BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan bagi anak
usia dini merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan
pemerintah. Kepribadian anak akan terbentuk juga di sekolah karena mereka
mendapatkan sebuah lingkungan sosial yang baru. Karena pada masa kecil
anak-anak sering mendapatkan gambaran kepribadian yang berbeda dari lingkungan
yang ada di sekitarnya, sehingga kita harus berhati-hati berperan dalam
pembentukan kepribadian anak itu. Lingkungan utama yang berperan dalam
pendidikan seorang anak tentu datang dari keluarga inti yaitu ayah, ibu serta
adik dan kakaknya. Lingkungan ini merupakan lingkungan yang paling bertanggung
jawab dalam mendidik seorang anak.
Menurut Wikipedia,
“Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat.” Dari pernyataan diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan
potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Sedangkan Menurut bahasa Yunani
: pendidikan berasal dari kata "Pedagogi" yaitu kata "paid"
artinya "anak" sedangkan "agogos"
yang artinya membimbing "sehingga " pedagogi" dapat
di artikan sebagai "ilmu dan seni mengajar anak".
Peranan pendidikan yang diberikan orang tua
seharusnya memberikan dasar bagi pendidikan anak itu sendiri, proses
sosialisasi dan kehidupannya di masyarakat. Dikatakan demikian karena sejak
kelahirannya anak berada pada lingkungan keluarga dan di bawah asuhan
orangtuanya. Peranan pendidikan di usia dini tidak hanya untuk memberikan
banyak pengalaman belajar seperti yang terjadi pada orang dewasa namun lebih
condong pada mengoptimalkan perkembangan kualitas kecerdasannya. Pendidikan ini
mencakup seluruh proses stimulasi psikososial tak terbatas pada pembelajaran
yang berada dalam kelas atau di sekolah.
Pendidikan yang penuh pemahaman, pengembangan
dan kesempatan seluas-luasnya diberikan pada anak untuk menunjukan potensi
dirinya sendiri. Meskipun cara yang ditunjukkan tidak seumum orang dewasa namun
itu adalah tugas kita sebagai tenaga pendidik atau orangtua untuk memberikan
pengarahan yang jelas pada si anak.
Sebagai calon guru atau pendidik
kita harus mempunyai pengetahuan, kreatifitas juga wawasan yang luas untuk
memahami peserta didiknya, selain itu kita harus mengerti tentang psikologi
anak, kemampuan anak, kelemahan anak, dan keinginan anak yang mempunyai bakat,
minat, serta potensi tertentu, untuk itu kita harus mengetahui tingkat
kemampuan dan perkembangan siswa atau peserta didik. Salah satu cara untuk
mengetahui tingkat kemampuan dan perkembangan peserta didik yaitu dengan tes, tes
yang digunakan terhadap peserta didik bisa bermacam-macam teknik sesuai dengan
kemampuan dan minat peserta didik. Selain itu, tes bisa membantu seorang guru
atau tenaga pendidik untuk dapat mengetahui kemampuan juga kelemahan peserta
didik yang menjadi masalah dalam kehidupannya. Untuk
itulah penulis berkeinginan mempelajari, mengkaji, dan meneliti serta
mengumpulkan bahan-bahan sumber yang relevan dengan makalah yang
membahas mengenai teknik-teknik memahami anak atau peserta didik.
B. RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
paparan latar belakang yang penulis
kemukakan di atas, dan supaya kesimpulan akhir dari bahasan makalah ini masih
berada dalam kajian permasalahan sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran
permasalahan, maka penulis memberikan batasan rumusan masalah makalah ini.
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Pengertian dan macam-macam
teknik-teknik tes!
2. Pengertian non-tes dan jenis-jenisnya!
3. Bagaimana cara mengetahui
kemampuan, bakat, permasalahan yang dihadapi siswa !
C. PROSEDUR PEMECAHAN
MASALAH
Berdasarkan
permasalahan yang berkaitan dengan Pedagogi dan teknik-teknik memahami anak,
maka akan mencoba untuk dikaji dan dipecahkan dengan menggunakan prosedur
pemecahan masalah sebagai berikut :
1.
Mencari bahan-bahan
sumber yang relevan atau berhubungan dengan permasalahan makalah.
2. Mempelajari
dan mengkaji bahan sumber yang telah didapat.
3.
Penyusunan makalah ini
berdasarkan hasil kajian teoritis dan praktis dengan menggunakan metode
deskriptif.
D.
TUJUAN
Setiap guru atau
tenaga pendidik perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar dalam
pengajaran, selain itu juga sebagai seorang guru harus
mengerti tentang psikologi anak, kemampuan anak, kelemahan anak dan keinginan
anak yang mempunyai bakat, minat, dan potensi tertentu.
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui dan memahami
pengertian dan macam-macam teknik-teknik tes.
2. Mengetahui dan dapat menguraikan
pengertian dan jenis-jenis non-tes.
3. Dapat mengetahui juga mengungkap
kemampuan, bakat juga membantu siswa dalam menghadapi permasalahannya.
BAB II
TEKNIK-TEKNIK
MEMAHAMI PERKEMBANGAN ANAK
A. TEKNIK MEMAHAMI PERKEMBANGAN
ANAK DENGAN TES
Teknik tes atau sistem testing
merupakan usaha pemahaman murid dengan menggunakan alat-alat yang bersifat
mengungkap atau mentes. Sedangkan tes adalah sebagai suatu prosedur yang
sistematis untuk mengobservasi (mengamati) tingkah laku individu melalui skala
angka atau sistem kategori. Selain itu tes mengandung pengertian alat untuk
menentukan atau menguji sesuatu. Penggunaan teknik dari tes bertujuan untuk:
1.
Menilai kemampuan belajar murid
2.
Memberikan bimbingan belajar kepada
murid
3.
Mengecek kemampuan belajar
4.
Memahami kesulitan-kesulitan belajar
5.
Menilai efektivitas (keberhasilan) mengajar
(Shertzer & Stone; 1971:235)
Berdasarkan atas aspek yang diukur,
tes dibedakan atas beberapa aspek , diantaranya yaitu sebagai berikut :
a. Tes intelegensi Yaitu suatu teknik
atau alat yang digunakan untuk mengungkapkan tarap kemampuan dasar seseorang
yaitu kemampuan dalam berpikir, bertindak dan menyesuaikan dirinya secara
efektif. Tes intelegensi ini dapat bermanfaat bagi tenaga pendidik untuk menganalisis
berbagai masalah yang dialami murid, membantu memahami sebab terjadinya
masalah, membantu memahami murid yang mempunyai kemampuan yang tinggi, dan
menafsirkan kesulitan kesulitan belajar yang dihadapi siswa. Adapun tes
intelegensi ini terbagi lagi menjadi beberapa macam tes intelegensi, yaitu :
1)
Tes intelegensi umum, bertujuan
untuk memberikan gambaran umum tentang taraf kemampuan seseorang.
2)
Tes intelegensi khusus,
menggambarkan taraf kemampuan seseorang secara spesifik.
3)
Tes intelegensi differensial,
memberikan gambaran tentang kemampuan seseorang dalam berbagai bidang yang
memungkinkan didapatnya profil kemempuan tersebut.
b. Tes bakat Yaitu suatu teknik atau
alat yang digunakan untuk mengetahui kecakapan, kemampuan atau keterampilan
seseorang dalam bidang tertentu. Tes bakat berguna untuk membantu seseorang
dalam membuat rencana dan keputusan yang bijaksana berkenaan dengan pendidikan
dan pekerjaan. Untuk mengetahui bakat seseorang, telah dikembangkan berbagai
macam tes seperti, Rekonik untuk mengukur fungsi motorik, persepsi dan berpikir
mekanis. Tes bakat musik, tes yang mengukur kemampuan dalam aspek-aspek nada,
suara, ritme, warna bunyi dan memori. Tes bakat artistik, yaitu kemampuan menggambar,
melikis dan meripa. Tes bakat krelikal (perkantoran), yaitu tes mengukur
kecepatan dan ketelitian. Tes bakat multifaktor, tes yang mengukur berbagai
kemampuan khusus.
c. Tes kepribadian Yaitu suatu tes
untuk mengetahui kepribadian seseorang yang terorganisasi secara dinamis dan
sistem-sistem psikologis dalam sisi individu yang menentukan
penyesuaian-penyesuain yang unik dengan lingkungan. Kepribadian dapat diukur
dengan jalan melihat:
Ø Apa yang
seseorang katakan tentang keadaan dirinya sendiri.
Ø Apa yang
orang lain katakan tentang keadaan diri seseorang.
Ø Apa yang
seseorang lakukan dalam situasi tertentu.
d. Tes prestasi belajar Yaitu suatu
alat (tes) yang disusun untuk mengukur hasil-hasil pengajaran. Tujuan utama
penggunaan tes prestasi belajar adalah agar guru dapat membuat
keputusan-keputusan seleksi dan klasifikasi serta menentukan keefektifan pengajaran.
Tes ini meliputi:
1. Tes
diagnostik,yang dirancang agar guru dapat mengetahui letak kesulitan murid, terutama
dalam berhitung dan membaca.
2.
Tes prestasi belajar kelompok yang
baku.
3. Tes prestasi
belajar yang disusun guru.
B. TEKNIK MEMAHAMI PERKEMBANGAN
ANAK DENGAN NON TES
Teknik non-tes merupakan prosedur
mengumpulkan data untuk memahami pribadi siswa pada umumnya bersifat
kualitatif. Beberapa macam teknik non-tes diantaranya yaitu:
1. Observasi (pengamatan) Yaitu teknik atau cara
mengamati suatu keadaan atau suatu kegiatan (tingkah laku). Yang paling
berperan disini adalah panca indra atau pengindraan terutama indra penglihatan,
dan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Ø dilakukan
sesuai dengan tujuan yang dirumuskan terlebih dahulu
Ø direncanakan
secara sistematis
Ø hasilnya
dicatat dan diolah sesuai tujuan
Ø perlu
diperiksa ketelitiannya.
2. Catatan anekdot yaitu catatan otentik hasil
observasi yang menggambarkan tingkah laku murid atau kejadian dalam situasi
khusus, bisa menyangkut individu juga kelompok. Dengan menggunakan catatan
anekdot guru dapat:
Ø memperoleh
pemahaman yang lebih tepat tentang perkembangan anak
Ø memperoleh
pemahaman tentang sebab-sebab dari gejala tingkah laku murid
Ø memudahkan
dalam menyesuaikan diri dengan murid.
3. Wawancara, wawancara merupakan teknik untuk
mengumpulkan informasi melalui komunikasi langsung dengan responden atau orang
yang diminta informasi. Kelebihan dan kekurangan wawancara Kelebihannya yaitu:
Ø merupakan
teknik yang paling tepat untuk mengungkap keadaan pribadi murid
Ø dapat
dilakukan terhadap setiap tingkatan umur
Ø dapat
dilaksanakan serempak dengan kegiatan observasi
Ø digunakan
untuk pelengkap data yang dikumpulkan dengan teknik lain Kekuranganya yaitu,
tidak efisien (tidak dapat menghemat waktu), sangat bergantung terhadap
kesediaan kedua belah pihak, dan menuntut penguasaan bahasa dari pihak
pewawancara.
4. Angket Angket (kuesioner) merupakan alat pengumpul
data melalui komunikasi tidak langsung, yaitu melalui tulisan. Angket ini
berisi daftar pertanyaan yang bertujuan untuk mengumpulkan keterangan tentang
berbagai hal yang berkaitan dengan responden. Beberapa petunjuk untuk menyusun
angket:
Ø gunakan
kata-kata yang tidak mempunyai arti lengkap
Ø susun
kalimat sederhana tapi jelas
Ø hindari
kata-kata yang sulit dipahami
Ø pertanyaan
jangan bersifat memaksa untuk dijawab
Ø hindarkan
kata-kata yang negatif dan menyinggung perasaan responden.
5. Autobiografi Yaitu sebuah karangan pribadi
seseorang (siswa) yang murni hasil dirinya sendiri tanpa dimasuki pikiran dari
orang lain, ini lebih menjurus tentang pengalaman hidup, cita-cita dan lain
sebgainya. Autobiografi bagi guru bertujuan untuk mengetahui keadaan murid yang
berhubungan dengan minat, cita-cita, sikap terhadap keluarga, guru atau sekolah
dan pengalaman hidupnya
6. Sosiometri Teknik ini bertujuan untuk memperoleh
informasi dengan menghubungkan atau interasksi sosial diantara murid. Dengan
sosiometri guru dapat mengetahui tentang murid yang populer (banyak
disenangi teman), dan murid yang terisolir (tidak dipilih/disukai teman).
7. Studi kasus. Dalam melaksanakan studi kasus ini dapat
ditempuh langkah-langkah :
a. Menemukan
murid yang bermasalah, contih: prestasi belajarnya sangat rendah, nakal, sering
bertengkar dan sering bolos.
b.
Memperoleh data Cara untuk
memperoleh data yaitu melalui wawancara dengan guru lain, home visit, yaitu kunjungan
kerumah orang tua murid, wawancara langsung
dengan siswa yang bersangkutan.
c.
Menganalisis data Berbagai faktor
yang mungkin terjadi penyebab anak mengalami kelainan yang disebabkan oleh kondisi
keluarga yang tidak harmonis, tingkat kecerdasan rendah, motivasi belajar
rendah, sering sakit-sakitan, kurang mengetahui konsep-konsep dasar atau
pengetahuan tentang mata pelajaran tertentu
d. Memberikan
layanan bantuan Apabila berdasarkan analisis ternyata faktor penyebabnya itu
kurang menguasai konsep-konsep dasar dalam mata pelajaran tertentu, maka
caranya yaitu dengan mengajar kembali tentang konsep-konsep dasar mata
pelajaran tertentu.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Peranan pendidikan bagi anak usia ini harus
lebih dipertimbangkan untuk membuat suatu program yang terencana dan
sistematis. Karena pada masa seperti sekarang ini anak sebisa mungkin
dihindarkan dari suatu pengaruh yang akan membuatnya salah arah. Dengan
demikian anak akan akan terdidik lebih cerdas dan lebih mengembangkan potensi
dirinya sehingga dia akan menjadi seorang anak yang berpikir positif dan
berpikiran terbuka. Teknik tes merupakan salah satu metode atau cara yng
digunakan untuk mengukur atau mengetahui tingkat kemampuan dan kelemahan
seseorang. Teknik tes terbagi beberapa macam diantaranya:
a.
Tes intelegensi
b.
Tes bakat
c.
Tes kepribadian
d.
Tes hasil belajar
Selain itu untuk memahami perkembangan anak
sebagai peserta didik digunakan Non-tes yang merupakan proses pengumpulan data
untuk memahami pribadi pada umumnya bersifat kualitatif. Macam-macam non-tes
diantaranya:
a.
Observasi
b.
Wawancara
c.
Catatan anekdot
d.
Autobiografi
e.
Sosiometri
f.
Studi khusus
Teknik-teknik tersebut bertujuan untuk membantu
memberi informasi kepada guru untuk mengetahui anak yang berbakat, kemampuan
tinggi, kemampuan rendah, anak bermasalah dan sebagainya. Untuk itu kita bisa
mencoba melakukan teknik tes ataupun non-tes untuk mengetahui suatu informasi
yang diperlikan.
B.
SARAN
Sebagai tenaga
pendidik, kita harus lebih memperhatikan masalah paradigma pendidikan yang
tidak mengabaikan aspek pertumbuhan dan perkembangan usia dini serta menekankan
aspek moral yang lebih dalam, dengan begitu si anak akan tumbuh menjadi anak
yang lebih berarti bagi keluarga, masyarakat dan bangsanya. Oleh karena
itu kita sebagai tenaga pendidik harus :
1. Berikan
kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan keinginannya.
2.
Lakukanlah beberapa teknik tes atau
non-tes yang bisa memecahkan masalah yang dihadapi siswa.
3.
Lakukanlah secara
kontinue/berkesinambungan untuk mengetahui keadaan siswa.
4. Berikanlah
bimbingan juga pengarahan tambahan atau lebih kepada siswa bila diperlukan.