Apabila
tingkat perkembangan bicara berada dibawah tingkat kualitas perkembangan bicara
anak yang umumnya sama yang dapat diketahui dari ketepatan penggunaan di dalam
kosa kata (bahasa) anak tersebut pada saat bersama teman sebayanya
bercakap-cakap/berbicara menggunakan kata-kata terus dianggap muda diajak
bermain dengan kata-kata. Keterlambatan berbicara tidak hanya mempengaruhi
penyesuaian akademis dan pribadi anak pengaruh yang paling serius adalah
terhadap kemampuan membaca pada awal anak masuk sekolah. Banyak penyebab
keterlambatan bicara pada anak umumnya adalah rendahnya tingkat kecerdasan yang
membuat anak tidak mungkin belajar berbicara sama baiknya seperti teman-teman
sebayanya, yang kecerdasannya normal atau tinggi kurang motivasi karena anak
mengetahui bahwa mereka dapat berkomunikasi secara memadai dengan bentuk prabicara
dorongan orang tua/orang dewasa, terbatasnya kesempatan praktek berbicara
karena ketatnya batasan tentang seberapa banyak mereka diperbolehkan berbicara
dirumah.
Salah
satu penyebab tidak diragukan lagi paling umum dan paling serius adalah ketidakmampuan
mendorong/memotivasi anak berbicara, bahkan pada saat anak mulai berceloteh.
Apabila anak tidak diberikan rangsangan (stimulasi) didorong untuk berceloteh,
hal ini akan menghambat penggunaan didalam berbahasa/kosa kata yang baik dan
benar.
Kekurangan
dorongan tersebut merupakan penyebab serius keterlambatan berbicara anak
terlihat dari fakta bahwa apablla orang tua tidak hanya berbicara kepada anak
mereka tetapi juga menggunakan kosa kata yang lebih luas dan bervariasi, adapun
kemampuan anak didalam berbicara yang berkembang sangat pesat dan cepat yaitu
contohnya : anak-anak dari golongan yang lebih atau menengah yang orang tuanya
ingin sekali menyuruh mereka (anak) belajar berbicara lebih awal (cepat) dan
lebih baik. Sangat kurang kemungkinannya mengalami keterlambatan berbicara pada
anak. Sedangkan anak yang berasal dari golongan yang lebih rendah yang orang
tuanya tidak mampu memberikan dorongan tersebut bagi mereka, apakah kekurangan
waktu/karena mereka tidak menyadari betapa pentingnya suatu perkembangan bicara
pada anak didik tersebut.
Gangguan
bahaya didalam perkembangan bicara pada anak yaitu :
1.
Kelemahan didalam berbicara (berbahasa) kosa kata
2.
Lamban mengembangkan suatu bahasa/didalam berbicara
3.
Sering kali berbicara yang tidak teratur
4.
Tidak konsentrasi didalam menerima suatu kata (bahasa) dari orang
tua/guru.
Kesalahan
yang umum didalam pengucapan/bahasa (berbicara) pada anak
yaitu:
1.
Menghilangkan satu suku kata/lebih biasanya terletak ditengah-tengah
kata
contohnya : "buttfly" padahal "butterfly".
2.
Mengganti hurufTsuku kata seperti "tolly" padahal "Do11y",
"handakerchiefl'
padahal "handkerchief '.
3.
Menghilangkan huruf mati yang sulit untuk diucapkan oleh anak
contohnya
: z,w,s,d, dan g.
4.
Huruf-huruf hidup khususnya O yang paling sulit dikatakan anak
(diucapkan)
5.
Singkatan gabungan huruf mati yang sulit diucapkan oleh anak contohnya
:
"st, sk, dr, fl, str".
Perkembangan
berbicara merupakan suatu proses yang sangat sulit dan
rumit.
Terdapat beberapa kendala yang sering kali dialami oleh anak, antara lain:
1)
Anak cengeng. Anak yang sering kali menangis dengan berlebihan dapat
menimbulkan
gangguan pada fisik maupun psikis anak. Dari segi fisik,
gangguan
tersebut dapai berupa kurangnya energi sehingga secara
otomatis
dapat menyebabkan kondisi anak tidak fit. Sedangkan gangguan
psikis
yang muncul adalah perasaan ditolak atau tidak dicintai oleh orang
tuanya,
atau anggota kcluarga lain. Sedangkan rcaksi sosial tcrhadap
tangisan
anak biasanya bernada negatif. Oleh karena itu pcranan orang tua
sangat
penting untuk menanggulangi hal tersebut, salah satu cara untuk
mengajarkan
komunikasi yang cfcktif bagi anak.
2)
Anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain. Sering kali anak tidak
dapat
memahami isi pembicaraal orang tua atau anggota keluarga lain.
Hal
ini disebabknn kurangnya perbeidaharaan kata pada anak. Di samping
itu
juga dikarenakan orang tua sering kali berbicara sangat cepat dengan
mempergunakan
kata-kata yang belum dikenal oleh .anak. Bagi keluarga
yang
mcnggunakan dua bahasa (bilingual) anak akan. lebih banyak
mengalami
kesulitan untuk memahami pembicaraan orang tuanya atau
saudaranya
yang tinggal dalam satu rumah. Orang tua hendaknya selalu
berusaha
mencari penyebab kesulitan anak dalam memahami pembicaraan
tersebut
agar dapat memperbaiki atau membetulkan apabila anak kurang
mengerti
dan bahkan salah mengintepretasikan suatu pembicaraan.