KEMAMPUAN
NUMERIK
Kemampuan Numerik adalah tes
yang berkaitan dengan kecermatan dan kecepatan dalam penggunaan fungsi-fungsi
hitung dasar. Jika dipadukan dengan kemampuan mengingat, maka tes ini dapat
mengungkap kemampuan intelektual siswa terutama kemampuan penalaran berhitung
dan berfikir secara logis. Hal lain yang akan terlihat juga adalah kemampuan
kuantitatif, ketelitian, dan keakuratan individu dalam mengerjakan sesuatu.
Adapun, tes kemampuan numerik
memiliki setidaknya tiga jenis subtes, yaitu tes seri angka dan huruf, tes
matematika dasar, dan tes matematika berpola.
TES SERI ANGKA
DAN HURUF
Tes deret angka dan huruf menguji
siswa untuk menentukan pola angka atau huruf dari satu suku ke suku berikutnya.
Siswa dapat mengimajinasikan berbagai kemungkinan pola yang tepat. Kemampuan
melakukan operasi hitung sederhana sangat dibutuhkan di sini.
a. Seri Angka
1. Deret
bilangan ganjil
Contoh: 3 5 7
9 11 …
2. Deret
bilangan genap
Contoh: 4 6 8 10 12 …
3. Pola larik
• Pola penjumlahan
Contoh: 3 6 9
11 14 17
+3 +3 +3 +3 +3
pola: larik 1
(ditambah 3)
• Pola pengurangan
Contoh: 12 10
8 6 4 2
-2 -2 -2 -2 -2
pola: larik 1
(dikurangi 2)
• Pola perkalian
Contoh: 2 4 8 16
x2 x2 x2
pola: larik 1 (dikalikan 2)
• Pola gabungan (penjumlahan dan perkalian)
+4 +4 +4
Contoh: 2 3 4 7 8 11 16 15
X2 x2 x2
pola: larik 1 (dikali 2) dan larik 2
(ditambah 4)
b. Seri Huruf
Pada umumnya, pola pada deret huruf
dapat berupa:
§ Pola meloncat maju n huruf secara tetap (n = 1 atau 2 atau
3 atau ...)
Misal: A D G
(meloncat maju 2 huruf)
§ pola meloncat mundur n huruf secara tetap (n = 1 atau 2
atau 3 atau ...)
Misal: J F B
(meloncat mundur 3 huruf)
§ Pola meloncat maju 1 huruf, lalu 2 huruf, lalu 3 huruf, dan
seterusnya
Misal: A C F J
§ Pola meloncat mundur 1 huruf, lalu 2
huruf, lalu 3 huruf, dan seterusnya
Misal: Z X U Q
§ pola huruf yang sama
Misal: P P P P
§ pola huruf kembar dengan jumlah huruf
meningkat
Misal:
1. A B B C C C D D D D
2. A C C E E E G G G G
Terdapat
berbagai kemungkinan pola yang berbeda dari pola yang disebutkan di atas. Kamu
butuh banyak berlatih agar semakin terampil dalam menentukan pola deret angka
dan huruf.
TES MATEMATIKA
DASAR
Tes matematika dasar menguji siswa untuk menyelesaikan
soal-soal sederhana yang berkaitan dengan matematika. Agar dapat menaklukkan
soal jenis ini, peserta dapat mempelajari terlebih dahulu konsep matematika dan
rumus dasar. Pemahaman terhadap soal, ketelitian, pengetahuan tentang
matematika dasar adalah kunci utama untuk menghadapi soal sejenis ini.
c. Statistik
1. Mean atau rata-rata (x) adalah jumlah semua data
dibagi banyaknya data.
jumlah dataxbanyak data=
2. Median adalah nilai tengah dari kumpulan data
yang sudah terurut dari yang terkecil.
a. Jika banyaknya data ganjil, median adalah nilai paling
tengah dari kumpulan data yang sudah terurut.
b. Jika banyaknya data genap, median adalah rataan hitung
dua nilai data paling tengah.
3. Modus merupakan data yang paling sering muncul
dalam kumpulan data.
d. Untung, Rugi, dan Laba
1. Untung terjadi apabila harga jual lebih besar daripada
harga beli (modal).
Untung = harga jual – harga beli
Persentase untung:
% untung = untunghargabeli × 100 %
2. Rugi terjadi apabila harga jual lebih kecil
daripada harga beli (modal).
Rugi = harga beli – harga jual
Persentase rugi:
% rugi = rugihargabeli × 100 %
3. Diskon atau rabat adalah potongan harga
terhadap suatu produk atau barang yang dijual.
% diskon =
besar diskonhargasemula
TES MATEMATIKA
BERPOLA
Tes matematika berpola menguji siswa
untuk menentukan pola operasi hitung apa yang tepat sehingga diperoleh sebuah
angka lain. Sebagian soal berupa beberapa angka yang terletak pada gambar.
Siswa diminta untuk menentukan angka yang tepat untuk mengisi gambar kosong.
Beberapa pola perhitungan, di
antaranya:
1.
dijumlahkan, kemudian dikurangkan dengan suatu bilangan
2.
dikurangkan, kemudian dijumlahkan dengan suatu bilangan
3. dijumlahkan
atau dikurangkan, kemudian hasilnya dikalikan suatu bilangan
4. dijumlahkan
atau dikurangkan, kemudian hasilnya dibagi suatu bilangan
5. dijumlahkan
atau dikurangkan, kemudian hasilnya dipangkatkan (kuadrat, kubik, atau pangkat
yang lebih besar)
6. dijumlahkan
atau dikurangkan, kemudian dicari akar kuadratnya
7. selisih
dari jumlah dua pasangan bilangan
8. dikalikan
atau dibagi suatu bilangan
9. deret
bilangan dengan pola tertentu (umumnya terdapat pada bentuk lingkaran)
Masih ada berbagai kemungkinan kombinasi operasi hitung
lainnya. Imajinasikanlah berbagai pola perhitungan.
Berikut ini adalah beberapa contoh
pola soal yang sering diujikan.
Contoh:
1. Berapakah angka yang tepat untuk mengisi titik-titik
dalam tanda kurung?
8 (24) 3
9 (...) 2
A. 16
B. 11
C. 18
D. 20
Jawaban: C
Kamu harus mengetahui pola operasi hitung antara bilangan
di sebelah kiri dan kanan tanda kurung yang menghasilkan bilangan di dalam
tanda kurung.
Pada soal di atas, pola hasil bilangan adalah 8 × 3 = 24.
Sehingga untuk 9 (...) 2 adalah 9 × 2 = 18.
Jadi, angka
yang tepat adalah 18.