Blogroll

loading...

Blogger templates

loading...

Kinerja Pegawai


Kinerja pegawai merupakan perwujudan yang dilakukan oleh pegawai yang biasanya dipakai sebagai dasar penilaian terhadap pegawai. Kinerja pegawai yang baik merupakan langkah untuk tercapainya tujuan organisasi, sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan kinerja pegawai. Tetapi hal ini tidaklah mudah sebab banyak faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja pegawai seseorang.
Mangkunegara (2000 : 67) yang mengemukakan pengertian kinerja pegawai sebagai berikut : “ Istilah kinerja pegawai berasal dari istilah asing yaitu job performance atau actual performance, yang bisa diartikan secara bebas dengan prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang “. Jadi pengertian kinerja pegawai adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Sedangkan Bernandin dan Russel (1993 : 378) mendefinisikan kinerja pegawai adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan selama kurun waktu tertentu. Sehingga kinerja pegawai berkenaan dengan hasil pekerjaan yang dicapai pegawai dalam suatu periode. Dalam hal ini kinerja pegawai berkaitan dengan kuantitas maupun kualitas pekerjaan yang dihasilkan.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawai adalah hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
1.  Penilaian Kinerja Pegawai
Dalam sebuah organisasi, penilaian kinerja pegawai merupakan mekanisme penting bagi manajemen untuk digunakan dalam menjelaskan tujuan dan standar kinerja pegawai dan memotivasi kinerja pegawai individu dalam waktu tertentu. Penilaian kinerja pegawai menjadi dasar bagi keputusan-keputusan yang mempengaruhi gaji, promosi, pemberhentian, pelatihan, transfer, dan kondisi kepegawaian lainnya
Penilaian kinerja pegawai adalah proses melalui mana organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai kinerja pegawai. Menurut T. Hani Handoko (1987:135-137) kegunaan-kegunaan penilaian kinerja pegawai antara lain :
a.      Perbaikan kinerja pegawai.
b.     Penyesuaian-penyesuaian kompensasi.
c.      Keputusan-keputusan penempatan.
d.     Kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan.
e.      Perencanaan dan pengembangan karir.
f.      Penyimpangan-penyimpangan proses staffing.
g.     Ketidak akuratan informasional.
h.     Kesalahan-kesalahan desain pekerjaan.
i.       Kesempatan kerja yang adil.
j.       Tantangan-tantangan eksternal.
Ada beberapa alasan untuk menilai kinerja pegawai antara lain :
a.      Penilaian memberikan informasi tentang dapat dilakukannya promosi dan penetapan gaji.
b.     Penilaian memberikan satu peluang bagi atasan dan bawahan untuk meninjau perilaku yang berhubungan dengan kinerja pegawai bawahan.
Ini memungkinkan pimpinan dan bawahan mengembangkan satu rencana untuk memperbaiki kemerosotan apa saja yang memungkinkan sudah digali oleh penilaian dan mendorong hal-hal yang sudah dilakukan bawahan. Akhirnya, penilaian hendaknya berpusat pada proses perencanaan karir perusahaan karena penilaian itu memberikan satu peluang yang baik untuk meninjau rencana karir orang itu dilihat dari kekuatan dan kelemahan yang diperhatikannya.

2.  Tujuan Penilaian Kinerja Pegawai
Setiap organisasi atau perusahaan perlu mengadakan evaluasi atau penilaian terhadap kinerja pegawai yang telah dicapai oleh pegawainya. Penilaian ini dimaksudkan agar pegawai termotivasi untuk bekerja lebih baik dari sebelumnya.
Selanjutnya dikatakan oleh Ghiselli dan Brown (Moh. As’ad 1995) bahwa penilaian atau evaluasi sangat penting karena ditujukan untuk :
a.      Mengukur kinerja pegawai yaitu sejauh mana pegawai bisa sukses dalam pekerjaannya.
b.     Melihat seberapa jauh kemajuan pegawai.
c.      Sebagai data yang dipergunakan untuk mempertimbangkan apabila terdapat promosi bagi pegawai yang bersangkutan.

3.  Pihak yang Melakukan Penilaian Kinerja Pegawai
Penentuan orang yang melakukan penilaian kinerja pegawai ini sangatlah penting, jika yang melakukan orang yang tepat maka akan diperoleh hasil penilaian yang tingkat validitasnya dapat dipercaya. Secara umum penilaian itu hanya dilakukan oleh pimpinan kepada bawahan. Tetapi menurut Syarifuddin Alwi (2001 : 190), sebaiknya penilaian ditempuh melalui pendekatan Top Down (manajer atau supervisor yang menjadi atasan langsung pegawai yang dinilai) dan pendekatan Upward Appraisal (bawahan terhadap kinerja pegawai atasan). 
Sedangkan Bache (1999 : 240) mengemukakan bahwa sistem penilaian kinerja pegawai sebaiknya melibatkan juga pegawai yang dinilai. Dengan kata lain memberi kesempatan bagi seorang pegawai untuk menilai dirinya sendiri atau menilai kinerja pegawainya sendiri. Penilaian prestasi kerja yang dilakukan oleh pegawai yang bersangkutan kemudian digabungkan dengan penilaian dari atasan, dikarenakan pegawai tersebut merasa memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan kepadanya.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pihak yang melakukan penilaian kinerja pegawai itu adalah pimpinan itu sendiri dengan melibatkan pegawai yang berada dalam lingkungan kerja. Hasil penilaian dari masing-masing pihak itu kemudian digabungkan.
4.  Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai
Menurut Dharma (1995 : 46) hal-hal yang perlu diukur dalam penilaian kinerja pegawai meliputi 3 hal yaitu :
a.      Kuantitas, yang tergantung pada jumlah yang dihasilkan.
b.     Kualitas, yang tergantung pada mutu yang dihasilkan.
c.      Ketepatan waktu, yang tergantung oleh sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan.
Tidak semua kriteria pengukuran kinerja pegawai dipakai dalam suatu penilaian kinerja pegawai dimana hal ini harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang akan dinilai.
Sebagaimana penjelasan di atas bahwa dapat diketahui beberapa pengukuran kinerja pegawai seorang pegawai adalah semata-mata untuk mengetahui hasil suatu pekerjaan pegawai yang dapat dilihat dari kualitas hasil kerja serta kuantitas kerja dan juga ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan oleh seorang pegawai. 

Blog Archive