Blogroll

loading...

Blogger templates

loading...

Metode Pembelajaran


Metode Pembelajaran
Metode secara harfiah adalah cara (Syah, 2006: 201). Kemudian, Moeslichatoen (2004: 7) menjelaskan bahwa metode merupakan cara untuk mencapai tujuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode dapat diartikan sebagai cara yang teratur untuk mencapai tujuan atau cara kerja yang tersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2012). Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lebih lanjut, Tardif menjelaskan bahwa metode pembelajaran adalah prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan kependidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pembelajaran kepada anak (Syah, 2006: 201).
Metode pembelajaran merupakan cara yang ditempuh guru dalam menyampaikan bahan pembelajaran kepada anak dengan melibatkan interaksi yang aktif dan dinamis antara guru dan anak, sehingga tujuan belajar yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Metode pembelajaran dalam konteks Pendidikan Anak Usia Dini dapat diartikan sebagai cara yang sistematis untuk mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Pembelajaran menggunakan banyak metode menunjang tercapainya tujuan pembelajaran yang lebih bermakna. Lima faktor yang mempengaruhi penggunaan metode mengajar, antara lain (Fathurrohman, 2001: 38):
a. Tujuan dengan berbagai jenis dan fungsi.
b. Anak didik dengan berbagai tingkat kematangan.
c. Situasi dengan keadaan yang berlainan.
d. Fasilitas bervariasi secara kuantitas dan kualitas.
e. Kepribadian dan kompetensi guru yang berbeda–beda.
Kolaborasi antara guru dan anak sangat diperlukan untuk menghasilkan pembelajaran yang berkualitas baik. Guru sebaiknya menentukan metode yang akan digunakan belum melakukan proses pembelajaran. Penentuan metode bertujuan supaya proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan pembelajaran yang dikehendaki. Pemilihan suatu metode harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan sifat materi yang menjadi objek pembelajaran.
Direktorat Pembinaan Taman Kanak–Kanak dan Sekolah Dasar, dibawah naungan Departemen Pendidikan Nasional, mengeluarkan Panduan Pengelolaan Taman Kanak–Kanak. Salah satu pokok bahasan dalam Bab Pengelolaan TK adalah metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang dilakukan di TK, antara lain:
a. Metode Bercerita
Metode bercerita adalah cara penyampaian cerita pada anak. Guru memberikan penjelasan suatu cerita kepada anak secara lisan. Melalui tokoh–tokoh yang ada dalam cerita, banyak pesan moral dan nilai–nilai agama yang dapat ditanamkan kepada anak.
b. Metode Bercakap–cakap
Metode bercakap–cakap berupa dialog atau tanya jawab antara guru dan anak atau sesama anak. Bercakap–cakap dapat dilakukan dengan tiga bentuk, yaitu percakapan bebas, percakapan menurut tema, dan percakapan berdasarkan gambar seri. Percakapan bebas tidak terikat dengan tema. Percakapan berdasarkan gambar seri menggunakan gambar seri sebagai bahan pembicaraan.
c. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab dilakukan dengan mengajukan pertanyaan tertentu pada anak. Metode tanya jawab digunakan untuk mengetahui pengalaman dan pemikiran yang dimiliki oleh anak. Metode tanya jawab memberikan kesempatan bagi anak untuk bertanya dan mengemukakan pendapat.


d. Metode Karya Wisata
Metode karya wisata dilakukan dengan mengunjungi objek wisata sesuai tema. Melalui karya wisata, anak memperoleh pengalaman belajar secara langsung dengan menggunakan seluruh panca indera. Kegiatan karya wisata dilakukan diluar lembaga sesuai dengan tema yang sedang dibicarakan.
e. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi dilakukan dengan memperagakan suatu karya, proses, atau kegiatan. Kegiatan ini bertujuan supaya anak memahami langkah – langkah melakukan kegiatan yang benar. Anak diharapkan dapat melakukan kegiatan yang
dicontohkan dengan benar.
f. Metode Sosiodrama dan Bermain Peran
Metode sosiodrama memberikan pengalaman kepada anak tentang masalah sosial melalui bermain peran. Anak diminta menjadi tokoh dan melakukan peran tertentu. Berbagai pesan moral dan sosial dapat ditanamkan kepada anak melalui bermain peran.
g. Metode Eksperimen
Metode eksperimen memberikan pengalaman pada anak dengan memberi perlakuan terhadap sesuatu. Anak mengamati sebab dan akibat suatu fenomena secara langsung. Metode eksperimen biasa digunakan pada pembelajaran sains.
h. Metode Proyek
Metode proyek memberikan kesempatan anak untuk belajar secara bertahap. Tahapan awal sampai akhir adalah sebuah kesatuan rangkaian. Anak dikondisikan untuk berpikir kreatif dan inovatif. Metode proyek menggunakan sumber alam sekitar dan kegiatan sehari–hari yang sederhana.
i. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian memberikan kesempatan anak untuk menjalankan tugas yang diberikan oleh guru. Anak diberi kesempatan melaksanakan kegiatan sesuai petunjuk langsung guru.
j. Metode Bermain
Metode bermain sangat penting pada masa kanak–kanak. Semua kegiatan pembelajaran pada masa kanak–kanak dilakukan dengan konteks bermain. Bermain memberikan kepuasan tersendiri bagi anak. Menurut Gordon dan Browne, bermain adalah pekerjaan anak dan gambaran pertumbuhan anak. Bermain merupakan kegiatan tidak serius, lentur, imajinatif, dan transformatif (Moeslichatoen, 2004: 24-29).

Blog Archive