Blogroll

loading...

Blogger templates

loading...

Pendekatan dan Metode Pembelajaran Di Taman Kanak-kanak



Menurut R.J Drost dalam Mardiyanto  (http:www.indomedia.com/bpost/062003/2/opini1.htm,17 juli 2007) Taman Kanak-kanak adalah  pendidikan untuk anak usia prasekolah sehingga kegiatannya mencakup pendidikan, penanaman nilai, sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kurikulum 2006 Taman kanak-kanak (TK) dan Raudlatul Athfal (RA) yang juga di rujuk oleh TK swasta menguraikan bahwa pendekatan pembelajaran pada pendidikan TK dan RA dilakukan dengan berpedomen kepada suatu kegiatan yang telah di susun sehingga seluruh pembiasaan dan kemampuan dasr yang ada pada anakdapat di kembangkan dengan sebaik-baiknya.
Pendekatan pembelajaran pada anak Tk dan RA hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
a.    Berorientasi pada kebutuhan anak
Anak TK adalah anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk mencapai oftimalisasi semua asfek perkembangan baik perkembangan fisik maupun perkembangan psikisyang meliputi intelektual, bahasa, motorik, dan social emosional. Dengan demikian berbagai jenis kegiatan pembelajaran hendaknya dilakukan melalui analisis kebutuhan yang disesuaikan dengan berbagai asfek perkembangan dan kemampuan pada masing-masing anak.

b.   Bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain
Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran pada anak-anak usia Tk dan RA. Untuk itu dalam memberikan pendidikan pada anak usia Tk dan RA harus dilakukan dalam situasi yang menyenangkan sehingga ia tidak merasa bosan dalam mengikuti pelajaran. Selain menyenangkan, metode, materi, dan media yang di gunakan harus menarik perhatian sertamudah di ikuti sehingga anak akan termotivasi untuk belajar. Melalui kegiatan bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan objek-objek yang dekat dengannya, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.
c.    Kreatif dan inovatif
Proses pembelajaran dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, membangkitkan rasa ingin tahu, memotivasi anak untuk berpikir kritis dan menemukan hal-hal baru. Pengelolaan pembelajaran hendaknya dilakukan secara dinamis, artinya anak tidak hanya dijadikan sebagai objek, tetapi juga dijadikan subjek dalam proses pembelajaran.


Blog Archive