BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan
merupakan segala sesuatu yang berada di sekitar kita yang terdiri dari makhluk
hidup seperti hewan, tumbuhan maupun manusia itu sendiri. Selain itu lingkungan
terdapat pula benda-benda tak hidup seperti batu, tanah, air, udara, pasir dan
lain-lain.
Keberadaan
unsur-unsur lingkungan tersebut tidak terlepas dalam kehidupan manusia. Karena
manusia akan selalu berhubungan dengan lingkungan tersebut. Keberadaan
lingkungan akan mempengaruhi aktivitas kehidupan manusia.
Peranan
lingkungan yang cukup signifikan dalam kehidupan manusia mesti dijaga sebaik-baiknya.
Agar lingkungan sekitar tersebut tidak memberikan dampak yang negatif dalam
kehidupan sehari-hari. Seringkali terlihat dampak apabila lingkungan sekitar
tidak baik, maka akan berdampak tidak baik juga bagi manusia yang berada
disekitar lingkungan tersebut.
Pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah dasar disampaikan sebagai salah satu upaya
untuk mempelajari berbagai hal yang berkaitan dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan termasuk materi mengenai lingkungan. Materi lingkungan dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah mendapat porsi yang cukup
besar, karena fungsi lingkungan dalam kehidupan manusia yang begitu penting.
Proses
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial termasuk materi mengenai lingkungan sangat
penting untuk disampaikan kepada peserta didik sejak dini. Hal ini dikarenakan
pada tingkat sekolah dasar merupakan pondasi bagi pendidikan peserta didik
selanjutnya serta merupakan bekal bagi peserta didik dalam beradaptasi dengan
lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
B. Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut
maka penulis membuat makalah dengan tema “Pemanfaatan Lingkungan Sekitar
dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar”. Dari tema
tersebut dapatlah difokuskan yaitu sejauhmana pemanfaatan lingkungan sekitar
dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah dasar.
C. Prosedur Pemecahan Masalah
Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial sebagai salah satu materi pelajaran yang disampaikan di tingkat sekolah
dasar menyajikan materi yang berhubungan dengan kehidupan manusia dan
lingkungan sekitarnya. Hal ini diperlukan sebagai salah satu sarana dalam
mempersiapkan peserta didik untuk terjun ke masyarakat kelak.
Dalam
proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan agar peserta didik mengetahui
situasi dan kondisi serta unsur-unsur lingkungan yang paling tidak terdapat di
sekitar tempat tinggalnya. Pemanfaatan lingkungan sekitar dalam proses
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah dasar diarahkan agar peserta
didik mudah menyerap materi pelajaran yang disampaikan guru.
Dengan
memanfaatkan kondisi lingkungan sekitar peserta didik akan merasakan langsung
situasi dan kondisi nyata yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini
diperlukan sebagai upaya untuk membatu peserta didik dalam menyerap materi
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
D. Sistematika Uraian
Dalam penulisan makalah ini, penulis
membagi dalam beberapa bagian dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Masalah
C.
Prosedur Pemecahan Masalah
D.
Sistematika Uraian
BAB II ISI
A.
Proses Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah
Dasar
B.
Pemanfaatan Lingkungan Sekitar dalam Proses
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar
BAB III
KESIMPULAN
BAB II
ISI
A. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial di Sekolah Dasar
Pendidikan
dasar memiliki tujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta
didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat,
warga negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk
mengikuti pendidikan menengah.
Sekolah
Dasar merupakan satu bentuk satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar
yang menyelenggarakan program pendidikan enam tahun. Keberadaannya adalah
sangat urgen bagi kepentingan pengembangan sumber daya manusia, sebab mulai
pendidikan di sekolah dasar seseorang dikembangkan untuk menguasai berbagai
kemampuan dasar sebagai bekal dirinya bagi pendidikan selanjutnya.
Pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan program pendidikan sosial, program praktik
pendidikan sosial secara utuh yang dapat memberdayakan peserta didik untuk
dapat mentransformasi dan mengembangkan pengetahuan dan wawasan, nilai-nilai
dan sikap, keterampilan, konfidensi, dan komitmen secara mandiri agar membentuk
seprangkat kompetensi sosial yang dapat digunakan dalam rangka partisipasi
sosial dalam kehidupan masyarakat.
Dalam
proses pembelajaran yang dilakukan dapat dilakukan berbagai teknik dan metode
serta dapat pula digunakan berbagai sarana yang dapat mendukung tercapainya
tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum.
Salam
satu sarana yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial di sekolah dasar adalah dengan memanfaatkan lingkungan sekitar.
B.
Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Dalam Proses
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar
Lingkungan terdiri dari dua
macam yaitu lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Lingkungan biotik
merupakan lingkungan yang terdiri dari makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan,
termasuk manusia. Lingkungan abiotik merupakan lingkungan yang terdiri dari
benda-benda mati seperti air, tanah, udara, dan lain-lain.
Kedua unsur
lingkungan tersebut memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya dan
saling mempengaruhi antar unsur lingkungan tersebut. Keberadaan lingkungan yang
tidak bagus akan berdampak kepada komponen-komponen yang menyusun lingkungan.
Pentingnya
keberadaan lingkungan tersebut menjadikan suatu pelajaran yang begitu
signifikan sehingga perlu dipelajari secara mendalam dan menyeluruh di lembaga
pendidikan mulai tingkat pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi.
Materi
tentang lingkungan dalam pembelajaran di sekolah dasar dapat ditemui salah
satunya dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial di sekolah dasar yang menyajikan materi tentang lingkungan
sangat berperan dalam usaha penanaman sejak dini mengenai lingkungan.
Untuk lebih
memahami materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya tentang lingkungan
dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan langsung lingkungan sebagai media
dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan lingkungan sekitar dalam proses
pembelajaran ini dapat dilakukan di sekolah maupun di tempat lain di luar
lingkungan sekolah disesuaikan dengan topik materi pelajaran yang ingin
disampaikan.
Misalnya
lingkungan pasar, di sini peserta didik dapat mempelajari berbagai hal yang
berada di pasar. Seperti hubungan antara pedagang dengan pembeli dalam hal
transaksi jual beli, dimana pembeli menawar harga kepada pedagang. Selain itu
juga dapat dipelajari bagaimana ada perilaku pembeli yang lebih suka membeli
barang-barang yang murah dibandingkan dengan memperhatikan kualitas barang yang
akan dibeli.
Di pasar juga dipelajari
mengenai adanya penawaran dan permintaan yang terjadi, dimana penawaran
dilakukan oleh pedagang/penjual sedangkan permintaan dilakukan oleh
pembeli/konsumen. Barang yang harganya mahal terjadi karena penawaran yang
terbatas sedangkan permintaan barang tersebut cukup tinggi. Misalnya harga
daging sapi yang cukup mahal karena stok daging yang terbatas sedangkan
permintaan pembeli cukup banyak. Di pasar peserta didik juga dapat mempelajari
komponen-komponen lainnya yang berada di sekitar pasar tapi mempunyai pengaruh
dalam lingkungan pasar. Misalnya tukang parkir, kuli angkut barang, penjual
bungkus plastik, tukang becak, dan lain-lain.
Selain itu
juga peserta didik dapat belajar dengan mengunjungi Kantor Pos yang berada dekat dengan sekolahnya. Di
lingkungan Kantor Pos dapat dipelajari hal-hal yang terjadi di lingkungan
tersebut. Misalnya tentang proses pengiriman surat, pengiriman wesel,
pengiriman barang, sampai pembayaran gaji yang diterima para pensiunan. Selain
itu juga dapat dipelajari mengenai benda-benda pos seperti surat, kartu pos,
wesel, perangko dan lain-lain. Selain komponen-komponen yang berhubungan dengan
kantor pos, tetapi tetap saja ada komponen lain yang berada dalam lingkungan
kantor pos. Misalnya adanya kantor sebuah Bank swasta yang berfungsi sebagai
lembaga keuangan yang memberikan kredit/pinjaman serta menerima tabungan dari
masyarakat. Selain itu, juga dapat ditemui adanya pedagang-pedagang yang berada
disekitar kantor pos, seperti pedagang baju, pedagang mainan, tukang
Koran/majalah, tukang parkir dan lain-lain.
Dari contoh
lingkungan di atas dapat dimanfaatkan sebagai salah satu media dalam proses
pembelajaran yang memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik sehingga
ia akan lebih memahami komponen-komponen yang terdapat di lingkungan tersebut.
Dengan memberikan pengalaman langsung kepada lingkungan yang ada di sekitar
maka peserta didik dilatih agar dirinya siap untuk beradaptasi dengan
lingkungan tersebut nantinya. Selain itu dengan memanfaatkan lingkungan sekitar
sebagai salah satu metode dalam proses pembelajaran merupakan alternatif dari
sekian banyak metode yang dapat digunakan selama proses pembelajaran
berlangsung khususnya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah
dasar.
BAB III
KESIMPULAN
Dengan begitu pentingnya keberadaan lingkungan sekitar baik
lingkungan hidup (biotik) maupun yang tak hidup (abiotik) maka proses
pembelajaran mengenai lingkungan menjadi sangat signifikan khususnya dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah dasar.
Metode pembelajaran yang dilakukan selama proses ini
berlangsung dapat memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai metode dan medianya.
Dengan mengunjungi atau mendatangi langsung ke suatu lingkungan maka diharapkan
peserta didik akan mendapat pengalaman yang berharga yang akan menjadi bekal
bagi kehidupannya kelak.
Pasar, kantor pos merupakan salah satu lingkungan yang
dapat dikunjungi oleh peserta didik sebagai proses pembelajarannya. Selain itu
masih banyak lingkungan lainnya yang dapat dikunjungi sebagai media
pembelajaran khususnya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Lingkungan
yang ada di sekitar sekolah akan dapat memberikan manfaat dan pelajaran yang
begitu berharga bagi peserta didik, karena ia akan merasakan langsung dengan
melihat, mendengar, serta dapat pula berinteraksi langsung dengan
komponen-komponen dalam lingkungan tersebut.
Pemanfaatan lingkungan sekitar disesuaikan dengan kondisi
dan kemampuan sekolah dan peserta didik dan disinkronkan dengan materi
pelajaran yang sedang dipelajari oleh peserta didik. Sinkronisasi dan sinergi
antara materi pelajaran dengan lingkungan yang dikunjungi akan memberikan
manfaat yang lebih baik.