Resume Modul 5
MEMBANGUN
PENGETAHUAN ANAK
Kegiatan Belajar 1
Makna Pengetahuan Bagi Anak Usia
Dini
Pengetahuan
adalah apa yang dilihat atau diperoleh melalui pancaindera. Pengetahuan selalu
terdiri dari unsur yang mengetahui dan diketahui serta kesadaran mengenal hal
yang ingin diketahui.
A.
Teori
Pengetahuan
Pengetahuan tidak hanya berasal
dari interaksi langsung indera dengan kenyataan, tetapi juga harus ada
pemikiran tentang perubahan. Pengetahuan dibangun oleh anak berdasarkan
kemampuannya dalam memahami perbedaan berdasarkan persamaan yang tampak.
B. Jenis-Jenis
Pengetahuan
- Pengetahuan Fisik
Bersumber
dari lingkungan fisik di sekitar anak, berupa bentuk, warna, rasa, suara, gerak
dan sebagainya.
- Pengetahuan
Logika-Matematika
Meliputi
kemampuan dalam membandingkan, mengurutkan, mengelompokkan, menghitung, dan
berpikir dengan menggunakan logika.
- Pengetahuan Sosial
Didapat
melalui suatu proses ketika melakukan interaksi dengan orang lain. Pengetahuan
sosial meliputi kosakata, norma, moral, dan berbagai macam kondisi lingkungan
anak menetap yang harus dipelajari oleh anak dari lingkungan di sekitarnya.
C. Cara
Membangun Pengetahuan
1. Teori Peniruan Pengetahuan
Anak membangun pengetahuan melalui kegiatan mengamati
dan meniru apa yang telah dilihat olehnya. Anak memperoleh input pengetahuan
tidak hanya melalui indera penglihatannya tetapi juga melalui indera
pendengarannya. Anak melakukan peniruan terhadap obyek yang dilihat dan
diamatinya.
2. Pandangan Teori Konstruktivis pada teori
Pengetahuan
Anak belajar dengan mengubah objek, yaitu dengan
memanipulasinya. Pengetahuan adalah hasil dari pengonstruksian pemikiran secara
aktif, dengan membuat hubungan antar objek satu dengan lainnya.
3. Konsep Perubahan
D.
Pengembangan Pengetahuan
1. Pengembangan Pengetahuan Fisik
2. Pengembangan Logika Matematika
3. Pengembangan Pengetahuan Sosial
E. Berbagai
Kegiatan Pembelajaran Yang Dapat Membangun Pengetahuan
1. Kegiatan Praktek Langsung
2. Kegiatan Cerita atau Dongeng
3. Kegiatan Tanya Jawab
4. Kegiatan Proyek
5. Kegiatan Bermain Peran
6. Kegiatan Demonstrasi
Kegiatan Belajar
2
Peran Guru
Dalam Membangun Pengetahuan Anak
Bermain
membantu anak menambah pengetahuan dan mengenal lingkungan kehidupannya dengan
lebih baik. Melalui belajar dan bermain anak mendapat pengetahuan akan sebab
akibat, hukum gravitasi. Membangun pengetahuan pada anak tidak terlepas dari
peran guru.
Peran
guru diharapan adalah guru yang mampu membangun pengetahuan pada anak dengan
memberikan kesempatan yang seluas-luasnya
pada anak dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya pada anak
untuk bereksplorasi, sehingga anak mampu membangun pengetahuan dari apa yang
dilakukannya.
A. Guru Sebagai Model
Peran guru adalah menjadi model yang
baik untuk anak. Seluruh tindak tanduk guru diperhatikan dengan seksama dan
dicontoh anak. Anak belajar melalui pengetahuan yang diperolehnya melalui
indera
B. Guru
Sebagai Teman Bermain
Bermain
merupakan tuntutan dan kebutuhan psikologis & biologis anak. Bermain
merupakan ekspresi dan hiburan bagi anak yang mencakup kesenangan dan tujuan,
baik tubuh dan pikiran. Bermain adalah suatu cara bagi anak untuk belajar
tentang benda-benda dan berhubungan
dengan orang lain atau dengan kata lain bermain adalah suatu cara bagi
anak-anak dalam mengubah dunia untuk mendapatkan keinginannya.
Kunci sukses
mendidik anak adalah kita harus menanamkan terlebih dahulu sikap formal tetapi
bersahabat dalam hubungan antara guru dengan anak-anak didik, sehingga situasi
belajar melalui bermain. Sikap guru yang dapat menjadi teman bagi anak juga
anak membuat kemampuan anak untuk bersosialisasi lebih cepat terbentuk.
C. Guru
Sebagai Motivator
Guru harus mampu menjadi
motivator anak dalam membangun pengetahuan. Guru harus mampu memotivasi anak
dalam melakukan kegiatan agar anak tidak mudah menyerah. Guru memberikan
motivasi (mendorong) anak untuk bertanya tentang suatu masalah.
D. Guru
Sebagai Fasilitator
Sosok guru
dituntut sebagai seorang profesional yang memiliki cara pandang era
pengetahuan, wawasan masa depan, keunggulan keimanan dan ketakwaan, penguasaan
iptek, etos kerja dan disiplin, profesionalisme, kerja sama dan belajar.
Guru mampu memfasilitasi seluruh kebutuhan anak pada
saat kegiatan belajar dan bermain berlangsung. Guru harus mengubah pasif
menjadi kreatif & dinamis. Guru profesional mengubah
peran yang semula sebagai orator verbalistis menjadi kekuatan dinamis dalam
menciptakan suatu suasana dan lingkungan belajar yang invitation learning environment.
Resume Modul 6
PENGEMBANGAN
KOGNITIF PADA KURIKULUM PAUD
Kegiatan
Belajar 1
Kurikulum Pada
Pendidikan Anak Usia Dini
A. Hakikat
Kurikulum Anak Usia Dini
Kurikulum
pendidikan anak usia dini merupakan seperangkat kegiatan belajar sambil bermain
yang sengaja direncanakan untuk dapat dilaksanakan dalam rangka menyiapkan dan
meletakkan dasar-dasar bagi pengembangan diri anak usia dini lebih lanjut.
Pengembangan kurikulum adalah pengembangan sejumlah pengalaman belajar melalui
kegiatan bermain yang dapat memperkaya pengalaman anak tentang berbagai hal,
seperti cara berpikir tentang diri sendiri, tanggap pada pertanyaan, dapat
memberikan argumentasi untuk mencari berbagai pertanyaan, dapat memberikan
argumentasi untuk mencari berbagai alternatif.
Dua
hal penting tentang kurikulum bagi anak usia dini yaitu :
- Program kegiatan bermain
pada anak usia dini diterapkan berdasarkan kurikulum yang berpusat pada
anak
- Kurikulum berorientasi
pada hasil dan mengaitkan berbagai konsep dan perkembangan.
B. Paradigma
Perubahan Dari Kurikulum
Standar
Pendidikan Anak Usia Dini akan memberikan berbagai konsep dasar dan ciri-ciri
pendidikan dan pembelajarna pada anak dalam hal:
- Ketercapaian Tingkat
Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini
- Berorientasi pada hasil
belajar
- Menggunakan pendekatan
dan metode yang bervariasi
- Sumber belajar tidak terfokus
pada guru, tetapi berpusat pada anak
- Penilaian lebih
ditekankan pada proses yang terjadi selama kegiatan berlangsung dan bukan
hasil belajarnya saja
C.
Perbandingan Antara Kurikulum 1994 Dengan 2004 dan Standar Pendidikan Anak Usia
Dini
Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) maupun Standar Pendidikan Anak Usia Dini mengacu pada Contextual Teaching Learning (CTL). CTL
merupakan implementasi dalam penentuan materi pembelajaran dan pengalaman
belajar yang disesuaikan dengan karakteristik anak dan atau daerah. Anak akan
belajar dengan baik apabila yang dipelajari terkait dengan apa yang telah
diketahui dan dengan kegiatan atau peristiwa yang terjadi di sekelilingnya.
Kegiatan dan strategi yang
ditampilkan dapat berupa kombinasi kegiatan berikut :
- Pembelajaran otentik
- Pembelajaran berbasis
inquiri
- Pembelajaran berbasis
masalah
- Pembelajaran layanan
- Pembelajaran berbasis
kerja
Prinsip Dasar Pembelajaran Kontekstual :
- Dibangun dari teori
belajar konstruktivisme
- Inquiry
- Questioning
- Mendorong anak belajar
untuk belajar bersama
- Modelling
- Menggunakan penilaian
otentik
- Refleksi
D. Analisis
Kurikulum PAUD
1. Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi dan
Standar PAUD
Kurikulum
berbasis kompetensi merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang
kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai anak, penilaian kegiatan
belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan
kurikulum sekolah.
2. Komponen-komponen Standar Pendidikan PAUD
Standar
Pendidikan PAUD merupakan kerangka inti yang memiliki empat komponen yaitu :
- Kurikulum dan pencapaian
- Penilaian Berbasis Kelas
- Kegiatan Belajar
Mengajar
- Pengelolaan Standar
Pendidikan Anak Usia Dini
2. Prinsip-Prinsip Dalam Pengembangan Standar PAUD
a. Keimanan, nilai dan budi pekerti luhur
b. Penguatan integritas nasional
c. Keseimbangan Etika, Logika, Estetika dan
Kinestetika
d. Kesamaan Memperoleh Kesempatan
e. Abad Pengetahuan dan Teknologi Informasi
f. Pengembangan Keterampilan Hidup
g. Belajar Sepanjang Hayat
h. Berpusat pada anak dengan penilaian yang berkelanjutan
dan komprehensif
i. Pendekatan Menyeluruh dan Kemitraan
Kegiatan
Belajar 2
Struktur
Program Pembelajaran PAUD
A. Standar
Pendidikan Anak Usia Dini
1. Peristilahan
2. Fungsi dan Tujuan
3. Ruang Lingkup
4. Manfaat Standar Pendidikan Anak Usia Dini
5. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan
6. Capaian Perkembangan
7. Pendekatan dan Penilaian Pembelajaran
8. Rambu-rambu
B. Bidang
Pengembangan Kognitif
1. Kelompok Usia 4-5 tahun
a. Konsep bentuk, warna, ukuran dan pola
1) Mengklasifikasi
benda berdasarkan bentuk, warna dan ukuran
2) Mengklasifikasi
benda berdasarkan bentuk, warna dan ukuran
3) Dapat
mengenali benda di sekitarnya menurut bentuk, warna dan ukuran
b. Pengetahuan Umum dan Sains
1) Mengenal
gejala sebab akibat yang berkaitan dengan dirinya
2) Mengenal
gejala sebab akibat yang berkaitan dengan dirinya
3) Dapat
memahami konsep-konsep sains
c. Konsep Bilangan, lambang bilangan dan huruf
1) Mengenal
lambang bilangan
2) Mengenal
lambang bilangan
3) Dapat
mengenal bilangan
4) Anak
dapat mengenal bentuk geometri
5) Anak
dapat memecahkan masalah sederhana
6) Anak
dapat mengenal ukuran
7) Anak
dapat mengenal konsep waktu
8) Anak
dapat memahami konsep-konsep matematika sederhana
2. Kelompok Usia 5-6 tahun
a. Peningkatan Pencapaian Perkembangan 1
anak dapat memahami konsep sederhana, memecahkan
masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
b. Pencapaian
1) Dapat
mengenali benda di sekitarnya menurut bentuk, jenis dan ukuran
2) Dapat
mengenali benda di sekitarnya menurut bentuk, jenis dan ukuran
3) Dapat
memahami konsep-konsep sains sederhana
4) Anak
dapat memahami konsep-konsep sains sederhana
5) Dapat
mengenal bilangan
6) Anak
dapat mengenal bentuk geometri
7) Anak
dapat mengenal ukuran
8) Anak
dapat mengenal konsep waktu
9) Anak
dapat memahami konsep-konsep matematika sederhana