Blogroll

loading...

Blogger templates

loading...

Struktur Pengendalian Intern



                    Struktur Pengendalian Intern yang digunakan dalam perusahaan merupakan faktor yang menentukan keandalan laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan. Struktur Pengendalian Intern bagi manajemen perusahaan penting sekali, karena semakin luas lingkup dan ukuran perusahaan mengakibatkan di dalam banyak hal manajemen tidak dapat melakukan pengendalian secara langsung atau secara pribadi terhadap jalannya operasi perusahaan, serta untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, serta untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan dan untuk mencegah kesalahan-kesalahan dan ketidakberesan yang terletak di tangan manajemen. Tanggung jawab manajemen terhadap struktur pengendalian intern adalah merancang dan menerapkan termasuk pula mengawasi efektifitas struktur pengendalian intern tersebut dan melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Struktur Pengendalian Intern tersebut telah dirancang dengan baik dan dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.

2.2.1 Pengertian Struktur Pengendalian Intern
                    Menurut Drs. Mulyadi, M.Sc., Akuntan, dalam bukunya yang berjudul Pemeriksaan Akuntan : “Struktur pengendalian intern suatu organisasi terdiri dari kebijakan dan prosdur yang diciptakan untuk memberikan jaminan yang memadai agar tujuan organisasi dapat dicapai”.                                 ( 17 : 91 )
                    Sedangkan SA Seksi 319 dalam buku Standar Profesional Akuntan Publik yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan bahwa : “Struktur Pengendalian Intern adalah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa tujuan satuan usaha yang spesifik akan dapat dicapai”.
                    Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Struktur Pengendalian Intern merupakan suatu satuan usaha meliputi berbagai kebijakan dan prosedur serta tujuan organisasi. Kebijakan adalah pedoman yang dibuat oleh manajemen untuk mencapai tujuan organisasi, prosedur merupakan langkah-langkah tertentu yang harus diamati dalam pelaksanaan suatu kebijakan. Keduanya berperan untuk mencapai tujuan akhir suatu kegiatan.
2.2.2. Unsur-unsur Struktur Pengendalian Intern
                    Unsur struktur pengendalian intern merupakan dasar kebijakan dan prosedur yang dirancang dan digunakan oleh perusahaan dapat memberikan keyakinan yang memadai.
                    Alvin A. Arens dan James K. Loebbeck dalam bukunya yang berjudul Auditing an Integrated Approach, yang dialihbahasakan oleh Amir Abadi Jusuf dalam bukunya yang berjudul Auditing Pendekatan Terpadu, mengelompokkan struktur pengendalian intern yang terdiri dari 5 kategori yaitu :
1)    Lingkungan Pengendalian
Lingkungan Pengendalaian terdiri dari tindakan, kebijakan dan prosedur yang mencerminkan sikap menyeluruh manajemen puncak, direktur dan komisaris, dan pemilik suatu satuan usaha terhadap pengedalian dan pentingnya terhadap saham usaha tersebut.
Adapun tujuan pemahaman dan penetapan lingkungan pengendalian terdiri atas :
(a)  Integritas dan nilai-nilai etika
(b)  Komitmen terhadap kompetensi
(c)  Falsafah manajemen dan gaya operasi
(d)  Struktur organisasi
(e)  Dewan komisaris atau komite audit
2)    Penetapan resiko, oleh manajemen
Penetapan resiko oleh manajemen untuk pelaporan keuangan adalah identifikasi dan analisis oleh manajemen atas resiko-resiko yang relevan terhadap penyiapan laporan keuangan yang sesuai dengan rinsip akuntansi yang berlaku umum (PAYBU).
3)    Sistem Akuntansi
Sistem Akuntansi merupakan satu - satuan usaha berguna untuk mengidentifikasikan, menggabungkan, mengklasifikasikan, menganalisa, mencatat dan melaporkan transaksi satu-satuan usaha dan untuk mengelola akuntabilitas atas aktiva terkait.
4)    Aktivitas-aktivitas pengendalian atas prosedur pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur.
Kebutuhan dan prosedur itu terdiri dari :
(a)  Pemisahan tugas yang cukup
(b)  Otoritas yang pantas atas transaksi dan aktivitas
(c)  Dokumen dan catatan yang memadai
(d)  Pengendalian fisik atas aktiva dan catatan
(e)  Pengecekan independen atas pelaksanaan
5)    Pemantauan
Aktivitas pemantauan berkaitan penilaian efektivitas rancangan dan operasi struktur pengendalian intern secara periodik dan terus-menerus oleh manajemen untuk melihat apakah telah dilaksanakan dengan semestinya dan telah diperbaiki sesuai dengan info untuk penilaian dan perbaikan dapat berasal dari berbagai sumber meliputi studi atas struktur pengendalian intern yang ada, laporan auditor intern, laporan penyimpangan atas aktivitas pengendalian, laporan dari bank sentral, umpan balik dari pegawai dan keluhan dari pelanggan atas tagihan yang datang.
                                                                                      ( 2 : 261)



2.2.3. Struktur Pengendalian Intern Atas Produksi
Struktur pengendalian intern atas produksi perlu dilakukan oleh setiap perusahaan, agar perusahaan dapat menerapkan dan merancang termasuk pula mengawasi jumlah barang yang telah diproduksi oleh perusahaan. Struktur Pengendalian Intern atas produksi dirancang dengan baik dan harus dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan, agar persediaan bahan-bahan untuk produksi dan aktivitas produksi dapat berjalan lancar.
John E. Biegel dalam bukunya yang berjudul Production Controlling (Quantitative Approach), yang dialihbahasakan oleh Ir. Cornel Naibaho dalam bukunya yang berjudul Pengendalian Produksi (Suatu Pendekatan Kuantitaif) menjelaskan fungsi pengendalian produksi yaitu :
1)         Meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dengan jumlah sebagai suatu fungsi dari waktu.
2)         Memantau permintaan nyata, dan membandingkannya dengan ramalan permintaan serta memperbaiki ramalan tersebut jika diperlukan.
3)         Membuat jumlah ekonomis untuk pembelian dan pembuatan produk yang dihasilkan.
4)         Membuat sistem pengendalian secara ekonomis.
5)         Membuat keperluan produksi dan tingkat pengendalian pada batas waktu tertentu.
6)         Memantau tingkat pengendalian dan membandingkannya dengan rencana pengendalian serta memperbaiki rencana produksi jika diperlukan.
7)         Membuat rincian dari jadwal produksi, penugasan kerja, beban mesin dan lain-lain.
8)         Melakukan perencanaan proyek dengan menggunakan CPM, PERT dan lain-lain.                                                  ( 7 : 2 )

Drs. Amin Widjaja Tunggal, Ak, MBA., dalam bukunya yang berjudul Struktur Pengendalian Intern menjelaskan bagaimana menyusun struktur Pengendalian Intern yang baik yaitu :
1)       Suatu struktur organisasi yang didalamnya terdapat pemisahan tangung jawab fungsional yang sesuai.
2)       Suatu sistem yang mencakup prosedur otorisasi dan pencatatan yang sesuai agar memungkinkan pengendalian yang wajar atas harta, utang, pendapatan dan biaya.
3)       Cara kerja yang wajar yang harus digunakan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing bagian organisatoris; dan
4)       Kepegawaian dengan mutu yang sepadan dengan tanggung jawabnya.                                         ( 3 : 12 )