Kenyataan menunjukkan bahwa makhluk hidup
penghuni planet bumi kita sangat beranekaragam yang tertampak dari struktur
tubuh, fungsi-fungsi tubuh, dan perilaku setiap jenis (spesies) makhluk.
Walaupun di antara jenis-jenis makhluk hidup itu beranekaragam, namun kemiripan
dalam hal-hal tertentu masih juga terlihat. Bukankah, sebagai contoh, antara
singa dengan kucing terdapat perbedaan ukuran tubuh dan warna bulu (rambut)
pada badan, namun secara keseluruhan tampang mereka amat mirip ? Berlandaskan
pada kenyataan yang demikian ini para ilmuwan mencoba untuk menafsirkan bahwa
jenis-jenis yang beraneka-ragam itu terlihat pola yang sama, sehingga diduga
berasal dari moyang yang sama. Dengan kata lain, antara jenis satu dengan yang
lain ada hubungan kekerabatan. Pendapat ini merupakan paham dalam teori
evolusi.
Evolusi makhluk hidup merupakan salah satu
teori yang dikaji atau dipelajari oleh Biologi. Teori ini sebenarnya telah
dipersoalkan sejak perkembangan ilmu di masa Romawi dan Yunani kuno, namun
secara ilmiah terori ini baru dikemukakan oleh Charles Robert Darwin yang
ditulis dalam buku yang berjudul : The Origin of Species by Means of Natural
Selection or the Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life, yang
edisi pertamanya dengan judul The Origin of Species diterbitkan 24
Nopember 1859. Secara garis besar teori ini menyatakan bahwa makhluk
hidup yang ada di dunia sampai dengan saat ini merupakan hasil perkembangan
dari makhluk yang telah ada sebelumnya, baik yang menyangkut struktur maupun
fungsi, secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Dengan demikian,
perubahan yang merupakan hasil perkembangan itu berlangsung dalam waktu yang
amat panjang, yaitu jutaan tahun seiring dengan evolusi alam semesta.
Secara komprehensif, sebenarnya kajian evolusi
meliputi : evolusi alam semesta (universe), evousi geologik, evolusi
fisik-kimiawi, dan evolusi biologik. Dalam bahan ajar ini hanya dibatasi pada
kajian tentang evolusi biologik (makhluk hidup).
Evolusi, sebagai cabang Biologi dalam
rumpun Sains, adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan yang terjadi
secara berangsur-angsur menuju kesesuaian dengan waktu dan tempat. Sebagai imu
pengetahuan, kajian evolusi didasarkan atas data keanekaragaman dan keseragaman
makhluk hidup dalam tingkat komunitas, dan kemudian dalam perkembangan
berikutnya didukung oleh data-data penemuan fosil, sehingga tidak pernah dapat
menerangkan dengan lengkap apa yang pernah terjadi pada masa lampau. Hal inilah
yang kemudian oleh para penentang paham evolusi digunakan sebagai dasar
penolakan mereka. Terlebih lagi jika penentang itu berasal dari tokoh agama,
mereka melawan paham evolusi dengan tetap menunjukkan apa yang telah tersurat
dalam kitab suci mereka. Maka untuk lebih menetralisasi (memperlunak) agar
pertentangan tidak lebih meruncing paham evolusi sering juga disebut sebagai
Hipotesis Evolusi, yang kebenarannya masih perlu diuji lebih lanjut.
Evolusi dapat dipelajari dengan metode
pendekatan tertentu. Misal : mempelajari struktur organisme yang masih
berkerabat, mengaitkan perubahan ciri-ciri yang masih bisa dilacak, kemudian
mempelajari proses evolusi dari suatu kelompok secara utuh, dari bentuk yang
primitif sampai bentuk yang terlihat sekarang. Berdasarkan hal ini, maka setiap
organisme, yang ada sekarang dan pernah ada, mempunyai nenek moyang (ansestor)
yang berlainan dalam hubungan kekerabatan pada suatu masa tertentu, meskipun
jika dilacak ke belakang sampai pada masa awal kehidupan, semua memang berawal
dari satu moyang asal.
Sebagai ilmu pengetahuan, entah disebut
sebagai teori ataupun hipotesis, evolusi meliputi konsep-konsep esensial
(pokok, penting), yaitu :
1. Perubahan evolusi adalah perubahan
komposisi genetik suatu populasi pada satuan waktu tertentu.
2. Alam berfungsi sebagai “pengarah” dalam
proses evolusi populasi makhluk hidup.
3. Faktor (atau juga sering disebut sebagai
agen) terpenting dalam proses evolusi adalah Seleksi Alam.
4. Bentuk-bentuk (manifestasi) respons makhluk
hidup terhadap seleksi alam adalah :
a. Adaptasi organisme
b. Perubahan komposisi genetik
suatu populasi sesuai dengan kondisi lingkungan yang cocok dengan alel yang
tersedia.
c. Ada beberapa mekanisme dalam
perubahan evolutif, yang dikenal sebagai
isolasi (keterpisahan) dalam
populasi jenis makhluk hidup, antara lain dikenal konsep isolasi : geografik,
reproduksi,dan perilaku, serta akibat-akibat yang menyertainya.
d. Terbentuk spesies baru.
5. Kehidupan di muka bumi berubah dari waktu
ke waktu, ada yang muncul dan ada yang punah.
6. Organisme sekarang mempunyai sejarah dan hubungan
dengan organisme yang hidup di masa lampau.