Blogroll

loading...

Blogger templates

loading...

Potensi Kreativitas Pada Anak



Melalui pandangan secara psikologi pada dasar nya setiap manusia telah di karuniai potensi sejak di lahirkan diatas muka bumi. Hal ini dapat kita lihat pada prilaku bayi ataupun anak yang secara alamiah gemar bertanya, gemar mencoba, gemar memperhatikan hal baru, gemar berkarya melalui benda apa saja yang ada dalam jangkauannya termasuk di dalamnya gemar berimajinasi.
Potensi kreativitas ini dapat kita lihat melalui keajaiban alamiah seorang bayi dalam mengeksplorasi apapun yang ada di sekitarnya. Secara alamiah juga seorang bayi selalu ingin tahu serta antusias dalam menjelajahi dunia di sekitarnya.  Sementara itu Devito dalam supriadi yang cukup oleh Yeni Rachmawaty mengemukakan bahwa kreativitas merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh setiap orang dengan tingkat yang berbeda- beda. Setiap orang lahir dengan potensi kreatif.
Dengan demikian dapat penulis ambil sebuah kesimpulan bahwa setiap manusia lahir adalah kreatif, persoalannya tinggal bagaimana potensi ini dapat dikembangkan dengan baik oleh guru dan orang tua sebagai ujung tombak dan sebagai sekolah yang pertama bagi kehidupan anak tersebut.
Untuk itu, seorang guru ataupun orang tua hendaknya harus mengetahui tahapan-tahapan perkembangan kreativitas anak. Walaupun tahap kreativitas itu berlangsung mengikuti tahap-tahap tertentu. Tidak mudah mengidentifikasi secara persis pada tahap manakah suatu prose situ sedang berlangsung. Apa yang harus di amati ialah gejalanya berupa prilaku yang dapat di tampilkan oleh individu .
Menurut Muhammad Asrori,ada empat tahapan proses kreatif yaitu :
a.         Persiapan (preparation)
Pada tahap ini, Individu berusaha mengumpulkan informasi atau data untuk memecahkan masalah yang di hadapi
b.         Inkubasi (incubation)
Pada tahap ini, proses memecahkan masalah “ dierami” dalam pra sadar ; individu seakan-akan melupakannya.
c.         Iluminasi (illumination)
Tahap ini sering di sebut sebagai tahap timbulnya “insigh”. Pada tahap ini sudah dapat timbul inspirasi atau gagasan-gagasan baru serta proses- proses
Psikologis yang mengawali dan mengikuti timbulnya inspirasi atau gagasan- gagaan baru itu.
d.         Verivikasi (Verification)
Pada tahap ini, gagasan –gagasan yang telah muncul itu di evaluasi secara kritis dan Konvergen serta menghadapkannya kepada realitas .45
Dengan memahami tahapan –tahapan tersebut di atas, maka seorang guru atau pendidik akan lebih mudah dalam mengembangkan kreativitas anak didiknya. Karena guru tersebut memahami bagaimana seharusnya mengembangkan kreatif yang sesuai dengan usia atau umur anak didiknya.