Blogroll

loading...

Blogger templates

loading...

Hakikat Perkembangan Anak Usia Dini



Perkembangan merupakan suatu proses yang bersifat kumulatif, artinya perkembangan terdahulu akan menjadi dasar bagi perkembangan selanjutnya. Oleh sebab itu, apabila terjadi hambatan pada perkembangan terdahulu maka perkembangan selanjutnya cenderung akan mendapat hambatan.[1]
Anak usia dini berada dalam masa keemasan di sepanjang rentang usia perkembangan manusia. Montessori dalam Hainstock[2] mengatakan bahwa masa ini merupakan periode sensitif, selama masa inilah anak secara khusus mudah menerima stimulus-stimulus dari lingkungannya. Pada masa ini anak siap melakukan berbagai kegiatan dalam rangka memahami dan menguasai lingkungannya.
Selanjutnya Montessori menyatakan bahwa usia keemasan merupakan masa di mana anak mulai peka untuk menerima berbagai stimulasi dan berbagai upaya pendidikan dari lingkungannnya baik disengaja maupun tidak disengaja. Pada masa inilah terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis sehingga anak siap merespons dan mewujudkan semua tugas-tugas perkembangan yang diharapkan muncul pada pola perilakunya sehari-hari.[3]  
Awal masa kanak-kanak merupakan periode yang bahagia dalam kehidupan. Kalau tidak, kebiasaan tidak bahagia dengan mudah akan berkembang, dan sekali ini terjadi akan sulit dirubah. Berikut merupakan tugas-tugas perkembangan untuk anak usia dini.[4]
a.   Awal masa kanak-kanak yang berlangsung dari dua sampai enam tahun, oleh  orang tua disebut sebagai usia yang problematis, menyulitkan atau mainan; oleh para pendidik dinamakan sebagai usia prasekolah; dan oleh ahli psikologi sebagai usia prakelompok, penjelajah atau usia bertanya.
b.   Perkembangan fisik berjalan lambat tetapi kebiasaan fisiologis yang dasarnya diletakkan pada masa bayi, menjadi cukup baik.
c.   Awal masa kanak-kanak dianggap sebagai saat belajar untuk mencapai pelbagai keterampilan karena anak senang mengulang, hal mana penting untuk belajar keterampilan; anak pemberani dan senang mencoba hal-hal baru; dan karena hanya memiliki beberapa keterampilan maka tidak mengganggu usaha penambahan keterampilan baru.
d.   Perkembangan berbicara berlangsung cepat, seperti terlihat dalam perkembanganya pengertian dan berbagai keterampilan berbicara. Ini mempunyai dampak yang kuat terhadap jumlah bicara dan isi pembicaraan.
e.   Perkembangan emosi mengikuti pola yang dapat diramalkan, tetapi terdapat keanekaragaman dalam pola  ini karena tingkat kecerdasan, besarnya keluarga, pendidikan anak dan kondisi-kondisi lain.



[1] Sujiono. Konsep Pendidikan Anak Usia Dini. (Jakarta: Indeks, 2009),  hlm. 54
[2] Hainstock, dkk,  Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. (Jakarta: Erlangga, 2002), hlm. 10-11
[3] Sujiono. Konsep Pendidikan Anak Usia Dini. (Jakarta: Indeks, 2009),  hlm. 54
[4] Hurlock, E.B. Perkembangan Anak Jilid I (terjemahan). (Jakarta: Erlangga, 1991),      hlm. 140

Blog Archive