Menurut Musrid, (2015:
52), pengembangan media audio interaktif bagi siswa tunanetra sangat penting.
Disampaikan siswa dapat memahami apa yang telah guru atau pendidik sampaikan
siswa juga dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi dan sebagai media
pembelajaran sehingga dapat mempermudah menyampaikan materi. Salah satu materi
pokok mata pelajaran sains adalah bagian tubuh hewan beserta kegunaannya yang
dilakukan melalui pengamatan. Namun, pada siswa tunanetra kegiatan itu sulit
dilakukan karena keterbatasan yang dimiliki.
Proses pembelajaran
akan menjadi membosankan jika pendidik hanya menyampaikan pemaparan fakta
mengenai materi tersebut di depan kelas juga akan menyebabkan verbalisme.
Menggunakan media audio dapat menjadi alternatif terhadap pemecahan masalah di
atas. Tujuan pengembangan ini adalah mampu menghasilkan suatu produk berupa
media audio interaktif untuk menghasilkan hasil belajar yang efektif yaitu
siswa tunanetra dapat meningkatkan komunikasi secara baik dan memahami materi
yang diajarkan pada media audio interaktif.
Pembuatan media
pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi dalam program
pendidikan anak usia dini haruslah terjadi pemenuhan berbagai macam kebutuhan
anak, mulai dari kesehatan, nutrisi, dan stimulus pendidikan, juga harus dapat
memberdayakan lingkungan masyarakat di mana anak itu tinggal. Prinsip
pelaksanaan program pendidikan anak usia dini harus mengacu pada prinsip umum
yang mengandung dalam konferensi hak anak, yaitu:
1) Nondiskriminasi, di mana semua anak dapat mengecap pendidikan
usia dini tanpa membedakan suku bangsa, jenis kelamin, bahasa, agama, tingkat
sosial, serta kebutuhan khusus setiap anak.
2) Dilakukan demi kebaikan terbaik untuk anak (the best interest
of the child), bentuk pengajaran, kurikulum yang diberikan harus
disesuaikan dengan tingkat perkembangan kognitif, emosional, konteks sosial
budaya di mana anak-anak hidup.
Dengan demikian, ada beberapa prinsip umum tentang pendidikan anak usia
dini. Anak adalah individu yang unik, tugas pendidik, baik tutor maupun orang
tua adalah seorang yang memberi pengarahan yang positif bagi perkembangan anak,
memberi cap negatif pada anak.
Perkembangan anak berkembang secara bertahap dan berkesinambungan. Usia
anak merupakan masa kritis. Semua aspek perkembangannya saling berhubungan
bakat dan lingkungan saling mempengaruhi perkembangan anak tergantung pada
motivasi atau stimulus dari dalam dan luar dirinya. Perkembangan intelegensi
juga bergantung pada pola pengasuhan. Perkembangan anak tergantung pada
hubungan antara pribadi, kesempatan mengekspresikan diri dan bimbingan pada
tiap tahap perkembangan anak.
Berdasarkan uraian di atas keluarga adalah tempat yang sangat penting
bagi pelaksanaan pendidikan anak usia dini, sebaba keluarga merupakan
pendidikan yang utama dan pertama bagi anak dalam rangka mengembangkan potensi
yang dimiliki. Setiap anak pada dasarnya memiliki komunikasi dengan orang lain
dan potensi lainnya, sehingga untuk mengembangkan potensi tersebut harus
diperlukan bimbingan dari orang tua, pendidik, atau orang dewasa lainnya supaya
memperoleh hasil maksimal dan positif. Pengembangan potensi tersebut harus
dimulai sejak usia dini, sebab pada usia tersebut merupakan dasar untuk
pengembangan berpikir pada masa berikutnya Musrid, (2015: 53-54)