1. pembelajaran
matematika terpadu untuk anak usia dini dapat dilihat dari dua sudut pandang
yaitu:(1) sudut pandang anak sebagai subjek layanan, anak memiliki posisi yang
sangat signifikan dalam rangka menstimulasi dan mengoptimalkan kemampuan
berfikir anak. Oleh karena itu guru perlu memahami bagaimana perkembangan
pemahaman anak terhadap konsep-konsep matematika serta tahapan pembelajaran
matematika. dan (2) sudut pandang guru sebagai pengelola kegiatan pembelajaran,
adalah begaimana peran guru dalam mengorkestrasikan berbagai komponen
pembelajaranmatematika terpadu sehingga memiliki kontribusi yang signifikan
dalam mengoptimalkan kemampuan logika matematika anak dan juga kemamapuan
lainnya
2. Tahap
Perkembangan anak dalam pengembangan matematika untuk anak usia dini
1. Tingkat
Perkembangan Mental Anak
Jean Piaget, menyatakan bahwa kegiatan belajar
memerlukan kesiapan dalam diri anak. Artinya belajar sebagai suatu proses
membutuhkan aktifitas baik fisik maupun psikis.selain itu kegiatan belajar pada
anak harus disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan mental anak, karena
belajar bagi anak harus keluar dari anak itu sendiri.
2. Masa
Peka Berhitung Pada Anak
Perkembangan dipengaruhi oleh faktor
kematangan dan belajar. Apabila anak sudah menunjukan masa peka (kematangan) untuk
berhitung, maka orang tua dan guru di TK harus tanggap, untuk segera memberikan
layanan dan bimbingan sehingga kebutuhan anak dapat terpenuhi dan tersalurkan
dengan sebaik-baiknya menuju perkembangan kemampuan berhitung yang optimal.
3.
Perkembangan Awal Menentukan Perkembangan Selanjutnya
Pendidikan di TK sangat penting untuk mencapai
keberhasilan belajar pada tingkat pendidikan selanjutnya. Bloom bahkan
menyatakan bahwa mempelajari bagaimana belajar (learning to learn) yang
terbentuk pada masa pendidikan TK akan tumbuh menjadi kebiasaan di tingkat
pendidikan selanjutnya.Hal ini bukanlah sekedar proses pelatihan
agar anak mampu membaca, menulis dan berhitung, tetapi merupakan cara belajar
mendasar, yang meliputi kegiatan yang dapat memotivasi anak untuk menemukan
kesenangan dalam belajar, mengembangkan konsep diri (perasaan mampu dan percaya
diri), melatih kedisiplinan, keberminatan, spontanitas, inisiatif, dan
apresiatif.
3. Model
Pengembangan Matematika
5. Metode Demonstrasi:
Adalah suatu cara untuk mempertunjukan
atau memperagakan suatu objek atau proses dari suatu kegiatan atau peristiwa.
6. Metode Eksperimen:
Adalah metode kegiatan dengan
melakukan suatu percobaan dengan cara mengamati proses dan hasil dari percobaan
tersebut. Berbagai metode yang lain pada dasarnya dapat digunakan di dalam
permainan berhitung. Hal ini disesuaikan dengan situasi, kondisi dan kebutuhan
serta tergantung kepada kreativitas guru.