Berikut ini adalah beberpa hal yang terkait dengan kesegaran jasmani khususnya yang
berhubungan dengan daya tahan kardiovaskuler. Moeloek (1984:3) menjelaskan tentang beberapa faktor
fisiologis yang mempengaruhi daya tahan kardiovaskuler antara lain adalah:
1. Faktor Keturunan (Genetik)
Dari
penelitian yang telah dilakukan, dibuat kesimpulan bahwa kesegaran jasmani
dtentukan oleh faktor genetik yang hanya diubah dengan latihan sampai pada
batas maksimal.
2. Faktor Usia
Menyatakan
bahwa mulai anak-anak sampai sekitar usia 20 tahun, daya tahan kardiovaskuler
meningkat, mencapai maksimal pada usia 20-30 tahun dan kemungkinan berbanding
terbalik dengan usia, sehingga pada orang yang berusia 70 tahun diperoleh daya
tahan 50% dari yang dimiliki pada usia 17 tahun.
3. Faktor Jenis Kelamin
Sampai
dengan usia remaja tidak terdapat perbedaan daya tahan kardiovaskuler pria dan
wanita. Setelah usia tersebut nilai pada wanita lebih rendah dari pada pria.
Perbedaan tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan maximal muscular power yang berhubungan dengan luas permukaan
tubuh, komposisi tubuh, kekuatan otot, jumlah hemoglobin, kapasitas paru dan
sebagainya.
4. Faktor Aktivitas Fisik
Berdasarkan
hasil penelitian efek latihan aerobik selama delapan minggu setelah istirahat
memperlihatkan peningkatan daya tahan kardiovaskuler 62% dari nilai akibat
itirahat dan bila dibandingkan dengan keadaan sebelum istirahat di tempat tidur
maka nilai peningkatan adalah 18%. Artinya bahwa aktivitas fisik yang terarah
juga dapat meningkatkan kesegaran jasmani di samping terjadi penurunan berat
badan.