BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Seni tari
sebagai salah satu seni pertunjukkan merupakan bentuk karya seni dengan media
ungkap berupa gerak, dan hasil dari ide atau gagasan, nilai-nilai, rasa irama,
pesan dan berbagai aspek lainnya yang diwujudkan melalui pola-pola gerak
tersusun. Seni tari tergolong seni yang hilang dalam waktu, yaitu pertunjukkan
tari selesai disajikan maka selesai pula semua aktivitas pertunjukan yang
tersisa adalah kesan dan pengalaman bagi pelaku dan penonton. Dalam tari
pendidikan, tari atau gerak merupakan media atau alat ungkap yang digunakan
untuk mengembangkan sikap, pola pikir dan motorik anak menuju ke arah
kedewasaannya.
Seni
tari merupakan ungkapan ekspresi manusia yang dinyatakan melalui gerak-gerak tubuh
yang indah serta mampu memberikan aktivitas fisik dan rasa keindahan yang
tertuang melalui gerak. Pendidikan seni tari memiliki peranan untuk menanamkan
nilai-nilai kepada peserta didik. Seni tari pada lingkungan sekolah dapat
membantu anak untuk berekspresi secara bebas.
Apresiasi
adalah kegiatan komunikasi dan semua hubungan seseorang dengan seni. Berbagai
pengertian apresiasi telah banyak diungkapkan oleh para ilmuwan maupun seniman
dan budayawan, sehingga apresiasi bukanlah kata yang hanya memiliki makna
tunggal tergantung dari sudut pandang mana orang berpendapat. Apresiasi
bertujuan untuk melihat sesuatu karena belum pernah, pengalaman untuk melihat,
mendengarkan dan merasakan karya seni tersebut. Manfaat apresiasi adalah
mempunyai kesanggupan untuk mengenal dan memahami suatu karya seni, sehingga
mampu menghargai, menikmati dan peduli terhadap seni.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang tersebut maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut
:
1.
Bagaimana karakteristik tari bagi anak usia dini ?
2. Apa saja macam-macam tarian yang dapat diberikan pada
anak Usia Dini?
C.
Tujuan
Adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk :
1.
Untuk mengetahui karakteristik tari bagi anak usia dini.
2. Untuk mengetahui macam-macam tarian bagi anak usia
dini.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Tari Anak Usia Dini
Seni tari
merupakan salah satu bagian dari pendidikan seni yang terdapat dalam program
pembelajaran. Pendidikan seni dengan pendekatan kompetensi sebagai salah suatu
alternatif solusi dan antisipasi pada persaingan global yang kompetitif.
Pendidikan berbasis kompetensi adalah pendidikan yang menitikberatkan pada
penguasaan kemampuan atau kompetensi untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu (Masunah, 2003:5)
Gerakan tari pada anak usia dini
umumnya bersifat pengulangan dari 5-6 gerakan, dengan ditambah variasi formasi
yang sederhana. Hal penting yang perlu diperhatikan oleh guru ataupun orangtua
adalah memperhatikan kondisi fisik dan psikologis anak saat ingin menari.
Memaksakan atau menekan anak untuk menunjukkan suatu gerakan tari, terlebih
harus sempurna, hanya akan membuat kondisi menjadi semakin buruk dan tidak
mengembangkan kreativitas mereka. Berikut ini adalah beberapa contoh kegiatan
yang dilakukan guru dan anak berdasarkan indikator kemampuan dari kecerdasan
musikal:
1) Menyanyikan
lagu-lagu anak
Guru mengajak anak
menyanyikan lagu-lagu yang sesuai dengan tema-tema yang digunakan atau yang
dekat dengan kehidupan sehari-hari mereka. Dalam hal ini guru dapat membuat
atau mengkreasikan lagu baru ciptaannya sendiri. Kegiatan ini dapat dilakukan
dengan atau tanpa alat musik pengiring.
2) Bermain Tepuk
Kegiatan bermain tepuk
merupakan salah satu kegiatan yang juga sangat digemari anak selain bernyanyi.
Anak akan dikenalkan berbagai pola tepuk yang disesuaikan dengan tema-tema.
Gerak dan ekspresi sangat memberi pengaruh dalam kegiatan ini. Guru juga dapat
berkreasi membuat berbagai permainan tepuk yang memotivasi, mengenalkan sebuah
konsep, atau melatih konsentrasi anak.
3) Tebak
nada dan lagu
Dalam kegiatan ini, guru
dapat melakukannya dengan bantuan alat musik ataupun dengan bersenandung tanpa
syair. Kemudian anak diminta menebak lagu berdasarkan bunyi solmisasi dari alat
musik tersebut atau nada yang dimunculkan dari suara senandung guru.
4) Bermain
alat musik buatan
Ada beberapa jenis alat musik
yang bisa dipelajari atau dilatihkan kepada anak. Alat musik juga ada yang
berupa alat musik permanen maupun alat musik buatan di mana bahannya dapat
diperoleh di sekitar anak. Agar lebih menarik, alat-alat itu kemudian dihiasi
dengan berbagai macam hiasan. Saat melaksanakan kegiatan ini sebaiknya guru
5) Gerak
dan Lagu-Menari
Secara umum ada dua jenis
tarian dalam kegiatan seni itu sendiri. Pertama, kegiatan tari daerah. Kemudian
dilanjutkan dengan menari modern. Sebelum anak diajarkan tari, biasanya anak
akan diajak bergerak bebas mengikuti irama musik. Kemudian mereka mulai
dikenalkan dengan kegiatan gerak tari yang berpola dan menggunakan beberapa
formasi.
Karakteristik
gerak pada anak usia dini
umumnya mereka dapat melakukan dengan berbagai kegiatan-kegiatan pergerakan
menirukan. Apabila seorang guru dapat menunjukkan kepada anak didik suatu action yang dapat diamati (observable), maka anak akan mulai
membuat tiruan action tersebut sampai
pada tingkat otot-ototnya dan dituntut oleh dorongan kata hati untuk menirukannya.
Kemampuan
anak-anak dalam masa pertumbuhan selalu bergerak. Sejalan dengan perkembangan
fisik serta mental anak, kegiatan gerak yang dilakukan mereka sangat bervariasi
dan atraktif, biasanya gerak yang mereka lakukan berkenaan dengan dunia permainan.
Dalam bermain anak-anak melakukan gerak kreatif dengan mengungkapkan berbagai
ekspresi melalui simbol gerak. Pengekspresian simbol gerak berhubungan dengan
penggunaan tubuh, ikiran, dan jiwa (rasa) yang tergabung dalam ekspresi
nonfungsional dan komunikasi diri.
Bahwa
dalam perkembangan umumnya anak usia
dini dapat melakukan kegiatan-kegiatan bergerak sebagai
berikut :
a. Menirukan, seperti yang telah penulis
ungkapkan sebelumnya dalam upaya pengembangan kreativitas tari bahwa dalam
bermain anak senang menirukan sesuatu yang dilihat. Anak dapat menirukan
gerakan-gerakan yang dilihat baik dari televisi ataupun gerakan-gerakan yang
secara langsung dilakukan oleh orang lain, berdasarkan tema maupun
gerakan-gerakan binatang yang diamati.
b. Manipulasi, dalam kegiatan ini anak-anak
secara spontan menampilkan berbagai gerak-gerak dari obyek yang diamatinya.
Namun dalam pengamatan dari obyek tersebut anak akan menampilkan sebuah gerakan
yang hanya disukainya.
Menurut
Kamtini dan Tanjung (2005:10) dalam bukunya yang berjudul Bermain Melalui Gerak
dan Lagu di TK bahwa secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa karakteristik
gerak fisik anak TK adalah :
1. bersifat sederhana,
2. bersifat maknawi dan bertema, artinya
tiap gerak mengandung tema tertentu,
3. gerak anak menirukan gerak keseharian
orang tua dan juga orang-orang yang berada di sekitarnya,
4. anak juga menirukan gerak-gerak
binatang.
Seorang
guru TK dalam menata sebuah tari-tarian bagi anak TK harus memperhatikan dua
hal yaitu, harus memperhatikan bagian-bagian tubuh yang dapat dilatih dari
karakteristik atau ciri-ciri gerak anak.
Menurut
Desfina (2005:25) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dapat
memberikan tari yang sesuai dengan karakteristik anak TK yaitu ada beberapa
butir yang harus diketahui antara lain :
- Tema
Bahwa pada umumnya anak-anak selalu
menyenangi apa yang pernah dia lihat. Dari apa yang dilihatnya secara tidak
disadari atau disadari dengan spontan. Anak akan menirukan gerak-gerak yang
sesuai dengan apa yang pernah dilihatnya.
Dari gerak-gerak yang pernah dilihat dan
diamati oleh anak maka dapat dijadikan suatu tema. Tema-tema yang pada umumnya
disenangi oleh anak-anak TK diantaranya adalah tingkah laku binatang seperti :
kucing, anjing, burung, kupu-kupu, bebek dan lain-lain. Anak juga menirukan tingkah
laku manusia seperti : ayah, ibu, dokter, insinyur dan lain-lain.
- Bentuk
Gerak
Bentuk gerak yang sesuai dengan
karakteristik tari anak-anak, pada umumnya gerak-gerak yang dilakukannya
tidaklah terlalu sulit dan sangat sederhana sekali. Mengingat pada dasarnya
imajinasi anak TK tinggi dan mempunyai daya kreativitas yang tinggi pula. Dan
bentuk-bentuk gerak yang biasa dilakukan adalah bentuk gerak-gerak yang lincah,
cepat dan seakan menggambarkan kegembiraannya.
- Bentuk
Iringan
Dilihat dari karakteristik anak yang
senang bergerak dengan gembira, anak TK biasanya menyenangi musik iringan yang
menggambarkan kesenangan dan kegembiraan. Terutama lagu-lagu anak yang mudah
diingat, misalnya: lagu kelinciku, kebunku, kupu-kupuku dan lain-lain.
- Jenis
Tari
Apabila suatu karya cipta gerak tari
sudah tersusun dan menjadi satu kesatuan tari anak, maka dibentuklah menjadi
satu bentuk tari dan sebuah jenis tari yang sesuai dengan karakteristik dan
sifat anak TK yang memiliki sifat kegembiraan atau kesenangan, geraknya yang
lincah dan sederhana, dan iringan musiknya pun mudah dipahami oleh anak.
B. Tari Pendidikan
Tari
pendidikan (educational dance) adalah tari sebagai sarana atau media
pendidikan. Pencetus tari pendidikan adalah Rudolf Laban. Tari
pendidikan dikenal juga dengan istilah exspressive dance dan creative dance.
Hal ini dikarenakan bentuk tarian ini menekankan pada ekspresi diri peserta
didik dan menekankan pada metode kreatif (khususnya proses kreatif). Metode ini
sering juga disebut dengan metode creative movement, yaitu suatu model
pembelajaran tari yang menekankan kepada kebebasan gerak pribadi yang
menggunakan gerak yang universal (gerak keseharian seperti berjalan, berguling,
berlari dan sebagainya), dalam aktivitas belajar menari dirumah/keluarga,
kelompok bermain, sekolah dan sebagainya. Metode dan model pembelajaran tari
ini secara luas dapat juga digunakan untuk anak, remaja dan orang dewasa.
Ekpresi
tersebut bersumber dari kehidupan nyata di sekitar diri peserta didik. Dengan
demikian, tari dengan materi dasar gerak, merupakan salah satu kegiatan yang
langsung berhubungan dengan kegiatan sehari-hari. Melalui stimulasi
pancainderanya peserta didik belajar memahami semua kejadian di sekitar dirinya
dan belajar mengekspresikannya melalui gerak tubuhnya baik dengan proses
imitasi tidak langsung maupun melalui proses eksplorasi, maupun elaborasi,
kemudian menyusunnya menjadi sebuah karya tari. Hal ini sesuai dengan cara
pandang dan aplikasi teori konstruktivisme, dimana peserta didik diberi kesempatan
untuk membangun pengetahuannya sendiri melalui pengalaman belajarnya.
Ada bermacam-macam bentuk tarian yang dapat diberikan
kepada anak usia dini. Jenis tarian ini diambil berdasarkan jenis tumbuhan dan
hewan
yaitu diantaranya,
tari apel, tari pisang, tari terong, tari labu siam, tari bintang laut, tari lebah, tari
timun, tari tespong, tari panda, tari tupai.
1.
Tari Apel
Apel si bulat merah elegan nan mewah yang dapat
membawa keceriaan dan kebahagiaan kepada siapapun yang memilikinya, dan
mempunyai banyak manfaat seperti dapat menyehatkan tubuh bagi orang yang
memakannya. Lalu
berubah menjadi ceria sesuai dengan warna apel merah menandakan ceria, dan
bahagia lalu bentuk apel yang bulat sehingga banyak pola tarian melingkarkan
tangan menggambarkan apel yang bulat.
2.
Tari Pisang
Si kuning manis nan lembut,
berbentuk seperti senyum adalah pisang. Tarian pisang yang energik dan centil
membuat orang yang melihatnya seakan terkagum-kagum seperti rasanya yang begitu
manis dan disukai banyak orang. Tarian pisang ini merupakan tarian yang
menggambarkan gerakan pisang yang sering kita temukan dalam kehidupan
sehari-hari seperti kulit pisang yang sedang terbuka tetapi tidak seluruhnya, kulit pisang
yang sedang dikupas dan kulit pisang yang biasanya dibuang sembarangan dan
akhirnya terpeleset.
3. Tari Terong
Pada tarian ini buah terong
menjadi buah yang senang bermain, ceria dan aktif, karena terong selalu
bergerak menggelinding ke sana kemari dan dapat dikatakan ceria karena terong
sangat bahagia di saat waktu panen.
4. Tari Labu Siam
Labu siam adalah tumbuhan
jenis sayuran yang hidup merambat, pada tarian ini labu siam menjadi tumbuhan
yang energik, menari dengan lincah. Gerakan labu siam ini terinspirasi dari pergerakan labu siam yang
merambat dan berputar. Tarian labu siam ini menggambarkan keceriaan dan
kekompakkan serta keterpaduan antara daun, batang, dan buah labu siam.
5. Tari Bintang Laut
Bintang laut, karakternya
cantik, tahan lekatannya di dasar laut pada ombak, gemulai tetapi bisa lincah.
Tari bintang laut, binatang laut yang cantik, tahan terhadap gelombang,
gemulai, memancarkan warnanya. Bintang laut yang hidup dan tinggal di laut bergerak dengan bebas namun
tetap gemulai nan indah. Tubuhnya yang menawan berkedip dengan mata yang
cemerlang. Berkilau dikala gelap dan merona dikala terang
6. Tari Lebah
Tarian Lebah merupakan
tarian yang menggambarkan sekawanan lebah di taman yang indah. Mencari makanan,
menari bersama dengan berpasangan kala mentari bersinar terang, kuat, gagah, tangguh,dan ceria adalah ciri khas yang di tampilkan lebah.
Walaupun terkadang lebah dimusuhi oleh manusia tetapi lebah begitu setia bahkan
ia rela mati untuk melindungi keluarganya. Lingkungan yang sehat adalah tempat
tinggal lebah.
7.
Tari Timun
Tari timun ini terinspirasi dari buah timun yang segar. Dimana buah timun ini memiliki karakteristik gagah, kuat, dan ceria.
Kebanyakan timun memiliki rasa yang pahit tetapi timun ini berbeda. Tampil
segar dan menarik.
8.
Tari Daun Tespong
Daun tespong yang tertiup
angin seakan-akan melambaikan daunnya dengan gerakan seirama
9. Tari Panda
Panda hewan berbadan besar
dan memiliki kelopak mata yang besar, pemalas tetapi pada tarian ini menjadi
hewan yang centil dan ceria. Tarian menggambarkan sekelompok panda ceria yang
sedang melakukan kegiatan kesehariannya seperti tidur dan bermain
bersama di hutan dengan riang gembira.
10.
Tari Tupai
Tupai adalah binatang berbulu lebat dengan ekor
besar seperti paha ayam, ketika menari tupai sangat bahagia dengan tingkahnya
yang genit sering melompat ke sana kemari dengan lincahnya, memakan kacang
dimanapun dengan penuh kebahagiaan.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seni tari merupakan salah satu
bagian dari pendidikan seni yang terdapat dalam program pembelajaran.
Pendidikan seni dengan pendekatan kompetensi sebagai salah suatu alternatif
solusi dan antisipasi pada persaingan global yang kompetitif. Pendidikan berbasis
kompetensi adalah pendidikan yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan
atau kompetensi untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu (Masunah, 2003:5).
Gerakan tari pada anak usia
dini umumnya bersifat pengulangan dari 5-6 gerakan, dengan ditambah variasi
formasi yang sederhana. Hal penting yang perlu diperhatikan oleh guru ataupun
orangtua adalah memperhatikan kondisi fisik dan psikologis anak saat ingin
menari.
B. Saran
Berdasarkan
uraian pada bab sebelumnya maka penulis mencoba memberikan masukan dan saran
sebagai berikut :
1. Agar jenis tarian pendidikan semakin dikembangkan dan
dipraktekan dalam kegiatan pembelajaran di lembaga PAUD.
2. Jenis tarian pendidikan yang dikembangkan sebaiknya
disesuaikan dengan tema yang sedang diajarkan di lembaga PAUD.
DAFTAR
PUSTAKA
Desfina.
(2005). Belajar Seni Tari Untuk Anak Usia TK. Bandung: Pendidikan Guru Taman
Kanak-kanak Fakultas Ilmu Pendidikan Indonesia UPI.
Kamtini dan
Tanjung. (2005). Bermain Melalui Gerak dan Lagu di TK. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Masunah, J.
& Narawati, T. (2003). Seni dan Pendidikan Seni Sebuah Bunga Rampai.
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Seni Tradisional (P4ST)
UPI.