1.
Pola Gerak Dasar
a. Keterampilan Lokomotor (Locomotor skills)
Keterampilan lokomotor didefinisikan
sebagai keterampilan berpindahnya individu dari satu
empat ke tempat yang lain. Sebagian besar keterampilan lokomotor berkembang dari hasil
dari tingkat kematangan tertentu, namun latihan dan pengalaman juga penting
untuk mencapai kecakapan yang matang. Keterampilan
lokomotor misalnya berlari cepat, mencongklang, meluncur, dan
melompat lebih sulit dilakukan karena merupakan kombinasi dari pola-pola gerak
dasar yang lain. Keterampilan lokomotor membentuk dasar atau landasan
koordinasi gerak kasar (gross skill) dan melibatkan gerak otot besar.
b. Keterampilan Nonlokomotor (Nonocomotor skills)
Keterampilan
nonlokomotor disebut juga keterampilan stabilitas (stability skill), didefinisikan sebagai gerakan-gerakan yang dilakukan dengan gerakan yang
memerlukan dasar-dasar penyangga yang minimal atau tidak memerlukan penyangga
sama sekali atau gerak tidak
berpindah tempat, misalnya gerakan
berbelok-belok, menekuk, mengayun, bergoyang. Kemampuan melaksanakan
keterampilan ini paralel dengan penguasaan keterampilan lokomotor.
c. Keterampilan Manipulaif (Manipulative skills)
Keterampilan
manipulatif didefinisikan sebagai
keterampilan yang melibatkan
pengendalian atau kontrol terhadap objek tertentu, terutama dengan menggunakan
tangan atau kaki. Ada dua klasifikasi keterampilan manipulatif, yaitu (1)
keterampilan reseptif (receptive skil); dan (2) keterampilan propulsif (propulsive
skill). Keterampilan reseptif melibatkan gerakan menerima objek, misalnya
menangkap, menjerat, sedangkan keterampilan propulsif bercirikan dengan suatu
kegiatan yang membutuhkan gaya atau tenaga pada objek tertentu,
misalnya melempar, memukul, menendang.
Walaupun sebagian besar keterampilan
manipulatif menggunakan tangan dan kaki, tetapi bagian-bagian tubuh yang lain
juga dapat digunakan. Manipulasi terhadap objek tertentu mengarah pada
koordinasi mata-tangan dan mata-kaki yang lebih baik, terutama penting untuk
gerakan-gerakan yang mengikuti jalan atau alur (tracking) pada tempat
terentu.
Keterampilan manipulatif merupakan
dasar-dasar dari berbagai keterampilan permainan (game skill). Gerakan
yang memerlukan tenaga, seperti melempar, memukul, dan menendang dan gerakan
menerima objek, seperti menangkap merupakan keterampilan yang penting yang
dapat diajarkan dengan menggunakan berbagai jenis bola.
2. Klasifikasi Keterampilan gerak
Pengklasifikasian keterampilan
gerak dapat dibuat berdasarkan beberapa sudut pandang, berikut ini disajikan
beberapa klasifikasi keterampilan gerak:
a.
Berdasarkan kecermatan gerak
b.
perbedaan titik awal dan titik akhir
c.
Stabilitas lingkungan
Uraian mengenai tiap
klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Klasifikasi
berdasarkan kecermatan gerakan Ketererampilan gerak dapat dikaji berdasarkan
kecermatan pelaksanaannya.
b.
Kecermatan pelaksanaan gerakan dapat ditentukan
antara lain oleh jenis otot-otot yang
terlibat. Ada gerakan yang melibatkan otot-otot besar dan jenis otot-otot
halus.
Berdasarkan kecermatan gerakan atau jenis totot-otot yang terlibat,
keterampilan gerak dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu:
1)
Kterampilan gerak agal (gross motor skills)
2)
Keterampilan gerak halus (fine motor skills)
Keterampilan gerak agal adalah gerakan yang dalam pelaksanaannya
melibatkan otot-otot besar sebagai basis utama gerakan, contohnya antara lain
keterampilan gerak loncat tinggi dan lempar lembing.
Keterampilan gerak halus adalah gerakan yang dalam pelaksanaannya
melibatkan otot-otot halus sebagai basis utama gerakan. contohnya antara lain
adalah keterampilan gerak-gerakannya menarik
pelatuk senapan dan pelepasan busur dalam memanah.
Pada keterampilan ngerak agal diperlukan keterlibatan bagian-bagian tubuh
secara keseluruhan, sedang pada keterampilan gerak halus hanya melibatkan sebagian dari anggota badan yang digerakan oleh
otot-otot halus.
c.
Klasifikasi berdasarkan perbedaan titik awal dan
titik akhir
Apabila diperlukan, gerakan
keterampilan ada yang dengan mudah dapat diketahui bagian awal dan bagian akhir
dari gerakannya, tetapi ada juga yang susah diketahui. Dengan karakteristik
seperti itu, keterampilan gerak dapat dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu:
1)
Keterampilan gerak diskret (discrete motor skill)
2)
Keterampilan gerak serial (serial motor skill)
3)
Keterampilan gerak kontinyu (continuous motor skill)
Keterampilan gerak dikret
adalah keterampilan gerak di mana dalam pelaksanaannya dapat dibedakan secara
jelas titik awal dan titik akhir dari gerakan. Contohnya adalah gerakan
berguling kedepan satu kali. titik awal gerakan adalah pada saat pelaku
berjongkok dan meletakan kedua telapak tangan dan tengkuknya ke matras,
sedangkan titik akhirnya adalah pada saat pelaku sudah dalam keadaan jongkok
kembali.
Keterampilan gerak serial
adalah keterampilan gerak diskret yang
dilakukan beberapa kali secara berlanjut. Contohnya gerakan berguling ke depan
beberapa kali.
Keterampilan gerak kontinyu
adalah keterampilan gerak yang tidak
dapat dengan mudah ditandai titik awal
dan akhir dari gerakannya. Contohnya adalah keterampilann gerak bermain tenis
atau permainan olahraga lainnya. Di sini titik awal dan akhir tidak mudah untuk
diketahui karena merupakan rangkaian dari bermacan-macam rangkaian gerakan.
Pada keterampilan gerak
kontinyu, untuk melaksanakannya lebih dipengaruhi oleh kemamuan sipelaku dan nstimulus eksternal. dibandingkan dengan pengaruh bentuk gerakannya sendiri.
Misalnya pada saat menggiring bola, yang menentukan adalah keadaan bola dan
maunya si pelaku untuk menggiringnya, sedang bentuk gerakkannya sendiri dapat
berubah-ubah atau tidak berpaku pada bentuk gerakan tertentu yang baku.
d.
Klasifikasi
berdasarkan stabilitas lingkungan
Di dalam melakukan suatu gerakan keterampilan, ada kalanya pelaku
menghadapi kondisi lingkunagn yang tidak
berubah-ubah ada kalanya berubah-ubah. Berdasarkan keadaan kondisi lingkungan
seperti itu, gerakan nketerampilan dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu:
1)
Ketrampilan tertutup (clossed skill)
2)
Ketrampilan Terbuka
(open skill)
Ketrampilan tertutup adalah
keterampilan gerak dimana pelaksanaannya terjadi pada kondisi lingkungan yang
tidak berubah, dan stimulus gerakannya timbul dari dalam diri si pelaku
sendiri. Contohnya adalah dalam melakukan gerakan mengguling pada senam lantai,
dalam gerakanj ini pelaku memulainya setelah siap untuk melakukannya, adan
bergerak berdasarkan apa yang direncanakannya.
Keterampilan terbuka adalah
keterampilan gerak dimana dalam pelaksanaannya terjadai pada konsisi lingkungan
yang berubah- ubah, dan pelaku bergerak menyesuaikan dengan stimulus yang
timbul dari lingkungannya. Perubahan kondisi lingkungan dapat bersifat temporal
dan bisa bersifat spesial. Contohnya adalah dalam melakukan gerakan memukul
bola yang dilambungkan. Dalam gerakan ini pelaku memukul bola dengan
menyesuaikan dengan kondisi bolanya agar pukulanya mengena. Pelaku dipaksa
untuk mengamati kecepatan, arah, dan jarak bola; kemudian menyesuaikan
pukulanya.