1. Keterampilan dalam
memimpin
Pemimpin harus menguasai cara-cara kepemimpinan,
memiliki keterampilan memimpin supaya dapat bertindak sebagai seorang pemimpin
yang baik. Untuk hal itu antara lain ia harus menguasai bagaimana caranya
: menyusun rebcana bersama, mengajak anggota berpartisipasi, memberi bantuan
kepada anggota kelompok, memupuk “morale” kelompok, bersama-sam membuat
keputusan, menghindarkan “working on the group” dan “working for the group” dan
mengembangkan “working with within the group”, membagi dan menyerahkan tanggung
jawab, dan sebagainya. Untuk memperoleh keterampilan diatas perlu pengalaman,
dan karena itu pemimpin harus benar-benar banyak bergaul, bekerja sama, dan
berkomunikasi dengan orang yang dipimpinnya. Yang penting jangan hanya tahu,
tetapi harus dapat melaksanakan.
2. Keterampilan dalam
hubungan insani
Hubungan insani adalah hubungan antar manusia. Ada
dua macam hubungan yang biasa kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari : 1)
hubungan fungsional atau hubugan formal, yaitu hubungan karena tugas resmi atau
pekerjaan resmi; dan 2) hubungan pribadi atau hubungan informal atau hubungan
personel, ialah hubungan yang tidak didasarkan atau tugas resmi atau pekerjaan,
tetapilebih bersifat kekeluargaan.
Yang menjadi inti dalam hubungan ini, apakah itu
hubungan fungsional atau hubungan personal, adalah saling menghargai. Bawahan
menghargai atasan dan sebaliknya atasanpun harus menghargai bawahan.
3. Keterampilan dalam
proses kelompok
Maksud utama dari proses kelompok ialah bagaimana meningkatkan partisipasi
anggota-anggota kelompok setinggi-tingginya sehingga potensi yang dimiliki para
anggota kelompok itu dapat diefektifkan secara maksimal. Inti dari proses
kelompok adalah hubungan insani dan tangung jawab bersama. Pemimpin harus jadi
penengah, pendamai, moderator dan bukan menjadi hakim.
4. Keterampilan dalam
administrasi personil
Administrasi personil mencakup segala usaha
menggunakan keahlian dan kesanggupan yang dimiliki oleh petugas-petugas secara
efektif dan efisien. Kegiatan dalam administrasi personil ialah : seleksi,
pengangkatan, penempatan, penugasan, orientasi, pengawasan, bimbingan dan
pengembangan serta kesejahteraan. Menemukan yang palingpenting dari kegiatan
diatas ialah kegiatan seleksi dalam memilih orang yan paling sesuai dengan
tugas dan pekerjaannya yang berpedoman pada “the right man in the right place”.
5. Keterampilan dalam
menilai
Penilaian atau evaluasi ialah suatu usaha untuk
mengetahui sampai dimana suatu kegiatan sudah dapat dilaksanakan atau sampai
dimana suatu tujuan sudah dicapa. Yang dinilai biasanya ialah : hasil kerja,
cara kerja dan orang yang mengerjakannya.
Adapun teknik dan prosedur evaluasi ialah :
menentukan tujuan penilaian, menetapkan norma/ukuran yang akan dinilai,
mengumpulkan data-data yang dapat diolah menurut kriteria yang ditentukan,
pengolahan data, dan menyimpulkan hasil penilaian. Melalui evaluasi, guru dapat
dibantu dalam menilai pekerjaannya sendiri, mengetahui kekurangan dan
kelebihannya. Selain guru, personila lainnya perlu dievaluasi seperti petugas
(karyawan) tata usaha, petugas BK, dan sebagainya, untuk mengetahui kemajuan/
kekurangannya.
Kazt mengemukakan tiga keterampilan/skill yang harus
dikuasai oleh seorang pemimpin, ialah human telation skill, techinal skill, dan
conceptual skill. Seberapa jauh ketiga keterampilan itu harus dipunyai pemimpin
sesuai dengan kedudukannya.
· Human relation skill
Kemampuan berhubungan dengan bawahan. Bekerja sama menciptakan iklim kerja yang
menyenangkan dan kooperatif. Terjalin hubungan yang baik sehingga bawahan
merasa aman dalam melaksanakan tugasnya.
· Technical skill
Kemampuan menerapkan ilmunya kedalam pelaksanaan
(operasional) Dalam rangka mendayagunakan/memanfaatkan sumber-sumber yang ada.
Melaksanakan tugas yang bersifat operasional. Memikirkan pemecahan
masalah-masalahyang praktis. Makin tinggi tingkat manager, secara relatif
technicalskill makin kurang urgensinya.
· Conceptual skill
Di dalam
melihat sesuatu secara keseluruhan yang kemudian dapat merumuskannya, seperti
dalam mengambil keputusan, menentukan kebijakan dan lain-lain. Dalam hubungan
perlu ditekankan bahwa seorang pemimpin yang baik, adalah pemimpin yang tidak
melaksanakan sendiri tindakan-tindakan yang bersifat operasional. Lebih banyak
merumuskan konsep-konsep. Keterampilan ini ada juga yang menyebut dengan
managerial skill.