Semua
bentuk sarana pendidikan disyaratkan mampu membantu peserta didik memahami
bahan ajar yang diberikan tenaga pendidik kepadanya, disamping harus pula mampu
membangkitkan minat belajar pada peserta didik tersebut. Sarana pendidikan
sebagai media pendidikan harus mampu membangkitkan rangsangan indera
penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan serta penciuman. Untuk tujuan
tersebut maka seorang pendidik perlu memiliki sebuah media pembelajaran yang
memadai, agar bahan ajar dapat diserap peserta didik dengan sebaik-baiknya.
Menurut
Kemp (1975), karakteristik sebuah media pembelajaran merupakan dasar pemilihan
media sesuai dengan situasi belajar tertentu. Dia juga mengatakan, bahwa
pengetahuan mengenai kekurangan dan kelebihan tertentu yang dimiliki oleh
sebuah media pembelajaran, adalah sesuatu yang sangat penting diketahui oleh
para tenaga pendidik.
Dua
orang ahli pendidikan dari Perancis Gagul dan Raise, berpendapat; dalam
menentukan pemilihan media penyampaian pesan tertentu secara umum, ada
kaitannya dengan media pembelajaran. Dengan kata lain teknik dan strategi penyampaian
informasi yang dilakukan oleh orang umum, pasti akan berlaku juga dalam dunia
pendidikan.
Pendapat
lain mengenai prosedur pemilikan media komunikasi, dikemukakan oleh Anderson.
Menurutnya, prosedur pemilihan media dimulai dari pertanyaan; Apakah media
tersebut diperuntukan bagi keterampilan fisik atau kognitif?. Pertanyaan ini
akan menentukan desain seperti apa media pembelajaran tersebut seharusnya
dibuat.
Jika
kita mengacu pada hasil penelian tersebut, maka pengguanaa program Microsoft
Power Point ini akan sangat berdampak pada tujuan pembelajaran yang menekankan
pengenalan visual dan prinsip konsep bahan ajar yang diberikan oleh tenaga
pendidiknya.