Blogroll

loading...

Blogger templates

loading...

Mata Bulan Sabit


Mata Bulan Sabit
Tatapannya masih meneduhkan
Mata bulan sabitnya ketika tersenyum teramat manis
Ibuku, belasan tahun memanjakan dan menguatkanku
Tempatku melepas dahaga dan bercerita

Bola matanya yang hitam kecoklatan
Pelukannya yang menghangatkan
Dia hidup dalam memori kenangan dan masa depan
Pahanya sangat kurindukan

Aku benci dewasa
Seiring aku dewasa maka ibuku akan menua
Rambut hitamnya mulai kusam dan beruban
Tak selebat pertama kali aku duduk dibangku sekolah

 Ketika dunia sangat kejam
Dia menjadi sandaran
Nasihatnya kadang tak kuhiraukan
Hingga ketika dia tiada hanya tinggal penyesalan

Baktiku tak seberapa
Tapi sukma dan ragaku ingin berbagi bahagia dengannya
Dia yang merangkulku ketika aku sangat terpukul
Ampuni aku, Bu…

 Jika aku tidak bisa membuatmu bahagia
Seharusnya aku tidak perlu membuatmu  menangis

Engkau takan tergantikan
Doa-doaku tidak  akan putus
Rasa cintaku tidak akan pupus