Perlunya relevansi atau
keterpaduan dan keserasian antara pendidikan dengan berbagai sektor lainnya
dimaksudkan agar proses dan hasil pendidikan dapat menjawab tantangan dunia
kerja, tantangan zaman, serta tantangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan
kata lain relevansi tersebut bermaksud mengarahkan kepada terwujudnya output
pendidikan sekaligus sebagai input bagi pembangunan yaitu berupa tenaga yang
terdidik, trampil dan siap kerja. Dalam rangka pencapaian hal ini maka
pemerintah mengeluarkan kebijakan yang lebih dikenal dengan konsep Link and
Match. Melalui kebijakan ini diharapkan dapat memperkuat upaya
sinkronisasi dunia pendidikan dengan dunia industri atau dunia usaha
dalam hal perencanaan, penilaian, sertifikasi, pelatihan-pelatihan dan
lain-lain. Adapun pendidikan Islam ialah bimbingan atau usaha sadar pendidikan
terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya
kepribadian utama yang berdasarkan ajaran Islam.
Abdurahman Al-Nahlawi (1989)
merumuskan bahwa menurut pendapatnya pendidikan (tarbiyah) terdiri dari tiga
unsur penting yaitu :
1)
Menjaga dan memelihara fitrah anak
menjelang dewasa,
2)
Mengembangakan seluruh potensi,
3)
Mengarahkan seluruh fitrah dan potensi menuju
kesempurnaan dilaksanakan secara bertahap.
Maka dapat disimpulkan bahwa
pendidikan ialah pengembangan seluruh potensi anak didik secara bertahap menurut
ajaran islam. Dalam pengertian yang lebih luas link secara harfiyah berarti
pertautan, keterkaitan atau hubungan yang interaktif sedangkan match berarti
kecocokan atau kesesuaian. Dengan demikian jika dikaitkan dengan pendidikan
Islam dapat terlihat didalamnya bahwa sesungguhnya konsep Link and Match
bukanlah sesuatu yang baru. Gagasan link and Match yang menekankan agar dunia
pendidikan memiliki keterkaitan dan kesesuaian dengan pembangunan sesuai yang
diajarkan oleh Islam, hal tersebut sudah diajarkan Islam sejak dahulu. Dalam
hal ini pembangunan yang dimaksud ialah mengandung arti menata hari esok yang
lebih baik dalam segala aspek kehidupan yang sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an
surat Al Hasyr ayat 8, Allah telah berfirman :
“Wahai
Orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
manusia memperhatikan kondisi yang ada dalam rangka menata hari esok. Dan
bertaqwa kau kepada Allah sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”
(QS Al-Hasyr : 18)
Rosulullah SAW sendiri juga
senantiasa menganjurkan umatnya agar mendidik generasi mudanya dengan bekal
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) supaya bisa berkompetisi dalam kehidupan
ini serta menghadapi tantangan zaman ke depan yang dinamis. Anjuran ini bisa
disimak dalam hadist Nabi SAW yang artinya sebagai berikut :
Ajarkanlah anak-anak kalian
dengan berbagai Ilmu Pengetahuan yang berlainan dengan hal-hal yang pernah
diajarkan kepadamu, karena mereka diciptakan untuk zaman yang berbeda dengan
zamanmu. (HR. Bukhari).