Blogroll

loading...

Blogger templates

loading...

Pengertian Inovasi


2.
Pengertian Inovasi menurut UU No. 18 tahun 2002, Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu  pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi (Sondari, 2014).
Inovasi adalah memperkenalkan ide baru, barang baru, pelayanan baru dan
cara-cara baru yang lebih bermanfaat. Durianto (2004) mendefinisikan inovasi yang hubungannya dengan kreativitas adalah: inovasi berasal dari kata to innovate yang mempunyai arti membuat perubahan atau memperkenalkan sesuatu yang baru. Inovasi kadang pula diartikan sebagai penemuan, namun berbeda maknanya dengan penemuan dalam arti invensi (Suatma, 2013).
Penerimaan suatu inovasi, biasanya seseorang melalui beberapa tahapan yang disebut Proses Putusan Inovasi. Proses putusan inovasi merupakan proses mental yang mana seseorang atau lembaga melewati dari pengetahuan awal tentang suatu inovasi sampai membentuk sebuah sikap terhadap inovasi tersebut, membuat keputusan apakah menerima atau menolak inovasi tersebut, mengimplementasikan gagasan baru tersebut, dan mengkonfirmasi keputusan ini. Faktor yang memengaruhi cepat atau lambatnya suatu inovasi diadopsi atau ditolak tergantung pada para anggota suatu sistem sosial menghayati lima karakteristik inovasi yang meliputi: relative advantage (keuntungan relatif), compatibility (keserasian), complexity (kerumitan), trialability (kemungkinan dicoba), dan observability (kemungkinan diamati). Hal ini sangat menentukan tingkat suatu adopsi daripada faktor lain seperti jenis keputusan, saluran komunikasi, sistem sosial dan usaha yang intensif dari agen perubahan.
Tujuan utama dari inovasi adalah diadopsinya suatu inovasi (ilmu pengetahuan, teknologi, bidang pengembangan masyarakat) oleh anggota sistem sosial tertentu. Sistem sosial dapat berupa individu, kelompok informal, organisasi sampai kepada masyarakat.  Karakteristik inovasi terdiri dari: keuntungan relatif dalam bidang ekonomi, (faktor prestise sosial, kenyamanan dan kepuasan), ketahanan / kekuatan (tingkat dimana inovasi dipersepsikan sebagai sesuatu yang konsisten dengan nilai yang ada, pengalaman-pengalaman masa lalu, dan kebutuhan akan para pengguna yang potensial), kompleksitas (tingkat dimana inovasi dipersepsikan sebagai sesuatu yang sulit untuk di mengerti dan digunakan), daya uji coba (tingkat dimana inovasi dalam batas–batas tertentu dapat diuji cobakan), observabilitas (tingkat dimana hasil-hasil inovasi dapat dilihat oleh pihak lain)  (Sondari, 2014).
Kemampuan untuk melakukan inovasi sangat penting agar mampu bersaing dan Bertahan diera persaingan yang semakin tajam. Inovasi adalah kemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan dan peluang untuk memperkaya dan meningatkan kehidupan (Suryana, 2003). Berfikir kreatif harus memiliki dasar pola pikir kreatif yang akan membantu memecahkan permasalahan guna menemukan solusi. Pola pikir kreatif mampu menemukan gagasan, ide, peluang dan inspirasi baru dan menemukan solusi yang inovatif (Hendro,2011). Kreatifitas merupakan fondasi utama menjadi inovatif (Mulyana, 2014).
Ada 5 tipe inovasi menurut para ahli, yaitu:
1.     Inovasi produk;  yang melibatkan pengenalan barang baru, pelayanan baru yang secara substansial meningkat. Melibatkan peningkatan karakteristik fungsi juga,  kemampuan teknisi, mudah menggunakannya. Contohnya: telepon genggam, komputer, kendaraan bermotor, dsb;
2.     Inovasi proses; melibatkan implementasi peningkatan kualitas produk yang baru atau pengiriman barangnya;
3.     Inovasi pemasaran; mengembangkan metoda mencari pangsa pasar baru dengan meningkatkan kualitas desain, pengemasan, promosi;
4.     Inovasi organisasi; kreasi organisasi baru, praktek bisnis, cara menjalankan organisasi atau perilaku berorganisasi;
5.     Inovasi model bisnis; mengubah cara berbisnis berdasarkan nilai yang dianut (Suatma, 2013).
Strategi inovasi suatu perusahaan manufaktur dapat berfungsi sebagai petunjuk dan pegangan bagi eksekutif pelaksana dalam empat cara, yaitu sebagai berikut ini. Cara pertama yaitu dengan menentukan apakah inovasi pada produk atau proses merupakan strategi yang digunakan sebagai prioritas kompetisi, dengan demikian akan dapat menghubungkan aktivitas manufaktur, dengan strategi kompetitif perusahaan. Hubungan antara strategi perusahaan dengan strategi inovasi produk membantu menurunkan tingkat ketidakpastian masa depan yang berkaitan dengan proses inovasi, suatu proses yang sering digambarkan sebagai hal yang kacau dan penuh ambiguitas dan hasil inovasi yang tidak pasti. Melalui keterkaitan antara strategi perusahaan dengan strategi fungsional dapat mengurangi ketidakpastian keberhasilan inovasi yang dilakukan dengan cara memilih proyek-proyek yang sesuai yang dapat menghubungkan dengan tujuan organisasi, memberikan dukungan pada proyek tersebut, dan memusatkan perhatian karyawan pada kebutuhan jangka panjang akan produk dan teknologi baru tersebut.
Cara kedua, bahwa strategi inovasi pada perusahaan manufaktur membantu perusahaan memutuskan untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas dengan memilih proyek-proyek yang dapat meningkatkan kemampuan dan kompetensi perusahaan manufaktur. Dengan demikian, inovasi membantu untuk membedakan produk perusahaan di pasaran, memberikan pengaruh terhadap negosiasi dengan suplier, dan menjauhkan pesaing dari perusahaan.
Cara ketiga, bahwa strategi inovasi membantu perusahaan dalam menjelaskan fokus dan sumber inovasi manufaktur pada masa yang akan datang, dengan mempertimbangkan strategi perusahaan, kondisi industri. Kemampuan internal, sumberdaya, kekuatan, dan kelemahan. Dengan fokus dan sumber inovasi yang jelas dan tepat diharapkan dapat membantu memastikan bahwa usaha inovasinya sesuai dengan keinginan untuk mencapai sukses.
Cara keempat, bahwa strategi inovasi manufaktur dapat membantu perusahaan untuk memperjelas keunggulan kompetitifnya melalui produk yang berbeda dan menciptakan nilai kepada konsumen (creating value to customer). Bila produk baru atau prosesnya berbeda dengan produk lain yang telah ada, sehingga membuat produk tersebut unik, maka akan sangat sulit untuk ditiru oleh pesaing. Perusahaan dapat menggunakan produk inovasi tersebut untuk melindungi pasar yang telah ada atau memasarkan kepada niche market baru, dengan demikian akan dapat meningkatkan kinerja keuangan yang lebih unggul dari pesaing (Anatan & Ellitan, 2005).

Blog Archive