Blogroll

loading...

Blogger templates

loading...

Fungsi Bermain Bagi Perkembangan Anak


Bermain merupakan sarana bagai anak-anak untuk mengenal lingkungan kehidupan nya. pada saat bermain, anak-anak mencobakan gagasan-gagasan mereka, bertanya serta mempertanyakan berbagai persoalan, dan memperoleh jawaban atas persoalan-persoalan mereka.
Melalui permaian menyusun balok, misalnya anak-anak belajar menghubungkan ukuran suatu obyek dengan lainnya. Mereka belajar memahami bagaimana balok yang besar menompang balok yang kecil. Mereka belajar konsep bagaimana hal-hal yang lebih besar mampu menompang hal-hal yang lebih kecil.
Bermain tidak sekedar bermain-main. Bermain memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkan kemampuan emosional, fisik, sosial dan nalar mereka. Melalui intraksi nya dengan permainan, seorang anak belajar meningkatkan toleransi mereka terhadap kondisi yang secara potensial dapat menimbulkan frustasi. Kegagalan membuat rangkaian sejumlah obyek atau mengkonstruksi suatu bentuk tertentu dapat menyebabkan anak mengalami frustasi .
Dengan mendapingi anak pada saat bermain, pendidik dapat melatih anak untuk belajar bersabar, mengendalikan diri dan tidak cepat putus asa dalam mengkonstruksi sesuatu. Bimbingan yang baik bagi anak yang mengarahkan anak untuk dapat mengendalikan dirinya kelak di kemudian hari untuk tidak cepat frustasi dalam menghadapi permasalahan kelak dikemudian hari. Oleh karena itu fungsi bermain secara fisik, dapat memberikan peluang bagi anak untuk mengembangkan kemampuan motoriknya. Permainan seperti dalam olahraga mengembangkan kelenturan, kekuatan serta ketahanan otot pada anak.
Permaian dengan kata-kata (mengucapkan kata-kata) merupakan suatu kegiatan melatih otot organ bicara sehingga kelak pengucapan kata-kata menjadi lebih baik, dan anak juga belajar berintraksi secara sosial berlatih untuk saling  berbagi dengan orang laen, meningkatkan toleransi sosial, dan belajar berperan untuk memberikan konstribusi sosial bagi kelompoknya.
Dalam hal ini para ahli sepakat bahwa, anak harus bermain agar mereka dapat mencapai perkembangan secara optimal. Oleh karena itu kegiatan beramain sambil belajar yang di maksud adalah, pelaksanaan kegiatan di TK/RA yang tidak semata- mata hanya melakukan kegiatan bermain yang tidak bermakna bagi anak. Melalui kegiatan bermain, diharapkan anak juga bisa mengembangkan segala potensi positif dan pembentukan perilaku yang baik yang ada pada diri mereka.
Hoont et.al dalam Takdiroatun Musfiroh bermain memiliki kekuatan untuk menggerakan perkembangan anak. Pada masa kanak-kanak bermain merupakan
landasan bagi perkembangan mereka karena bermain merupakan dari perkembangan sekaligus sumber energi pekembangan itu sendiri.16
Melalui bermain anak menemukan, mengembangkan, meniru dan memperatiakan rutinitas sehari-hari. Kesuksesan terhadap usaha ini menaikan perasaan kopetensi mereka dalam membuat keputusan sehrai-hari seperti bermain boneka menyusun balok-balok. Menurut Hetherington dan parke, bermain juga berfungsi untuk mempermudah perkembangan kognitif sosial anak.17
Berdsarkan beberapa teori yang telah dikemukakan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa bermain merupakan suatu kegiatan yang memberikan informasi, memberi kesenanngan, tanpa ada paksaan ataupun tekanan dari luar serta mampu mengembangkan berbagai potensi pada anak.