Seperti yang telah dijelaskan di
awal bahwa link secara harfiah berarti pertautan, keterkaitan atau
hubungan interaktif. Sedangkan match berarti kecocokan atau kesesuaian. Jika
dihubungkan dengan pendidikan islam akan menjadi sebuah teori yang bermakna
aplikatif, karena merujuk pada kebutuhan (needs, demands). Yaitu hubungan
keterkaitan dan kecocokan pendidikan dengan dunia kerja serta ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam nuansa penanaman nilai-nilai Islam.
Dari pemahaman diatas dapat
ditarik suatu pandangan bahwa konsep link and match merupakan konsepsi Aplikasi
yang bukan hanya sebuah teori belaka, tetapi merupakan acuan yang bisa
diterapkan dalam dunia pendidikan secara bertahap baik di sekolah umum, maupun di
sekolah yang berbasis agama terlebih lagi di sekolah kejuruan.
Sebagai contoh nyata ialah, kita
bisa melihat bahwa konsepsi ini bisa diterapkan di sekolah – sekolah, termasuk
di Madrasah Aliyah. Caranya yaitu dengan memberi sentuhan pendidikan
keterampilan untuk melengkapi bekal hidup para lulusannya dalam memenuhi
tuntutan kehidupan yang obyektif, dengan dmikian lulusan madrasah secara
bertahap dan terprogram bisa menyebabkan pada cita-cita ideal yakni memenuhi
tuntutan normatif Islam juga mampu menjawab tantangan masyarakat modern.
Bentuk sentuhan itu bisa berwujud antara lain :
1)
Membangun kemitraan antara pihak Madrasah dengan
dunia kerja dapat diwujudkan kerja sama dalam penanganan sistem pelatihan
secara bersama. Jadi konkretnya Madrasah seyogyanya menjadikan balai latihan
kerja (BLK), dunia industri, lembaga pendidikan, lembaga pendidikan kejuruan,
politeknik dan sejenisnya sebagai mitra kerja.
2)
Membuat inovasi terhadap kurikulum muatan lokal
dan memperkaya bekal keterampilan.
3)
Mencari format ekstrakurikuler yang produktif,
yaitu selain kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat pendidikan formal seperti
olah raga, musik, dan lain-lain juga menyajikan kegiatan ekstra yang bersifat
keterampilan praktis seperti komputer, tata boga, tata rias, manajemen dan lain
sebagainya.