1. Jelaskan
ide-ide pokok dari setiap filosofi pendidikan anak usia dini
Filsafat
pendidikan anak usia dini adalah pengaplikasian analisis-analisis atau
kajian-kajian filsafat dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini baik
menyangkut kurikulum, aspek pendidikan, tujuan pendidikan, objek pendidikan.
Berikut ide-ide pokok dari beberapa tokoh tentang pendidikan anak usia dini:
a. Filosofi
Islam
Pemikir utama pendidikan anak usia dini adalah Nabi
Muhammad SAW. Beliau merupakan tokoh pendidikan yang menganjurkan pendidikan
harus dimulai sejak kecil. Beliaulah yang menganjurkan pendidikan sebagai
proses “life long of education”.
Sebagaimana sabda nabi tuntutlah ilmu dari ayunan sampai ke liang lahat.
b. Ki
Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa anak-anak adalah
makhluk hidup yang memiliki kodratnya tersebut. Jika anak memiliki kodrat yang
tidak baik, maka tugas pendidik untuk membantunya menjadi baik.
c. Martin
Luther King
Martin Luther King menekankan pada anak agar
menggunakan sekolah sebagai sarana untuk mengajar anak membaca. Ia juga percaya
bahwa keluarga sebagai institusi yang paling penting merupakan peletak dasar
pendidikan bagi anak.
d. John
Amos Comenius
Comenius sangat percaya bahwa pendidikan harus dimulai
sejak dini. Pendidikan yang berlangsung harus mengikuti alam anak dan member
kesempatan pada anak untuk menggunakan seluruh inderanya.
e. J.H.
Pestalozi
Pandangan dasar Pestalozi menekankan pada pengamatan
alam, semua pengetahuan bersumber pada pengamatan yang akan menimbulkan
pengertian. Kemudian menumbuhkan keaktifan jiwa raga anak dan terakhir
pembelajaran pada anak harus berjalan secara teratur setingkat demi setingkat
atau bertahap.
f. Jean
Jacques Rosseau
Rosseau menekankan pembelajaran yang dilakukan harus
menggunakan pendekatan alam yang disebutnya pendekatan naturalistik. Pendidikan
naturalistik membiarkan anak tumbuh tanpa intervensi dengan cara tidak
membandingkan anak satu sama lain serta memberikan kebebasan anak untuk
mengeksplorasi tanpa membahayakan diri sendiri dan orang lain.
g. Frederich
Wilhelm Frobel
Pandangan dasar Frobel adalah pengembangan
otoaktivitas merupakan prinsip utama. Anak didik harus didorong untuk aktif
sehingga dapat melakukan berbagai kegiatan yang produktif
h. Maria
Montessori
Prinsip-prinsip yang diyakini Montessori terdiri dari
menghargai anak, pemikiran yang cepat menyerap, masa peka, lingkungan yang
disiapkan dan pendidikan diri sendiri.
i. John
Locke
Anak hidup di dalam lingkungannya yang sangat
berpengaruh dalam proses pembentukan seorang anak. Melalui
pengalaman-pengalaman yang dilalui anak bersama lingkungannya, akan menentukan
karakter anak. Dia sangat mempercayai bahwa untuk mendapatkan pembelajaran dari
lingkungannya maka satu-satunya cara bagi anak adalah mendapatkan pelatihan-pelatihan
sensoris.
2. Jelaskan
teori-teori yang melandasi penyelenggaraan pendidikan anak usia dini
a. Teori
Howard Gardne
Menurut teori ini pada hakekatnya setiap anak adalah
anak yang cerdas. Kecerdasan bukan hanya dipandang dari faktor IQ saja, tetapi
juga ada kecerdasan-kecerdasan lain yang akan mengantarkan anak pada
kesuksesan.
Macam-macam kecerdasan menurut Gardner adalah :
-
Kecerdasan bahasa : kecerdasan anak dalam
mengelola kata-kata
-
Kecerdasan logika : kecerdasan dalam bidang
angka dan alasan logis
-
Kecerdasan musik : kecerdasan dalam bidang music
-
Kecerdasan gerak (kinestetik) : kecerdasan dalam
mengolah anggota tubuh
-
Kecerdasan gambar (spasial) : kecerdasan anak
dalam permainan garis, warna dan ruang
-
Kecerdasan diri (intrapersonal) : Kecerdasan
dalam bidang pengenalan terhadap diri sendiri
-
Kecerdasan bergaul (interpersonal) : kecerdasan
dalam membina hubungan dengan orang lain.
-
Kecerdasan alami (naturalist) : kecerdasan yang
berhubungan dengan alam
-
Kecerdasan rohani (spiritual) : kecerdasan
mengolah rohani
b. Teori
John Bowlby
Teori Bowlby adalah teori tentang attachment yaitu keteraturan, kesenangan, keinginan untuk melekat
terhadap orang-orang yang diakrabi. Ada dua ketekunan pada usia dini yaitu
“separate enciety dan stager anciety. Anak-anak yang sering ditinggal, pertama
anak akan menangis dan menolak semua bentuk pengasuhan, berkembang melalui
periode despair, menjadi quiet, menarik diri dan pasif. Pengasuh hendaknya
memiliki pola yang tidak berbeda dengan orangtuanya. Orang tua harus memberikan
perhatian, kasih sayang dan perasaan aman pada bayi agar anak berkembang dengan
baik.
c. Teori
Jean Piaget
Piaget merumuskan tahap perkembangan intelektual anak
dalam 3 tahap yaitu a) tahap Sensori motorik (0-2 tahun), pada tahap ini anak
lebih banyak menggunakan gerak refleks dan inderanya untuk berinteraksi dengan
lingkungan disekitarnya. Anak pada tahap ini peka dan suka terhadap sentuhan
yang diberikan dari lingkungannya. Pada akhir tahap sensorimotor anak sudah
dapat menunjukan tingkah laku intelegensinya dalam aktivitas motorik sebagai
reaksi dari stimulus sensoris. b) Praoperasional (2-7 tahun), pada tahap ini
anak mulai menunjukan proses berpikir yang lebih jelas di bandingkan tahap
sebelumnya, anak mulai mengenali simbol termasuk bahasa dan gambar. c) Konkret
operasional (7-11 tahun), pada tahapan ini anak sudah mampu memecahkan
persoalan sederhana yang bersifat konkrit, anak sudah mampu berpikir
berkebalikan atau berpikir dua arah.
d. Teori
Lev Vigotsky
Vigotsky mengemukakan bahwa perkembangan manusia
melalui interaksi social yang memegang peranan penting dalam perkembangan
kognitif anak. Menurut Vigotsky anak belajar melalui dua tahapan yaitu
interaksi dengan orang lain, orang tua, saudara, teman sebaya, guru dan belajar
secara individual melalui mengintegrasikan segala sesuatu yang dipelajari dari
orang lain dalam struktur kognitifnya. Vigotsky memiliki empat prinsip umum
yaitu : a) anak mengkontruksi pengetahuan akan lebih mudah bila tersedia tools of minds yang lebih kaya dan
bervariasi, b) belajar terjadi dalam kontek sosial, c) belajar mempengaruhi
perkembangan mental, dan d) bahasa memegang peranan penting dalam membantu
perkembangan mental anak.
3. Jelaskan
pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam penyelenggaraan pembelajaran anak
usia dini
a. Pendekatan
Montessori
Tujuan pendidikan Montessori adalah mengoptimalkan
seluruh kemampuan anak melalui stimulasi yang dipersiapkan. Untuk dapat
memberikan stimulasi yang maksimal maka guru harus mempersiapkan lingkungan
pembelajaran yang tenang dan teratur. Lingkungan dipersiapkan dengan
materi-materi yang telah terstruktur misalnya berupa :
-
Materi sensorial
Anak dapat berlatih untuk memperluas dan memperhalus
persepsi sensorinya
-
Materi konseptual
Materi ini merupakan bahan-bahan konkret untuk melatih
anak membaca, menulis, matematika dan pengetahuan sosial
-
Materi kehidupan praktis (sehari-hari)
Pembelajaran yang diberikan banyak ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya menyapu lantai, mencuci piring, menyiram
tanaman, mengancingkan baju dll.
b. Pendekatan
High/Scope
Pendekatan ini dikembangkan oleh David Weikart yang
pada awalnya bekerja pada Perry Project yang dikenal pada tahun 1960-an di
Ypsilanti, Michigan. High scope memiliki komponen penting yaitu:
-
Anak sebagai pembelajar aktif yang menggunakan
sebagian besar waktunya di dalam learning
center yang beragam.
-
Merencanakan-melakukan-mengulang (plan-do-review).
-
Pengalaman kunci (key experience).
Pengalaman-pengalaman penting anak dipakai untuk pembelajaran
-
Penggunaan catatan anekdot untuk mencatat
kemajuan yang diperoleh anak
c. Pendekatan
Beyond Centres and Circle Times
(BCCT)
Pendekatan ini dikembangkan berdasarkan pada teori
perkembangan anak, teori neuroscience, teori multiple intelligence, yang
dipadukan dengan pengalaman guru. Pendekatan BCCT mencakup semua aspek
perkembangan anak dengan ciri utama pemberian pijakan (scaffolding) untuk
membangun konsep, aturan, ide dan pengetahuan anak. Pijakan yang dikembangkan
dalam pendekatan BCCT mencakup:
-
Pijakan lingkungan main
-
Pijakan sebelum main
-
Pijakan selama anak main
-
Pijakan setelah main
4. Jelaskan
bagaimana implikasinya dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini:
a. Bagi
anak
-
Anak akan belajar dengan baik ketika mereka
menggunakan sensorinya
-
Semua anak dapat dididik
-
Setiap anak harus dioptimalkan potensinya
-
Pendidikan harus dimulai sejak dini
-
Anak tidak dapat dipaksa belajar jika belum siap
belajar
-
Mempersiapkan anak bagi perkembangan selanjutnya
dalam belajar
-
Kegiatan pembelajaran harus menarik dan bermakna
-
Interaksi social dengan guru dan kelompok usia
penting bagi perkembangannya
b. Bagi
guru
-
Guru harus menyayangi dan menghargai semua anak
-
Guru harus memiliki dedikasi untuk mengajar
secara profesional
-
Pengajaran yang baik harus berdasarkan teori, filosofi,
tujuan dan sasaran
-
Mengajar anak menggunakan materi sebenarnya
-
Pengajaran dimulai dari yang konkret sampai
abstrak
-
Observasi penting guna mengetahui proses belajar
anak
-
Pengajaran harus berpusat pada anak bukan
berpusat pada guru
c. Bagi
orang tua
-
Keluarga merupakan lembaga yang paling penting
dalam pendidikan dan pengembangan anak. Keluarga merupakan lembaga terpenting,
karena anak lahir dalam lingkungan tersebut dan sebagian besar waktunya
dihabiskan bersama keluarga.
-
Orang tua adalah pendidik utama bagi anak. Apa
yang dilakukan anak sebagian besar merupakan perilaku imitasi orang tuanya.