1. Pengertian Pemeliharaan Kesehatan Anak Usia Dini
Menurut UU No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 28 menyatakan bahwa yang dimaksud
pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada
anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Dari pengertian diatas dapat mengambil inti sari bahwasannya dalam
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak yaitu sebagai
tugas seorang pendidik AUD, dalam arti lain dalam membantu pertumbuhan dan
perkembangan anak juga berhubungan dengan pendidik mampu memelihara kesehatan
anak usia dini. Maka perlu mengerti akan pengertian memelihara kesehatan anak
usia dini itu sendiri dibawah ini penjabaran pengertian memelihara kesehatan
anak usia dini.
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia kata memelihara berasal dari kata ‘pelihara’ yang artinya rawat
dan jaga. Sedangkan pengertian kesehatan berasal kata ‘ke-sehat-an’, sehat
adalah suatu keadaan ketika seluruh organ tubuh dapat melaksanakan fungsinya
dengan baik. Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
tahun 1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan
fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau
kelemahan” Pada tahun 1986.
WHO, dalam Piagam Ottawa untuk
Promosi Kesehatan, mengatakan bahwa pengertian kesehatan adalah “sumber daya
bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup” Kesehatan adalah konsep positif
menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan fisik. Pengertian
Kesehatan Menurut Undang-Undang adalah:
a.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan,
jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial
dan ekonomis.
b.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.
c.
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
d.
Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
Menurut UU Kesehatan No 23 tahun
1992 kesehatan adalah keadaan sejahtera badan jiwa dan sosial, yang
memungkinkan seseorang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dari
pengertian tersebut terdapat 4 macam kesehatan
a. Kesehatan badan / fisik
Terwujud apabila seseorang tidak merasa sakit dan
secara klinis memang tidak sakit. Semua organ normal dan berfungsi normal atau
tidak ada gangguan fungsi tubuh.
b. Kesehatan jiwa / mental
1)
Pikiran yang sehat tercermin dari cara berpikir
seseorang yakni berpikir yang logis dan runtut.
2)
Emosional yang sehat tercermin dari kemampuan
seseorang dalam mengekspresikan emosinya.
3)
Spiritual yang sehat tercermin dari cara seseorang
dalam mengekspresikan rasa syukurnya, pujian dan penyembahannya terhadap Sang
Pencipta.
c. Kesehatan sosial
Terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan
orang lain secara baik atau mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok
tanpa membeda-bedakan suku, ras, agama atau bangsa dll.
d. Kesehatan ekonomi
Orang dewasa terlihat dari produktivitas seseorang
dalam arti mempunyai kegiatan yang dapat menyokong hidupnya dan keluarganya
secara finansial.
Jika kita kaitkan antara
pengertian memelihara atau pemeliharaan dengan pengertian kesehatan, maka
pengertian memelihara kesehatan mengandung arti upaya penanggulangan dan
pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau
perawatan.
Kemudian pengertian Anak usia dini
Menurut Beichler dan Snowman adalah anak yang berada pada usia 0-8 tahun.
Sedangkan menurut UUD No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 28 pengertian anak usia dini adalah anak sejak lahir sampai dengan enam
tahun.
Dari penjabaran pengertian
memelihara kesehatan anak usia dini secara perkata diatas dapat
disimpulkan bahwasanya pengertian memelihara kesehatan anak usia dini adalah
upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan
pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan terhadap anak usia dini (usia 0-6
tahun) yang meliputi jiwa dan raga.
2. Status Gizi yang Baik untuk Anak Usia
Dini
Status gizi merupakan ekpresi dari
keadaan tubuh yang dipengaruhi oleh zat-zat gizi tertentu. Status Gizi dapat
dipengaruhi beberapa faktor yaitu:
a. Penyebab langsung
Penyebab ini bersumber dari
makanan anak dan penyakit infeksi yang mungkin diderita oleh anak. Anak yang
mendapat makanan yang cukup baik tetapi sering diserang penyakit infeksi dapat
berpengaruh terhadap status gizinya. Begitu juga sebaliknya anak yang makannya
tidak cukup baik, daya tahan tubuhnya pasti kurang bahkan lemah dan pada
akhirnya mempengaruhi status gizinya.
b. Penyebab tidak langsung, terdiri dari
:
1) Ketahanan
pangan di keluarga, ini terkait dengan ketersediaan pangan, harga pangan dan
daya beli keluarga, serta yang paling utamanya pengetahuan tentang gizi dan
kesehatan.
2) Pola
asuh anak, berupa sikap dan perilaku ibu atau pengasuh lain dalam hal
keterdekatannya dengan anak, memberikan makan, merawat, kebersihan, memberi
kasih sayang dan sebagainya. Kesemuanya berhubungan dengan keadaan ibu dalam
hal kesehatan (fisik dan mental), status gizi, pendidikan umum, pengetahuan
tentang pengasuhan yang baik, peran dalam keluarga atau di masyarakat, sifat
pekerjaan sehari-hari, adat kebiasaan keluarga dan masyarakat.
3) Keterjangkauan
anak dan keluarga terhadap air bersih dan pelayanan kesehatan yang baik seperti
imunisasi, pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, penimbangan anak,
pendidikan kesehatan dan gizi, serta sarana kesehatan yang baik seperti
posyandu, puskesmas, rumah sakit dan lain-lain. Makin tersedia air bersih yang
cukup untuk keluarga serta makin dekat jangkauan keluarga terhadap pelayanan
dan sarana kesehatan, ditambah dengan pemahaman ibu tentang kesehatan, maka
makin kecil risiko anak terkena penyakit dan kekurangan gizi.
Dalam menentukan status gizi
harus ada reference atau ukuran baku dan pada setiap ukuran terdapat ciri-ciri
tertentu. Pada status gizi dibagi menjadi empat yaitu :
a. Gizi Lebih/ Over Weight.
Ciri-cirinya:
1) Kegemukan atau
obesitas,
2) Berat badan lebih
dari umurnya,
3) Nafsu makan tinggi,
4) Tidak terlalu bebas
bergerak aktif.
b. Gizi Baik/ Well Nourished.
Ciri-cirinya:
1) Bertambah umur,
bertambah berat, bertambah tinggi
2) Postur tubuh tegap
dan otot padat
3) Rambut berkilau dan
kuat
4) Kuku dan kulit
bersih, tidak pucat, tidak bersisik, dan tidak kering
5) Wajah ceria, mata
bening, dan bibir segar
6) Gigi bersih dan gusi
merah muda
7) Nafsu makan baik dan
BAB teratur
8) Bergerak aktif dan
berbicara lancar sesuai umurnya
9) Penuh perhatian dan
bereaksi aktif
10) Tidur nyenyak
c. Gizi kurang untuk under weight.
Ciri-cirinya:
1) Kurus (berat badan
tidak dibawah rata-rata pada usia seharusnya),
2) Sulit mengalami
kenaikan berat badan selama 3 bulan berturut-turut,
3) Mudah terkena
penyakit (diare, demam dll),
4) Mata yang cekung,
5) Rambut tipis,
6) Tubuh mengalami
pembengkakan terutama pada kaki dan punggung sementara ototnya mengalami
pengecilan,
7) Wajah tampak keriput
dan mata sayu,
d. Gizi buruk, termasuk marasmus,
kwasiorkor dan marasmus-kwasiorkor.
Ciri-cirinya (Marasmus):
1) Badannya kurus,
2) Wajahnya yang
berubah menjadi tua disebabkan karena daging daerah wajah yang menyusut,
3) Cenderung rewel dan
mudah menangis,
4) Kulit menjadi
keriput, karena lapisan lemak yang semakin terkikis,
5) Jaringan lemak
berkurang,
6) Perut anak menjadi
buncit dan terlihat tulang iga yang memprihatinkan,
7) Sering mengalami
penyakit infeksi,
8) Mengalami diare yang
akut.
Ciri-cirinya (Kwasiorkor):
1) Tubuh membengkak,
terutama didaerah kaki dan wajah
2) Pandangan mata
berubah menjadi sayu
3) Rambut berubah
menjadi kemerahan, mudah rontok tnpa menimbulkan rasa sakit pada anak
4) Anak cenderung rewel
dan bersikap apatis
5) Hati mereka membesar
6) Otot mengecil
7) Pada kulitnya
terdapat bercak merah yang berubah menjadi hitam lalu mengelupas
8) Menderita anemia dan
diare
9) Sering menderita
penyakit infeksi
Ciri-ciri dari gizi buruk
marasmus-kwasiorkor adalah perpaduan dari ciri-ciri diatas bahkan mungkin lebih
buruk lagi. Upaya orang tua atau guru harus memberi contoh dengan mengajak
makan yang sehat bersama keluarga, pembiasaan tidak jajan sembarangan.
Memperkenalkan makanan yang baik dikonsumsi atau tidak baik secara bertahap,
terus mencoba makanan yang baru yang bergizi dan membiasakan makan teratur
sejak dini serta berikan suasana yang nyaman ketika makan untuk meningkatkan
selera makan anak.
Memastikan anak cukup makan untuk
memenuhi kebutuhan gizinya serta perhatikan pula ukuran makanan agar
disesuaikan dengan gigi geligi anak yang masih tumbuh (potongan kecil atau
finger food), porsi kecil tapi sering. Dalam pemilihan bahan makanan, snack
atau makanan camilan harus yang bergizi untuk memberi kecukupan energi
dalam aktivitas fisik anak seperti bermain bersama teman, berlari, main sepeda
roda tiga.