Remaja merupakan masa
berkembangnya identity. Identity merupakan vocal point dari pengalaman remaja, karena semua krisis normatif
yang sebelumnya telah memberikan kontribusi kepada perkembangan identitas ini.
Apabila remaja gagal dalam mengembangkan rasa identitasnya, maka remaja akan
kehilangan arah, bagaikan kapal yang kehilangan kompas. Dampaknya, mereka
mungkin akan mengembangkan perilaku yang menyimpang (delinquent), melakukan kriminalitas, atau menutup diri dari masyarakat.
William Kay mengemukakan
tugas-tugas perkembangan remaja sebagai berikut :
a. menerima fisiknya sendiri berikut
keragaman kualitasnya.
b. Mencapai kemandirian emosional dari
orangtua atau figur-figur yang mempunyai otoritas
c. Mengembangkan keterampilan
komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan teman sebaya atau orang
lain, baik secara individual maupun kelompok
d. Menemukan manusia model yang dijadikan
identitasnya
e. Menerima dirinya sendiri dan memiliki
kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri
f. Memperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar skala nilai,
prinsip-prinsip atau falsafah hidup
g. Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian
diri kekanak-kanakan.
Kemampuan seseorang untuk
menemukan sumber-sumber dan cara-cara untuk memperoleh kebutuhan-kebutuhannya,
dan menuntaskan tugas-tugas perkembangannya merupakan isyarat kunci bagi
ketepatan perkembangannya. Upaya mengeksplorasi dan belajar adalah penting
untuk bergerak ke arah self-realization.
Periode remaja merupakan gerakan berkesinambungan dari masa anak ke masa
dewasa.