Blogroll

loading...

Blogger templates

loading...

Manfaat Metode Bercerita



Menurut Tadkiroatun Musfiroh, (2005:95) ditinjau dari beberapa aspek, manfaat metode bercerita sebagai berikut:
a.        Membantu pembentukan pribadi dan moral peserta didik
b.       Menyalurkan kebutuhan imajinasi dan fantasi
c.        Memacu kemampuan verbal peserta didik
d.       Merangsang minat menulis peserta didik
e.        Merangsang minat baca peserta didik
f.        Membuka cakrawala pengetahuan peserta didik
Sedangkan menurut Bachri (2005: 11), manfaat bercerita adalah “dapat memperluas wawasan dan cara berfikir anak, sebab dalam bercerita anak mendapat tambahan pengalaman yang bisa jadi merupakan hal baru baginya”.
Manfaat bercerita dengan kata lain adalah menyalurkan kebutuhan imajinasi dan fantasi sehingga dapat memperluas wawasan dan cara berfikir peserta didik. Misalnya melalui media dongeng/bercerita dapat berfungsi sebagai penggugah kreativitas anak-anak. Melalui dongeng/cerita, tenaga pendidik bisa menyampaikan pesan-pesan, hikmah-hikmah dan pengalaman-pengalaman kepada murid-muridnya. Disamping memperkaya imajinasi peserts didik, dongeng/bercerita pun menjadikan peserta didik merasa belajar sesuatu, tetapi tak merasa digurui. Bahkan,  dengan melalui dongeng/cerita diketahui adalah merupakan salah satu cara yang efektif mengembangkan aspek-aspek kognitif (pengetahuan), afektif (perasaan), social dan aspek konatif (penghayatan) peserta didik. Dongeng/cerita mampu membawa peserta didik pada pengalaman-pengalaman baru yang belum pernah dialaminya. Karena itu tenaga pendidik perlu memiliki kreativitas, penghayatan, dan kepekaan pada saat bercerita agar kesan dapat sampai kepada murid-muridnya.
Beberapa manfaat metode bercerita bagi anak TK (Moeslichatoen 2004:45) di antaranya adalah :
a.        Melatih daya serap atau daya tangkap anak TK, artinya anak usia TK dapat dirangsang untuk mampu memahami isi atau ide-ide pokok dalam cerita secara keseluruhan
b.       Melatih daya pikir anak TK, untuk terlatih memahami proses cerita, mempelajari hubungan bagian-bagian dalam cerita termasuk hubungan-hubungan sebab akibatnya
c.        Melatih daya konsentrasi anak TK untuk memusatkan perhatiannya kepada keseluruhan cerita.
d.       Mengembangkan daya imajinasi anak, artinya dengan bercerita anak dengan daya fantasinya dapat membayangkan atau menggambarkan sesuatu situasi yang berada di luar jangkauan inderany.
e.        Menciptakan situasi yang menggembirakan serta mengembangkan suasana hubungan yang akrab sesuai dengan tahap perkembangannya.
f.        Membantu perkembangan bahasa anak dalam berkomunikasi secra efektif dan efisien sehingga proses percakapan menjadi komunikatif.
Adapun fungsi dari pada metode bercerita (Moeslichatoen 2004:45) yaitu :
a.        Melatih daya konsentrasi
b.       Melatih mengungkapkan daya pikir
c.        Menambah pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam mengkomunikasikan isi gambar
d.       Melatih menghubungkan isi gambar sesuai dengan imajinasi anak
e.        Melatih mengungkapkan imajinasi peserta didik.
f.        Melatih peserta didik berkomunikasi secara lisan
g.       Menambah kosa kata dalam berbahasa
Peserta didik membutuhkan dongeng atau cerita karena beberapa hal:
a.        Peserta didik membangun gambaran-gambaran mental pada saat tenaga pendidik memperdengarkan kata-kata yang melukiskan kejadian.
b.       Peserta didik memperoleh gambaran yang beragam sesuai dengan latar belakang pengetahun dan pengalaman masing-masing.
c.        Peserta didik  memperoleh kebebasan untuk melakukan pilihan secara mental.
d.       Peserta didik memperoleh kesempatan menangkap imajinasi dan citraan-citraan cerita: citraan gerak, citraan visual, dan auditif.
Cerita mendorong peserta didik bukan saja senang menyimak cerita, tetapi juga senang bercerita atau berbicara. Peserta didik belajar tentang tata cara berdialog dan bernarasi dan terangsang untuk menirukannya. Kemampuan untuk mempraktekkan terdorong karena dalam cerita ada negosiasi, pola tindak-tutur yang baik seperti menyuruh, melarang, berjanji, mematuhi larangan dan memuji.
Memacu kemampuan bercerita peserta didik merupakan sesuatu yang penting, karena beberapa alasan, yaitu :
 Pertama peserta didik memiliki kosa kata cenderung berhasil dalam meraih prestasi akademik.
Kedua, peserta didik yang pandai berbicara memperoleh perhatian dari orang lain. Hal ini penting karena pada hakikatnya anak senang menjadi pusat perhatian dari orang lain.
Ketiga, peserta didik yang pandai berbicara mampu membina hubungan dengan orang lain dan dapat memerankan kepemimpinannya dari pada anak yang tidak dapat berbicara. Berbicara baik mengisyaratkan latar belakang yang baik pula.
Keempat, peserta didik yang pandai berbicara akan memiliki kepercayaan diri dan penilaian diri yang positif, terutama setelah mendengar komentar orang tentang dirinya.
Dalam berbicara terkadang individu dapat menyesuaikam dengan keinginannya sendiri. Pada dasarnya berbicara sama halnya dengan menuangkan segala perasaan  kita yang tersimpan. Kita dalam berbicara dapat mengungkapkan, serta mengekspresikan apa keinginan kita.

Blog Archive