1. Anatomi Kuno
Hippokrates
adalah ilmuwan kedokteran Yunani kuno yang karyanya masih diakui hingga saat
ini. Ia adalah seorang dokter pada akhir abad ke-6 SM atau awal abad ke-5 SM.
Hippokrates telah dapat memahami ilmu dasar mengenai sistem rangka dan otot,
dan awal pemahaman lebih dalam akan kerja organ seperti ginjal. Namun, banyak
karya lainnya yang didasarkan pada spekulasi bukan pada penelitian keilmuan.
Pada abad ke-4
SM, Aristoteles memulai penelitian yang lebih
baik mengenai sistem tubuh melalui pembedahan tubuh hewan. Ia berhasil
membedakan pembuluh balik (vena) dengan pembuluh darah (arteri) dan hubungan organ-organ yang
lebih akurat.
Penggunaan tubuh
mati manusia atau mayat untuk penelitian ilmu anatomi dimulai pada abad ke-4
SM, saat Herophilos dan Erasistratus mempertunjukkan pembedahan mayat di
Iskandariyah di bawah bantuan dinasti Ptolemais. Herophilos adalah orang yang
pertama kali mengembangkan ilmu anatomi berdasarkan struktur asli tubuh manusia.
1. Zaman Pertengahan (Awal Anatomi
Modern)
Kemajuan kecil pada ilmu anatomi
terjadi setelah kejatuhan kekaisaran Romawi. Ilmuwan Arab banyak memberi
kemajuan bagi ilmu lainnya, tetapi tidak dengan ilmu anatomi karena berbagai
larangan dan tabu.
Terjadi perkembangan anatomi di
Bologna pada abad ke-14 hingga abad ke-16. Para imuwan mempelajari lebih lanjut
hal-hal yang mereka bisa temukan pada mayat. Akhirnya, mereka dapat memahami
lebih baik lagi mengenai fungsi organ tubuh. Ahli anatomi yang cukup berperan
pada masa ini adalah Mondino de Liuzzi dan Alessandro Achillini.
Pada abad ke-16, Vesalius
menerbitkan gambar-gambar anatominya
dengan cara membedah korban eksekusi gantung. Ia berhasil menunjukkan
perbedaan besar mengenai gambaran anatomis tubuh manusia dengan anjing.
Ilmuwan pada abad ke-16 dan 17,
berhasil memahami mengenai sistem sirkulasi, penemuan katup pada pembuluh
balik, aliran darah dari ventrikel jantung kiri ke kanan, dan vena hepatika
yang diidentifikasi berbeda dengan sistem sirkulasi lainnya. Begitu pula dengan
penemuan sistem limfatik.
3. Anatomi Abad 17 - 18
Ilmu anatomi sangat maju pada
abad ke-17 dan 18, dengan hadirnya perusahaan pencetakan, pertukaran ide dan
pendapat dapat dengan mudahnya dilakukan di seluruh Eropa dan sejak
ilmu anatomi berkonsentrasi pada penelitian dan penggambaran.
Banyak seniman ternama yang turut
mempelajari anatomi, melakukan pembedahan, dan menerbitkan gambarnya untuk
uang, dari Michaelangelo hingga Rembrandt.
Untuk pertama kalinya, universitas terkemuka membuka jurusan
anatomi melalui penggambaran, namun, hambatan sering datang dari kalangan gereja.
Walaupun semua dokter setuju
bahwa ilmu anatomi akan mendukung perkembangan ilmu kedokteran, hanya ahli
anatomi tertentu dan berijin saja yang boleh melakukan pembedahan.
Banyak masyarakat Eropa, yang
tertarik akan ilmu anatomi, menuntut ilmu ke Italia sebagai pusat pendidikan
ilmu anatomi. Hanya di Italia beberapa penelitian penting dilakukan seperti
pembedahan pada tubuh wanita.
Realdo Colombo dan Gabriele
Falloppio adalah murid dari Vesalius (ahli anatomi abad ke-16). Colombo, yang akhirnya menjadi
profesor di Roma, banyak melakukan perkembangan pada anatomi tulang,
memperbaiki fakta mengenai bentuk dan ruangan jantung, pembuluh nadi paru-paru,
aorta dan katup-katupnya, penggambaran baru tentang otak dan pembuluhnya,
pembetulan mengenai pemahaman bagian dalam telinga.
4. Anatomi Abad 19 – Modern
Pada abad ke-19, banyak ilmuwan yang memberikan gambaran
anatomi lebih mendalam. Selain itu, dikembangkan pula ilmu mengenai anatomi
mikro yaitu histologi pada manusia dan hewan.
Penelitian anatomi berkembang dimana-mana, dengan Inggris sebagai
pusatnya.
Permintaan akan mayat semakin
meningkat, untuk itu berbagai cara dilakukan, bahkan pembunuhan. Melihat
perkembangan yang tidak baik ini, parlemen Inggris mengeluarkan Undang-undang
Anatomi 1832, yang memberikan batas-batas hukum untuk penyediaan jenazah.
Pembatasan ini membuat dimulainya pengerjaan sebuah buku teks ilmu anatomi yang
akhirnya terkenal, Gray's Anatomy.
Penelitian anatomi pada ratusan
tahun lalu banyak membantu perkembangan pemahaman pada ilmu-ilmu baru seperti biologi molekuler. Berbagai perkembangan juga
terjadi pada alat-alat canggih untuk memahami tubuh manusia (terutama tubuh
hidup).
Watchman Nee, pada usia 36 tahun
menulis 3 buku yang tebal, judulnya “Spiritual Man” (Orang Rohani). Di
dalam tubuh kita ada tulang, ada darah, ada sel, ada daging, ada urat, ada
organ-organ (mata, hidung, kuping, lidah, jantung, liver). Tetapi di
dalam jiwa ada 3 unsur, yaitu rasio, emosi, dan kemauan.