Menjelaskan merupakan keterampilan
memberikan informasi yang diorganisasi secara sistematis kepada peserta didik.
Keterampilan ini harus dimiliki calon pendidik, karena dengan keterampilan
menjelaskan yang baik dapat membantu peserta didik memahami dengan jelas semua
materi yang dipelajari, permasalahan yang berkaitan dengan materi, melibatkan
anak didik dalam berpikir, dan mendapatkan balikan yang berkaitan dengan
pemahaman peserta didik.
Keterampilan ini hanya dapat
dimiliki calon pendidik jika ia menguasai materi dengan baik, pandai
berkomunikasi lisan dengan penguasaan bahasa yang baik dan benar, sehingga
bahasa mudah dipahami dan tidak berbelit-belit, dan piawai dalam mencari
analogi atau ilustrasi terhadap konsep yang abstrak yang akan diajarkan.
Selain itu, modal terpenting yang
harus dimiliki calon pendidik agar dapat menjelaskan dengan baik adalah vokal
atau suara yang jelas dengan volume yang memadai dan intonasi bervariasi Volume
suara memegang peranan penting dalam keberhasilan menjelaskan karena volume
suara yang keras mampu membangkitkan otak untuk merespon suara akibat perintah
syaraf yang terdapat dalam telinga.
Penelitian yang dilakukan Lynch (1989: 37) menyatakan
bahwa faktor bahasa mempengaruhi kemampuan peserta didik dalam membangun
konsep, seperti bagai-mana menggunakan kata penghubung yang bersifat logis,
ragam bentuk bunyi, makna, struktur, dan konteks kata. Penelitian serupa
dilakukan oleh Beek & Louters (1991: 391) yang hasilnya dari 234
maha(siswa) menunjukkan rerata skor masalah dalam menyelesaikan tes yang
diberikan pengajar yang berkaitan dengan bahasa sebesar 87% dan 84%, artinya
sumber utama kesulitan maha(siswa) dalam memahami konsep terletak pada
penggunaan bahasa.
Jadi, keterampilan menjelaskan
menuntut calon pendidik untuk pandai memilih bahasa sesuai dengan tahap
perkembangan peserta didik dan pandai menca-rikan jalan keluar peserta didik
untuk memperjelas konsep-konsep yang abstrak dan sulit dimengerti, misalnya
dengan analogi dan ilustrasi.