1. Perkembangan Gerak Dasar
Tahap perkembangan fisik pada masa kanak-kanak adalah
pengembangan keterampilan gerak dasar. Harrow (1972: 52) “mengemukakan
bahwa gerak dasar merupakan pola gerak yang inheren
yang membentuk dasar-dasar untuk keterampilan gerak yang kompleks, meliputi:
gerak lokomotor, gerak non lokomotor,
dan gerak manipulatif”. Untuk
itu mengutamakan pada gerak seluas kehidupan di lingkungannya.
Pate, Mc Clenaghan, dan Rotella (1979: 185), mengemukakan
bahwa urutan rangkaian perkembangan motorik dapat digunakan model tahap-tahap.
Perkembangan motorik dapat dibagi menjadi dua periode utama, yaitu: (1) tahap
pra keterampilan; dan (2) tahap keterampilan.
Anak/Siswa SD
|
A A
Gambar
1. Tahap-tahap Pencapaian Perilaku Motorik.
Sumber
|
Russel R. Pate, Bruce
McClenaghan, and
Robert
Rotella: ( 1984 ).
Scientific
Foundations of Coaching. ( Philadelphia:
Saunders College
Publishing ),
p. 185.
|
Kaitannya dengan
anak SD, maka perkembangan
motorik anak termasuk dalam “tahap pra keterampilan” Tahap ini terdiri dari
urutan perkembangan motorik, yaitu:
(1) Gerak refleks dan integrasi sensori, yang berkembang
pada masa di keluarga bayi; dan
(2) Perkembangan gerak dasar, yang berkembang pada masa
kanak-kanak (Pae, Rotella, dan McClenaghan, 1979: 185).
Perkembangan pola gerak dasar berkisar pada usia 2-8
tahun yang ditunjukkan oleh pencapaian dan perkembangan yang cepat dari
kemampuan gerak yang semakin kompleks. Gerakan-gerakan terpisah yang terjadi
pada tahap perpaduan secara perlahan dipadukan dalam pola-pola gerak yang
bertujuan dan bermakna. Anak semakin aktif terlibat dalam menyelidiki dan
mengeksplorasi lingkungannya dan dalam mempelajari kemampuan dan
keterbatasannya.
Permulaan
dari pola gaya berjalan yang meningkat menandai permulaan perkembangan pola
gerak dasar. Pola lari, melompat, melempar, menangkap dan memukul diperbaiki
dari gerakan awal yang tidak teratur ke dalam pola yang teratur dan
keterampilan tinggi. Pada masa kanak-kanak awal melewati beberapa
tingkatan yang jelas dapat diamati dalam memperoleh kematangan dan pola gerak
yang efisien.
Perkembangan
gerak selama dua tingkatan pertama (gerak refleks dan integrasi sensori) sangat
tergantung pada proses kematangan. Kemajuan yang terjadi disebabkan sebagai
akibat bertambahnya usia dan tidak terlalu tergantung dari pengalaman anak. Tingkatan
pola gerak dasar menandai peralihan yang cepat dari perkembangan yang
berdasarkan kematangan menuju suatu proses yang sangat tergantung pada
pembelajaran.
Pengalaman
gerak selama masa kanak-kanak awal tampaknya sangat mempengaruhi kualitas
perkembangan. Pada masa ini anak dapat diberi kegiatan yang sangat bervariasi.
Variasi pengalaman yang luas membantu anak dalam mengembangkan dasar yang kuat
untuk memperbaiki keterampilan olahraga yang akan datang. Spesialisai dini
selama periode ini seringkali mengakibatkan perkembangan kemampuan khusus hanya
menyangkut kegiatan itu saja dan mengalahkan semua keterampilan yang lain.
Pendekatan ini mempunyai pengaruh negatif pada pengembangan pelaku yang serba
bisa (Pate, Rotella, dan McClenaghan, 1979: 204).