Dunia maya adalah sebuah komunitas online
yang mengambil lingkungan berbasis komputer yang terhubung oleh jaringan
nirkabel. Pengguna dapat berinteraksi satu sama lain dengan seluruh orang di
seluruh dunia, bersifat real time,
tak terbatas.
Internet tidak terbatas pada
jejaring sosial atau website.
Internet menawarkan game online, chatrooms, dan sebagainya. Dunia maya pertama
kali disajikan adalah komunitas dan chatroom.
Dengan cara komunikasi berbasis teks, gambar, dan video. Awal mula hanya berupa
teks dan gambar kemudian berkembang menjadi video dan suara, dan sampai sejauh
ini sudah dapat dinikmati tampilan dalam bentuk 3D (tiga dimensi).
Dunia maya bukanlah milik publik
atau swasta, namun ini adalah manusia yang berinteraksi dan membuat dunia baru
di dalamnya karena kegunaan internet yang sangat bermanfaat, sudah banyak penelitian
yang menggunakan jasa internet, salah satunya pada penelitian komunikasi, psikologi
serta ekonomi.
Sebagai contoh, Doodson melaporkan
bahwa kepribadian offline dan virtual
dunia sangat berbeda satu sama lain tetapi masih signifikan terkait memiliki
sejumlah implikasi self-verifikasi, self-peningkatan dan kepribadian teori.
Sejauh apapun seseorang menyembunyikan identitas dirinya akan terlihat walaupun
itu sedikit karena pengaruh dari self
itu sendiri.[1]
Internet memiliki banyak dunia.
Dunia chatting dimulai hanya pada
teks, dan gambar, kemudian sekarang berkembang menjadi teks suara, gambar,
video, simbol – simbol serta video call.
Simbol – simbol “gerak isyarat tertulis” atau biasa disebut emoticon bertujuan untuk mengekspresikan
diri secara online. Sehingga
komunikasi yang dilakukan tidak sebatas tulisan.[2]
Manusia diciptakan sebagai makhluk multidimensional, memiliki akal pikiran
dan kemampuan berinteraksi secara personal ataupun sosial. Dalam kehidupan sosialnya manusia
berinteraksi dengan lingkungannya dengan tujuan memenuhi kebutuhan dirinya.
Dalam lingkungan bermasyarakat, kita sebagai makhluk sosial sudah
seharusnya membaur dengan masyarakat, dalam kehidupan bermasyarakat kita tentu
saja memiliki identitas diri. Hal ini sangat berbeda dengan ketika kita
menggunakan internet, kita sebagai user
tanpa identitas. Terkecuali memang website
yang digunakan adalah situs – situs jejaring sosial (hal itu tidak menjamin
identitas yang dimiliki seseorang tersebut asli).[3]
[1] Wikipedia,
Virtual dalam www.wikipedia.org
[2]
James M.Enslin, Sosiologi (Dengan
Pendekatan Membumi), (Jakarta : Erlangga, 2007), hlm 45.
[3] Burhan
Bungin, Sosiologi Komunikasi. (Jakarta
: Kencana Prenada Media Group, 2009), hlm 135.