pergi ke tempat yang ditakutkannya. Jika ingin
mengajaknya ke tempat itu, dampingilah sembari mengobati ketakutannya. Lakukan
perlahan dan bertahap.
Pisahkan tempat tidur anak dengan bertahap. Awali dengan
tempat tidur terpisah dalam satu kamar, sampai benar-benar terpisah kamarnya.
Jangan memisahkan tempat tidur anak secara tiba-tiba; tapi sounding dulu niat
tersebut, dan persiapkan mental anak untuk terbiasa tidur mandiri.
Persiapkan anak untuk menghadapi segala kondisi yang mungkin
terjadi. Bisa kita stimulasi melalui kisah teladan atau mainan.
Berikut ini cara mengatasi siswa yang Penakut.
· Menghargai
Hasil Karyanya
Bagaimanapun hasil karnya kita harus menghargainya. Bila
hasilnya memuaskan diberikan sebuah pujian . jika kurang juga diberi pujian dan
saran bagaimana agar dia menghasilkan karya yang lebih sempurna.
· Berikan
Perhatian Lebih
Anak yang penakut biasanya kurang perhatian an ketika salah
langsung dihakimi didepan orang banyak. Sebaiknya jika salah dan kita
ingin memarahi hendaknya face to face karena anak akan lebih mengena jika
diajak berbicara private.
· Jangan membandingkan
berlebihan
Anak anak akan merasa minder bila dibandingkan secara
berlebihan. Maka jika kita membandingkan kita berikan dia motivasi. Bandingkan
dengan sisipositif dan negatifnya agar anak mampu termotivasi.
· Berikan
kebebasan
Kebebasan dalam hal ini maksudnya adalah sesuatu yang
positif. Misalnya jika anak akan belajar naik sepeda jangan langsung dikatakan
“nanti jatuh”. Biarkan sebisanya sambil diarahkan bagaimana cara mengendarai
yang benar.