1. Pengertian
Motorik
Motorik adalah sesuatu
yang berkenaan dengan penggerak (Poerwadarminta, 2003:538).Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan
motorik anak.Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui
kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, danspinal cord.
Perkembangan motorik
beriringan dengan proses pertumbuhan secara genetisatau kematangan fisik anak.
Anak usia 5 bulantentu saja tidak akan bisa langsung berjalan. Dengan kata
lain, ada tahapan-tahapanumum tertentu yang berproses sesuai dengan kematangan
fisik anak.Fisik atau tubuh manusia merupakan organ yang kompleks dan
sangatmengagumkan terbentuk pada periode prenatal/dalam kandungan(Gesell, dalam
Santrock, 2007:58).
Teori yangmenjelaskan
secara detail tentang sistematika motorik anak adalah Dynamic SystemTheory yang
dikembangkan Thelen & whiteneyerr. Teori tersebut mengungkapkanbahwa untuk
membangun kemampuan motorik anak harus mempersepsikan sesuatu dilingkungannya
yang memotivasi mereka untuk melakukan sesuatu dan menggunakanpersepsi mereka
tersebut untuk bergerak.Misalnya ketika anak melihat mainan dengan beraneka
ragam, anak mempersepsikan dalam otaknya bahwa dia ingin memainkannya.Persepsi
tersebut memotivasi anak untuk melakukan sesuatu, yaitu bergerak untuk
mengambilnya. Akibat gerakan tersebut, anak berhasil mendapatkan apa yang di
tujunya yaitu mengambil mainan yang menarik baginya.
Selain itu teori tersebut
pun menjelaskan bahwa ketika bayi di motivasi untukmelakukan sesuatu, mereka
dapat menciptakan kemampuan motorik yang baru.Kemampuanbaru tersebut merupakan hasil dari banyak
faktor diantaranya yaitu perkembangansistem syaraf, kemampuan fisik yang memungkinkannya
untuk bergerak, keinginananak yang memotivasinya untuk bergerak, dan lingkungan
yang mendukungpemerolehan kemampuan motorik. Hal ini akan terlihat ketika misalnyaanak akan
mulai berjalan. Jikasistemsyarafnya sudah matang, proposi kakinya cukup kuat menopang
anak itusendiri
sekaligus ingin
berjalan untuk mengambil mainannya.
Usia emas dalam perkembangan motorik adalah masaanak-anak, yang mana
terjadi dalam usia anak dan terbagi dalam 3 tahapan yaituusia 0 sampai 3 tahun,
usia 3 sampai 6 tahun,dan usia 6 sampai 11 tahun. Pada usia ini, kesehatan
fisik anak mulai stabil. Anak tidak mengalamisakit seperti usia sebelumnya. Hal
ini menyebabkan perkembangan fisik jadi lebihmaskimal dari pada usia
sebelumnya.
Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik
anak,karena motorik
merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan
yangterkoordinir antara susunan saraf, otot dan otak.Perkembangan motorik
merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalamperkembangan individu
secara keseluruhan. Beberapa pengaruh perkembanganmotorik terhadap konstelasi
perkembangan individu dipaparkan oleh Hurlock (1996:54) sebagai berikut:
1) Melalui
keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan
senang. Seperti anak merasa senang dengan memiliki keterampilan memainkan
boneka, melempar dan menangkap bola atau memainkan alat-alat mainan.
2) Melalui
keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya pada
bulan-bulan pertama dalam kehidupannya, ke kondisi yang independent. Anak dapat
bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dan dapat berbuat sendiri untuk
dirinya. Kondisi ini akan menunjang perkembangan rasa percaya diri.
3) Melalui
perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan
sekolah. Pada usia prasekolah atau usia kelas-kelas awal Sekolah Dasar, anak
sudah dapat dilatih menulis, menggambar, melukis, dan baris-berbaris.
4) Melalui
perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain atau bergaul
dengan teman sebayanya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak untuk
dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan terkucilkan atau menjadi
anak yang terpinggirkan
5) Perkembangan
keterampilan motorik sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak.
Perkembangan motorik
sangat dipengaruhi oleh organ otak.Otaklah yang menyetir setiap gerakan yang
dilakukan anak.Perkembangansistem syaraf otak yang mengatur otot semakin matang
memungkinkan berkembangnya kompetensi atau kemampuan motorik anak.
2.Faktor yang
Mempengaruhi Laju Perkembangan Motorik
Pencapaian suatu keterampilan dianggap dipengaruhi oleh banyak
faktor.Diikuti beberapa variasi yang mempengaruhi pola perkembangan motorik
anak.menurut Depdiknas (2008:6) perkembangan motorik sangat dipengaruhi
olehgizi, status kesehatan, dan perlakuan motorik yang sesuai dengan
masaperkembangannya. Lebih lamjut dikatakan bahwa tahapan perkembanganmotorik
anak pra sekolah yaitu tahap verbal kognitif, tahap asosiatif, dan
tahapotomatisasi.
Menurut Mahendra (1998:25) menyatakan bahwa faktor-faktor
yangmempengaruhi keterampilan motorik anak yaitu (1) faktor proses belajar,
(2)faktor pribadi dan (3) faktor situasional (lingkungan). Ketiga faktor inilah
yangdiyakini telah menjadi penentu utama dari tercapainya tidaknya
keterampilanyang dipelajari.
Adapun definisi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembagan
motorikjuga dikemukakan oleh Rahmatia (2008:18) yang menyatakan
bahwaperkembangan fisik anak dipengaruhi oleh faktor keturunan dalam keluarga,
jeniskelamin, gizi, kesehatan, status sosial, ekonomi, dan gangguan emosional.
Lebihlanjut dijelaskan bahwa tubuh secara langsung akan menentukan
keterampilangerak anak, dan secara tidak langsung akan mempengaruhi cara anak
dalammemandang dirinya sendiri dan memandang orang lain.
Menurut Sujiono (2009:28) menyatakan bahwa beberapa faktoryang
mempengaruhi perkembangan keterampilan gerak yaitu faktor tampilan danfaktor
lingkungan.Lebih lanjut dijelaskan bahwa faktor tampilan paling
seringberpengaruh pada keterampilan gerak tertentu, faktor tampilan dapat
berupaukuran tubuh, pertumbuhan fisik, kekuatan, danberat tubuh serta sistem
syaraf.
Hurlock (1996:25)
menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi laju perkembangan motorik
yaitu faktor keturunan, kehamilan dan kelahiran, kondisi anak, dan motivasi.
1)
Faktor keturunan
Sifat dasar genetik, termasuk bentuk tubuh dan
kecerdasan mempunyai pengaruh yang menonjol terhadap laju perkembangan motorik.
Anak yang memiliki IQ tinggi menunjukkanperkembangan motorik yang lebih cepat
daripada anak yang memiliki IQ normal atau di bawah normal.
2) Kehamilan dan kelahiran
Kondisi status gizi ibu dan lingkungan yang
baik saat ibu hamil mendorong perkembangan janin yang baik sehingga
perkembangan motorik anak juga akan baik. Kelahiran yang sukar terlebih lagi
kelahiran yang mengakibatkan trauma kepala akibat jalan lahir pada umumnya
menghambat perkembangan motorik. Anak dengan riwayat lahir prematur juga
memiliki perkembangan motorik yang lebih lambat daripada anak yang lahir
normal.
3) Kondisi anak
Status gizi anak yang baik pada dasarnya akan
mempercepat perkembangan motorik anak. Keadaan cacat fisik yang terdapat pada
anak, seperti kebutaan akan memperlambat perkembangan motorik.
4)
Motivasi
Adanya rangsangan,
dorongan, dan kesempatan anak untuk menggerakkan semua bagian tubuh akan
mempercepat perkembangan motorik. Perlindungan orangtua yang berlebihan akan
menghambat berkembangnya kemampuan motorik. Perkembangan keterampilan motorik
merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan pribadi secara
keseluruhan.
Hurlock (1956, dalam Yusuf, 2005:46) menyatakan ada beberapa alasan penting tentang
fungsi perkembangan motorik bagi konstelasi perkembangan anak, yaitu:
1) Melalui keterampilan motorik, anak dapat
menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang. Misalnya anak merasa senang
dengan memiliki keterampilan memainkan boneka, melempar, dan memainkan
alat-alat mainan.
2) Melalui keterampilan motorik, anak dapat
beranjak dari kondisi tidak berdaya (helplessness) pada bulan-bulan
pertama dalam kehidupannya, ke kondisi yang bebas atau tidak bergantung (indenpendence).
Anak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dan dapat berbuat
sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan dapat menunjang perkembangan rasa
percaya diri (self confidence).
3) Melalui keterampilan motorik, anak dapat
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah. Pada usia prasekolah atau usia
kelas-kelas awal sekolah dasar, anak sudah dapat dilatih menulis, menggambar,
melukis, dan baris-berbaris.
4) Melalui perkembangan motorik yang normal, anak
dapat bermain atau bergaul dengan teman sebayanya, sedangkan yang tidak normal
akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan
terkucil.
5) Perkembangan keterampilan motorik sangat
penting bagi perkembangan self consept atau kepribadian anak.
3. Jenis Motorik
Perkembangan motorik
meliputi motorik kasar dan halus.Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang
menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang
dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri.Contohnya kemampuan duduk,
menendang, berlari, naik-turun tangga dan sebagainya.
Motorik kasar adalah kemampuan gerak tubuh yang menggunakan otot-otot
besar, sebagian besar atau seluruh anggota tubuh motorik kasar diperlukan agar
anak dapat duduk, menendang, berlari, naik turun tangga dan sebagainya (Sunardi
dan Sunaryo, 2007:113-114). Perkembangan motorik kasar anak lebih dulu dari
pada motorik halus, misalnya anak akan lebih dulu memegang benda-benda yang
ukuran besar dari pada ukuran yang kecil.
Karena anak belum mampu mengontrol gerakan jari-jari tangannya untuk
kemampuan motorik halusnya, seperti meronce, menggunting dan lain-lain.Sujiono
(2007:13) berpendapat bahwa gerakan motorik kasar adalah kemampuan yang
membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak.Gerakan motorik kasar
melibatkan aktivitas otot-otot besar seperti otot tangan, otot kaki dan seluruh
tubuh anak.
Menurut Sukamti (2007:72) bahwa aktivitas yang menggunakan otot-otot
besar di antaranya gerakan keterampilan non lokomotor, gerakan lokomotor, dan
gerakan manipulatif. Gerakan non lokomotor adalah aktivitas gerak tanpa
memindahkan tubuh ke tempat lain. Contoh, mendorong, melipat, menarik dan
membungkuk. Gerakan lokomotor adalah aktivitas gerak yang memindahkan tubuh
satu ke tempat lain. Contohnya, berlari, melompat, jalan dan sebagainya,
sedangkan gerakan yang manipulatif adalah aktivitas gerak manipulasi
benda.Contohnya, melempar, menggiring, menangkap, dan menendang.
Sedangkan motorik halus
adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh
tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih.
Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun
balok, menggunting, menulis dan sebagainya. Kedua kemampuan tersebut sangat
penting agar anak bisa berkembang dengan optimal.
Kedua jenis perkembangan
motorik anak tersebut akan mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya sampai
dewasa kelak. Karena kedua jenis motorik tersebut akan memberikan dampak yang
cukup besar terhadap perkembangan anak sebagai individu yang menjalankan
berbagai aktifitasnya sehari-hari.