Blogroll

loading...

Blogger templates

loading...

Pendidikan Anak Dalam Perspektif Psikologi


Dalam usaha mendidik anak tentu disesuaikan dengan usia perkembangan serta kemampuan dari anak., sehingga banyak perbedaan pandangan tentang fase perkembangan anak. Menurut Husaini, anak adalah masa periode perkembangan dari berakhirnya masa bayi (0,0 – 3,0 Th), hingga menjelang pubertas. Sedangkan menurut Hanna Djumhana Bustaman yang dimaksud dengan anak adalah masa antara 3,0 th sampai dengan sekitar 11,0 th yang mencakup tahapan, masa pra-Sekolah (3,0 – 5,0 th), masa Peralihan (5,0 – 6,0 th), masa Sekolah (6,0 – 12,0 th), yang masing-masing menunjukkan tanda-tanda kekhususan sendiri.
Subino subroto membagi perkembangan anak menurut usia antara lain, periode pertama, umur 0-3 th. Pada masa ini yang terjadi adalah perkembangan fisik penuh. Periode kedua, umur 3-6 th, pada masa ini yang domonan bagi anak adalah perkembangan bahasanya. Oleh karena itu, ia akan bertanya segala macam. Dalam periode ini merupakan masa yang baik untuk mengajari anak dengan bahasa yang baik dan benar. Periode ketiga,umur 6-9 th, yaitu masa social imitation atau masa mencontoh. Pada usia ini sangat baik untyuk menanamkan contoh-contoh teladan yang baik. Periode keempat, umur 9-12 th, periode ini disebut second star of individualization. Tahap ini adalah tahap individualisasi anak usia ini sering mengeluarkan back ide, tetapi sebaliknya juga sudah timbul pemberontakan dalam arti menentang apa yuang tadinya dipercayai sebagi nilai atau norma. Dan masa ini disebut masa kritis yang sudah saatnya mendapatkan konfirmasi. Periode kelima, umur 12-15 th, yang disebut social adjusment, yaitu penyesuaian diri secara sosial. Disini sudah mulai terjadi pematangan, sudah menyadari adanya lawan jenis. Pada umur ini juga tumbuh sikap-sikap humanistic, oleh karena itu maka pengokohan hidup secara Islami sudah waktunya untuk diperkuat. Periode keenam, umur 15-18 th, masa penentuan hidup, mau apa dia nantinya. 
Pendidikan anak secara umum didalam keluarga terjadi secara alamiah, tanpa disadari oleh orang tua, namun pengaruh buruk yang kadang dilakukan oleh orang tua, akan berakibat sangat besar, terutama tahun-tahun pertama dari kehidupan anak atau pada masa balita (dibawah lima tahun). Pada umur tersebut pertumbuhan kecerdasan anak masih terkait dengan panca inderanya dan belum bertumbuh pemikiran logis atau maknawi abstrak atau dapat dikatakan bahwa anak masih berpikir inderawi.
Terkadang peran orang tua dalam usahanya untuk mendidik anak sudah semaksimal mungkin dan masih juga gagal, itu tidak jadi apa, dan orang tua tidak bisa disalahkan begitu saja. Bukankah Tuhan sendiri telah memberi tahu keadaan kita tentang belum pastinya pendidikan ini apalagi dengan cara yang semaunya, tanpa dengan cara-cara yang baik, dengan cara yang baik saja terkadang masih gagal, apalagi yang tidak memakai cara sama sekali. Meskipun berhasil hanya ada seribu satu, dan itu adalah karena Allah SWT semata.Penjagaan, kasih sayang, serta kebaikan orang tua pada anak adalah bagian penting dari entitas pendidikan guna mewujudkan kekayaan personal anak serta menghilangkan berbagai kekcauan mental yang merupakan penyakit paling serius.

Blog Archive