Banyak tokoh
psikologi, terutama psikolog perkembangan mendefinisikan tentang bermain. John
W Santrock menyebutkan arti bermain (play) yaitu suatu kegiatan yang
menyenangkan yang dilaksanakan untuk kepentingan kegiatan itu sendiri. 10
Menurut Hughes,
Seorang ahli perkembangan anak dalam bukunya Children, Play, and Development,
mengatakan bahwa bermain merupakan hal yang berbeda dengan belajar dan bekerja.
Suatu kegiatan yang disebut bermain harus ada lima unsur di dalam nya, yaitu :
a) Mempunyai tujuan, yaitu
permainan itu sendiri untuk mendapatkan kepuasan .
b) Memilih dengan bebas dan atas kehendak
sendiri, tidak ada yang menyuruh ataupun memaksa .
c) Menyenagkan dan dapat dinikmati .
d) Mengkhayal untuk mengembangkan daya
imajinasi dan kreativitas.
e) Melakukan secara aktif dan sadar .11
Selain itu John
Freeman dan Utami Munandar mendefinisikan bermain
Sebagai suatu
aktifitas yang membantu anak mencapai perkembangan yang utuh, baik secara
fisik, intelektual, sosial, moral, dan emosional. Sementara itu Hurlock
menyebutkan bahwa bermain (play) merupakan istilah yang digunakan secara bebas,
sehingga arti yang paling tepat ialah setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya tanpa
mempertimbangkan hasil akhir. Bermain dilakukan secara sukarela dan tidak ada
paksaan atau tekanan dari luar atau kewajiban.12
Piaget
menjelaskan bahwa bermain terdiri atas tanggapan yang diulang sekedar untuk
kesenangan fungsional. Menurut bettelheim kegiatan bermain adalah kegiatan yang
tidak mempunyai peraturan lain kecuali yang ditetapkan pemain dendiri dan tidak
ada hasil akhir yang dimaksudkan dalam realitas luar.
Menurut Hurlock
dalam tadkiroatun musfiroh mengungkapkan bahwa bermain adalah kegiatan yang
dilakukan atas dasar kesenangan dan tanpa mempertimbangkan hasil akhir,
kegiatan tersebut dilakukan atas sukarela tanpa paksaan atau tekanan dari pihak
luar. Dalam hal ini permainan dapat menghubungkan pengalaman-pengalaman
menyenangkan atau mengasikan, bahkan ketika siswa terlibat dalam permainan
secara serius dan menegangkan sifat sukarela dan motivasi datang dari dalam diri
siswa sendri secara sepontan14.
Dengan demikian
dapat penulis tarik sebuah kesimpulan bahwa bermain adalah, dunia anak atau
berbuat sesuatu yang menyenagkan hati dan memiliki nilai positif pada anak, dan
kegiatan yang dilakukan anak secara berulang-ulang demi kesenangan tanpa adanya
paksaan. Dengan bermain ada nya kekuatan di dalam diri nya yang sedang
berkembang secara optimal dan maksimal, tumbuh, lewat kegiatan bermain yang
positif anak bisa menggunakan otot tubuh nya.
Membiarkan
anak-anak usia pra sekolah bermain telah terbukti mampu meningkatkan
perkembangan mental dan kecerdasaan anak, anak di bawah usia 6 tahun mempunyai
masa bermain yang cukup panjang adapun yang dilakukan anak dapat menimbulkan
kesenangan. Dunia main bagi anak usia dini 5-6 tahun dan menjadi hak pada anak
untuk mendapat selalu bermain, sebab masa mereka hanya untuk bermain dalam
kehidupan sehari-hari anak membutuhkan pelepasan dari kekangan, bermain
kesempatan bagi anak untuk mengungkapkan emosinya secara wajar.
Garvey dalam
Tadkiroatun Musfiroh mengungkapkan bermain erat kaitannya dengan perkembangan
anak. Oleh karena itu, pembelajaran melalui bermain diharapkan dapat mingkatkan
pengetahuan anak, daya kreativitas, keterampilan soisal walaupun dalam bentuk sangat sederhana.
Maksud nya bermain dalam kehidupan anak adalah penting untuk meningkatkan
perkembangan afektif (sikap) dan menunjang daya imajiansi anak.15
Pada perinsipnya
bermain adalah, aktivitas yang mengstimulasi kecerdasan melaui penerapan
pendekatan Beyond Center and Circle atau sentra dan lingkaran, misalnya sentra
bahan alam, main peran, seni, balok, persiapan dan lain-lain.