Blogroll

loading...

Blogger templates

loading...

Makalah Wireless


BAB I
PENDAHULUAN


1.1    LATAR BELAKANG
Wireless adalah jaringan tanpa kabel yang merupakan suatu solusi terhadap komukasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
Berkembangnya teknologi yang baru tidak selalu berarti teknologi yang lebih konvensional lantas ditinggalkan. Sebenarnya antara teknologi yang baru dengan teknologi yang lama kedua hal ini saling melengkapi, teknologi baru tidak akan bisa dikembangkan tanpa adanya teknologi yang lama. Dan yang terpenting, diantara sederatan teknologi baru yang kini sedang berkembang, banyak diantaranya yang saling melengkapi sistem satu sama lain. Sebagai contoh, teknologi wireless bisa membantu aplikasi dalam teknologi satelit relai.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang memadai tentang wireless yang marak digunakan dalam perkembangan teknologi dan komunikasi sekarang ini.

1.2    BATASAN MASALAH
Batasan masalah dalam makalah ini mengungkapkan cakupan masalah yang akan dibahas. Masalah yang terlalu luas perlu dibatasi agar pembahasan lebih terfokus. Karena itu, penulis membatasi masalah mengenai wireless  sejarah wireless LAN, pengertian wireless LAN, cara kerja, manfaat, masalah keamanan dan aplikasi-aplikasi WLAN.


1.3     SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I     Pendahuluan
Terdiri dari latar belakang masalah, permasalahan yang akan dibahas, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan.
BAB II Pembahasan
Berisikan pembahasan tentang antara lain sejarah wireless LAN, pengertian wireless LAN, cara kerja, manfaat, masalah keamanan dan aplikasi-aplikasi WLAN.
BAB III Penutup
Berisi Kesimpulan



BAB II
PEMBAHASAN


2.1     WIRELESS LAN
Wireless local area network (WLAN) atau disebut juga dengan Jaringan Lokal Nirkabel (LAN Nirkabel) menghubungkan dua atau lebih peralatan dengan memanfaatkan metode pendistribusion tanpa kabel (biasanya dengan spektrum-sebar atau gelombang radio OFDM), dan biasanya menyediakan koneksi antara sebuah titik akses dengan cakupan internet yang lebih luas. Hal ini memudahkan mobilitas pengguna tanpa terputus dari jaringan (network).  Area dapat berjarak dari sebuah ruangan tunggal hingga ke satu area (misalnya gedung). Tulang punggung jaringan biasanya menggunakan kable, dengan satu atau lebih titik akses jaringan menyambungkan pengguna nirkabel ke jaringan berkabel.
LAN nirkabel adalah suatu jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi radio untuk komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya titik akses yang merupakan dasar dari transiver radio dua arah yang tipikalnya bekerja di bandwith 2,4 GHz (802.11b, 802.11g) atau 5 GHz (802.11a). Kebanyakan peralatan mempunyai kualifikasi Wi-Fi, IEEE 802.11b atau akomodasi IEEE 802.11g dan menawarkan beberapa level keamanan seperti WEP dan atau WPA.
LAN Nirkabel menjadi sangat popular untuk pemakaian rumahan karena kemudahan instalasinya dan manfaat komersial yang banyak yang ditawarkan kepada pengguna; seringnya dalam bentuk gratis. LAN Nirkabel banyak dimanfaatkan di kota-kota besar, misalnya di Kantor Pemerintahan untuk menghubungkan satu wilayah kerja dengan wilayah kerja lainnya.

2.2     SEJARAH WIRELESS LAN
Norman Abramson, seorang profesor di Universitas Hawaii, mengembangkan jaringan komunikasi komputer nirkabel pertama di dunia, ALOHAnet, yang berbiaya rendah dan hampir serupa radio. Sistem ini melibatkan tujuh komputer dari empat pulau untuk berkomunikasi dengan komputer pusat di Pulau Oahu tanpa menggunakan saluran telepon.
Pada tahun 1979, FR Gfeller dan U. Bapst menerbitkan makalah di IEEE Prosiding yang berisi laporan tentang ujicoba jaringan nirkabel untuk komunikasi dengan menggunakan inframerah-tersebar. Tak lama kemudian, pada tahun 1980, P. Ferrert melaporkan percobaannya tentang aplikasi eksperimental dari sebuah kode tunggal penyebaran spektrum radio untuk komunikasi terminal nirkabel dalam Konferensi Nasional Telekomunikasi IEEE. Pada tahun 1984, perbandingan antara inframerah dan komunikasi spread spectrum CDMA untuk jaringan informasi kantor nirkabel diterbitkan oleh Kaveh Pahlavan dalam Simposium Jaringan Komputer IEEE yang kemudian terbit di Majalah Komunikasi IEEE Masyarakat. Pada bulan Mei 1985, upaya Marcus telah membuat FCC mengumumkan eksperimental band ISM untuk aplikasi komersial teknologi spektrum sebar. Kemudian, M. Kavehrad melaporkan sebuah sistem PBX nirkabel eksperimental menggunakan divisi kode akses. Laporan-laporan ini mendorong kegiatan industri radio portabel dan ponsel yang signifikan dalam pengembangan generasi baru jaringan area lokal nirkabel dan perbaruan diskusi dan informasi-informasi dalam bidang ini.
Generasi pertama dari modem data nirkabel dikembangkan pada awal tahun 1980 oleh operator radio amatir, yang sering disebut sebagai radio paket. Mereka menambahkan sebuah modem band suara  komunikasi data, dengan kecepatan data di bawah 9.600-bit /s, untuk sistem radio jarak pendek yang ada, biasanya dalam band amatir yang berjarak dua meter. Generasi kedua modem nirkabel dikembangkan segera setelah pengumuman FCC di band eksperimental untuk penggunaan teknologi spektrum-sebar non-militer. Modem ini berkecepatan data  ratusan kbit/s. Generasi ketiga dari modem nirkabel kemudian ditujukan untuk kompatibilitas dengan LAN yang ada dengan kecepatan data dalam Mbit/s. Beberapa perusahaan mengembangkan produk generasi ketiga dengan kecepatan data diatas 1 Mbit/s dan beberapa produk sudah diumumkan pada lokakarya IEEE Workshop tentang Wireless LAN.
http://roysarimilda.files.wordpress.com/2012/06/access-point-indoor.jpeg?w=645
Gambar 54 Mbit/s WLAN PCI Card (802.11g)
Pada Lokakarya IEEE pertama perihal LAN Nirkabel diadakan pada tahun 1991. Pada saat itu produk pertama LAN nirkabel baru saja muncul di pasar dan komite IEEE 802.11 baru saja memulai kegiatannya untuk mengembangkan sebuah standar LAN nirkabel. Fokus lokakarya pertama adalah evaluasi terhadap teknologi alternatif. Pada tahun 1996, teknologi ini dianggap telah cukup berkembang, berbagai aplikasi telah diidentifikasi dan teknologi yang memungkinkan aplikasi ini telah pula dipahami dengan baik. Chip set ditujukan untuk implementasi dan aplikasi LAN nirkabel, yang menjadi kunci teknologi untuk pertumbuhan pasar yang cepat. Wireless LAN semakin banyak digunakan di rumah sakit, bursa efek, di gedung-gedung seperti kampus dan perkantoran untuk akses nomaden, jaringan LAN point-to-point, jaringan ad-hoc, dan aplikasi yang lebih besar melalui internetworking.  Standar, varian dan alternatif IEEE 802.11 seperti forum interoperabilitas wireless LAN dan Eropa HiperLAN telah membuat kemajuan pesat demikian halnya dengan PCS tak berlisensi ‘Layanan Komunikasi Pribadi’ dan supernet, yang kemudian diubah namanya menjadi U-NII, telah membuka peluang baru

http://roysarimilda.files.wordpress.com/2012/06/wlan-protocol.jpeg?w=645
Gambar WLAN Protocol
Perangkat WLAN pada awalnya begitu mahal dan digunakan sebagai alternatif LAN kabel di tempat dimana pengkabelan sangat sulit atau tidak mungkin. Pengembangan utama meliputi solusi spesifik industri and protokol proprietary, tetapi pada akhir 1990-an digantikan dengan standar, versi, dan jenis utama dari IEEE 802.11 (dalam produk dengan menggunakan Wi-Fi sebagai nama merek). Namun, ada juga beberapa produk yang tidak berhasil di pasaran, seperti ATM alternatif dengan menggunakan teknologi standar 5 GHz, yaitu HiperLAN/2. Sejak tahun 2002 telah ada standar yang lebih baru ditambahkan ke 802,11; 802.11n yang beroperasi di kedua band yakni 5GHz dan 2,4 Ghz pada kecepatan 300 Mbit/s, dengan begitu, kebanyakan router yang lebih baru termasuk yang diproduksi oleh Apple Inc telah dapat disiarkan jaringan nirkabel pada kedua band nirkabel, yang disebut dualband. Sebuah HomeRF yang dibentuk pada tahun 1997 telah pula mempromosikan teknologi yang bertujuan untuk digunakan di rumah, tetapi gagal dan dibubarkan pada akhir 2002.
2.3     TEKNOLOGI WI-FI
Wi-Fi, singkatan dari wireless fidelity merupakan teknologi yang memungkinkan pengguna komputer dan peripheral sejenis yang mendukung teknologi tersebut (PDA, telefon genggam) untuk berkomunikasi dalam jaringan LAN atau mengakses internet dengan jaringan broadband nirkabel. Dengan menggunakan sebuah Wi-fi acces point atau router, maka dapat dibangun sebuah jaringan LAN atau internet nirkabel dalam cakupan 300 square feet (300 kaki persegi) atau sekira 100 persegi.
Wi-Fi hanya dapat di akses dengan komputer, laptop, PDA atau Cellphone yang telah dikonfigurasi dengan Wi-Fi certified Radio. Untuk Laptop, pemakai dapat menginstall Wi-Fi PC Cards yang berbentuk kartu di PCMCIA Slot yang telah tersedia. Untuk PDA, pemakai dapat menginstall Compact Flash format Wi-Fi radio di slot yang telah tersedia. Bagi pengguna yang komputer atau PDA – nya menggunakan Windows XP, hanya dengan memasangkan kartu ke slot yang tersedia, Windows XP akan dengan sendirinya mendeteksi area disekitar Anda dan mencari jaringan Wi-Fi yang terdekat dengan Anda. Amatlah mudah menemukan tanda apakah peranti tersebut memiliki fasilitas Wi-Fi, yaitu dengan mencermati logo Wi-Fi CERTIFIED pada kemasannya.
Teknologi wi-fi mengenal istilah hotspot, yang diartikan sebagai tempat di mana internet dapat diakses dengan menggunakan teknologi wi-fi. Dengan istilah sederhana, hotspot adalah daerah yang masuk ke dalam cakupan sebuah wi-fi access point atau router.
Dewasa ini, sejumlah tempat umum telah menyediakan layanan hotspot gratis untuk menarik pengunjung. Fasilitas hotspot telah memanjakan pengunjung dengan layanan internet tanpa bayar dengan kecepatan yang cukup memuaskan, sekaligus memberikan keuntungan pada pemilik tempat-tempat hotspot tersebut untuk meraup keuntungan dari banyaknya jumlah pengunjung yang datang (misalnya pada café-café dan rumah makan). Fasilitas hotspot terdapat pada kantor-kantor layanan publik, perusahaan komersial dan taman-taman kota juga kampus dan café-café.

http://roysarimilda.files.wordpress.com/2012/06/wifi-dan-hotspot.jpeg?w=645
Gambar Hotspot
Menilai perkembangan teknologi komunikasi ke depan, sudah dapat dipastikan teknologi nirkabel akan mendominasi sektor ini. Kepraktisan nirkabel yang ditawarkan dengan menggunakan ternologi inframerah, bluetooth, dan wi-fi menjadi pertimbangan para pengguna untuk memanfaatkan teknlogi yang semakin diminati ini.
2.4     Perkembangan WLAN
Jaringan tanpa kabel sebenarnya tidak sesulit sistem jaringan kabel bahkan dinilai relatif lebih mudah. Sistem jaringan WIFI atau Wireless tidak memerlukan kabel sebagai penghubungan antar jaringan dan komputer. Bila jenis jaringan kabel yang memanfaatkan kabel Coaxial atau UTP memerlukan kabel sebagai media tranfer, dengan Wireless network hanya dibutuhkan ruang atau space di mana jarak jangkau network (jaringan) dibatasi hanya oleh kekuatan pancaran signal radio dari masing masing komputer.
Jaringan Lokal Nirkabel (WLAN)  didasari pada spesifikasi IEEE 802.11, yakni sekumpulan standar yang kemudian berkembang dengan beberapa spesifikasi, antara lain 802.11a, 802.11b, 802.11g, dan 802.11n mengenai Wi-Fi, Hotspot, LAN, dan Sharing Internet.
Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN. Dengan kata lain, Wi-Fi adalah nama dagang (certification) yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (Internet) yang bekerja di jaringan WLANs dan sudah memenuhi kualitas interoperability yang dipersyaratkan.
Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti handphone dengan mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman. Karena sistem WIFI mengunakan transmisi frekuensi secara bebas, maka pancaran signal yang ditransmit pada unit WIFI dapat ditangkap oleh komputer lain sesama pemakai Wifi. Namun, dengan ketentuan telah memperoleh izin untuk masuk ke sebuah network. Pada teknologi WIFI ditambahkan juga sistem pengaman misalnya WEP (Wired Equivalent Privacy) untuk pengaman sehingga antar computer yang telah memiliki otorisasi dapat saling berbicara. Jaringan wireless dapat digunakan untuk transmisi suara maupun data. Lihat bagan berikut :
http://roysarimilda.files.wordpress.com/2012/06/internet-koneksi.jpeg?w=645
Gambar WLAN
Pada frekuensi Wi-Fi, ada 11 channel yang diizinkan beroperasi masing-masing 5 MHz, yaitu sebagai berikut :
• Channel 1 – 2,412 MHz;
• Channel 2 – 2,417 MHz;
• Channel 3 – 2,422 MHz;
• Channel 4 – 2,427 MHz;
• Channel 5 – 2,432 MHz;
• Channel 6 – 2,437 MHz;
• Channel 7 – 2,442 MHz;
• Channel 8 – 2,447 MHz;
• Channel 9 – 2,452 MHz;
• Channel 10 – 2,457 MHz;
• Channel 11 – 2,462 MHz;

2.5     CARA KERJA WLAN
Wireless LAN menggunakan electromagnetic airwaves (radio atau infrared) untuk menukarkan informasi dari satu titik ke titik lainnya tanpa harus tergantung pada sambungan secara fisik.Gelombang radio biasa digunakan sebagai pembawa karena dapat dengan mudah mengirimkan daya ke penerima. Data ditransmikan dengan cara ditumpangkan pada gelombang pembawa sehingga bisa diekstrak pada ujung penerima. Data ini umumnya digunakan sebagai pemodulasi dari pembawa oleh sinyal informasi yang sedang ditransmisikan. Begitu datanya sudah dimodulasikan pada gelombang radio pembawa, sinyal radio akan menduduki lebih dari satu frekuensi, hal ini terjadi karena frekuensi atau bit rate dari informasi yang memodulasi ditambahkan pada sinyal carrier.
Multiple radio carrier bisa ada dalam suatu ruang dalam waktu yang bersamaan tanpa terjadi interferensi satu sama lain jika gelombang radio yang ditransmisikan berbeda frekuensinya. Untuk mengekstrak data, radio penerimanya diatur dalam satu frekuensi dan menolak frekuensi-frekuensi lain. Pada konfigurasi wireless LAN tertentu, transmitter/receiver (transceiver) device, biasa disebut access point, terhubung pada jaringan kabel dari lokasi yang fixed menggunakan kabel standard. Sebuah access point bisa mensupport sejumlah group kecil dari user dan bisa dipakai dalam jarak antara seratus sampai beberapa ratus kaki.
http://roysarimilda.files.wordpress.com/2012/06/access-point-outdoor.jpeg?w=645
Gambar Access Point Outdoor
Access point (atau antena yang terhubung pada access point) biasanya diletakkan pada tempat yang tinggi tapi dapat juga diletakkan dimana saja untuk mendapatkan cakupan yang dikehendaki. End user access wireless LAN menggunakan wireless-LAN adapters, biasa terdapat pada PC card pada notebook atau palmtop computer, atau sebagai card dalam desktop computer, atau terintegrasi dalam hand-held computer.




BAB III
PENUTUP


Dalam komunikasi data terdapat beberapa unsur agar sebuah proses komunikasi dapat berlangsung dengan baik. Unsur-unsur tersebut dapat berupa, sumber data, media dan penerima data.  Pada komunikasi data, media yang digunakan adalah kabel dan tanpa kabel.
Saluran komunikasi tanpa Kabel (Wireless), seperti microwave, satellite, dan cellular phone. Satelite merupakan bagian dari wireless, di mana wireless itu sendiri adalah koneksi internet dari suatu perangkat ke perangkat lainnya yang tanpa menggunakan kabel. Sedangkan satelite adalah suatu stasiun relay (penguat) yang mentransmisikan sinyal microwave melewati jarak yang jauh.
Tak dipungkiri lagi, saat ini, komunikasi bergerak memainkan peran yang semakin signifikan dalam memenuhi kebutuhan telekomunikasi, khusunya mobile system. Saat ini jumlah pengguna telepon mencapai angka ±1 milyar dan angka ini melampaui jumlah pengguna jaringan telepon tetap. Sehingga pada saat itu komunikasi wireless akan merupakan moda akses teknologi yang dominan.
Tata letak wireless dan pengaturan power/daya transmit sebuah Access Point juga dapat dilakukan untuk mengurangi resiko penyalahgunaan wireless. Pastikan area yang dijangkau hanya area yang memang digunakan oleh user. Untuk solusi keamanan wireless dapat menggunakan protokol yang sudah disediakan yakni WPA2 Radius atau sering disebut RSN/802.11i.


Blog Archive