Blogroll

loading...

Blogger templates

loading...

Penilaian Kinerja Pegawai



         Dalam sebuah organisasi, penilaian kinerja pegawai merupakan mekanisme penting bagi manajemen untuk digunakan dalam menjelaskan tujuan dan standar kinerja pegawai dan memotivasi kinerja pegawai individu dalam waktu tertentu. Penilaian kinerja pegawai menjadi dasar bagi keputusan-keputusan yang mempengaruhi gaji, promosi, pemberhentian, pelatihan, transfer, dan kondisi kepegawaian lainnya.
         Penilaian kinerja pegawai adalah proses melalui mana organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai kinerja pegawai. Menurut T. Hani Handoko (1987 : 135-137) kegunaan-kegunaan penilaian kinerja pegawai antara lain :
a.      Perbaikan kinerja pegawai.
b.     Penyesuaian-penyesuaian kompensasi.
c.      Keputusan-keputusan penempatan.
d.     Kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan.
e.      Perencanaan dan pengembangan karir
f.      Penyimpangan-penyimpangan proses staffing
g.     Ketidak akuratan informasional.
h.     Kesalahan-kesalahan desain pekerjaan.
i.       Kesempatan kerja yang adil.
j.       Tantangan-tantangan eksternal.
Ada beberapa alasan untuk menilai kinerja pegawai antara lain :
a.      Penilaian memberikan informasi tentang dapat dilakukannya promosi dan penetapan gaji.
b.     Penilaian memberikan satu peluang bagi atasan dan bawahan unuk meninjau perilaku yang berhubungan dengan kinerja pegawai bawahan.
Ini memungkinkan pimpinan dan bawahan mengembangkan satu rencana untuk memperbaiki kemerosotan apa saja yang memungkinkan sudah digali oleh penilaian dan mendorong hal-hal yang sudah dilakukan bawahan. Akhirnya penilaian hendaknya berpusat pada proses perencanaan karir perusahaan karena penilaian itu memberikan satu peluang yang baik untuk meninjau rencana karir orang itu dilihat dari kekuatan dan kelemahan yang diperhatikannya.


2.     Tujuan Penilaian Kinerja Pegawai
Setiap organisasi atau perusahaan perlu mengadakan evaluasi atau penilaian terhadap kinerja pegawai yang telah dicapai oleh pegawainya. Penilaian ini dimaksudkan agar pegawai termotivasi untuk bekerja lebih baik dari sebelumnya.
Selanjutnya dikatakan oleh Ghiselli dan Brown (Moh. As’ad 1995) bahwa penilaian atau evaluasi sangat penting karena ditujukan untuk :
a.      Mengukur kinerja pegawai yaitu sejauh mana pegawai bisa sukses dalam pekerjaannya.
b.     Melihat seberapa jauh kemajuan pegawai.
c.      Sebagai data yang dipergunakan untuk mempertimbangkan apabila terdapat promosi bagi pegawai yang bersangkutan.

3.     Pihak yang Melakukan Penilaian Kinerja Pegawai
Penentuan orang yang melakukan penilaian kinerja pegawai ini sangatlah penting, jika yang melakukan orang yang tepat maka akan diperoleh hasil penilaian yang tingkat validitasnya dapat dipercaya. Secara umum penilaian itu hanya dilakukan oleh pimpinan kepada bawahan. Tetapi menurut Syarifuddin Alwi (2001 : 190), sebaliknya penilaian ditempuh melalui pendekatan Top Down (manajer atau supervisor yang menajdi atasan langsung pegawai yang dinilai) dan pendekatan Upward Appraisal (bawahan terhadap kinerja pegawai atasan).
Sedangkan Bache (1999 : 240) mengemukakan bahwa sistem penilaian kinerja pegawai sebaiknya melibatkan juga pegawai yang dinilai. Dengan kata lain memberi kesempatan bagi seorang pegawai unuk menilai dirinya sendiri atau menilai kinerja pegawainya sendiri. Penilaian prestasi kerja yang dilakukan oleh pegawai bersangkutan merasa memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan kepadanya.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pihak yang melakukan penilaian kinerja pegawai itu adalah pimpinan itu sendiri dengan melibatkan pegawai yang berada dalam lingkungan kerja. Hasil penilaian dari masing-masing pihak itu kemudian digabungkan.

4.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai
Menurut Dharma (1995 : 46) hal-hal yang perlu diukur dalam penilaian kinerja pegawai meliputi 3 hal yaitu :
a.      Kuantitas, yang tergantung pada jumlah yang dihasilkan.
b.     Kualitas, yang tergantung pada mutu yang dihasilkan.
c.      Ketepatan waktu, yang tergantung oleh sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan.
Tidak semua kriteria pengukuran kinerja pegawai dipakai dalam suatu penilaian kinerja pegawai dimana hal ini harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang akan dinilai.
Sebagaimana penejelasan di atas bahwa dapat diketahui beberapa pengukuran kinerja pegawai seorang pegawai adalah semata-mata untuk mengetahui hasil suatu pekerjaan pegawai yang dapat dilihat dari kualitas hasil kerja serta kuantitas kerja dan juga ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan oleh seorang pegawai.