Konsep link and match pendidikan
Islam dipandang sebagai sebuah konsep yang yang fleksibel, artinya bahwa konsep
ini tetap relevan dalam berbagai suasana dan keadaan. Maka relevansi dari
konsep tersebut dapat digolongkan sebagai berikut:
1)
Relevasi terhadap perubahan zaman
Merujuk dari berbagai uraian
tentang pengertian link and match pendidikan Islam yang sudah diuraikan di
depan, sebetulnya ialah berawal pada konsep nilai-nilai perubahan diberbagai
sektor. Yaitu dengan konsep ini diharapkan akan tercetak orang-orang (Output
pendidikan) yang terampil, siap terjun didunia kerja di era global sekaligus
sebagai insan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT yang bisa mengadopsi
dan mengimplementasikan nilai-nilai Islam dalam bidang apapun dan kondisi
apapun.
Konsep Link and Match pendidikan
Islam dalam hal ini dianggap penting, karena dianggap mampu mengatasi persoalan
yang sedang dialami bangsa ini. Persoalan yang paling mendasar yang dialami
pendidikan nasional ialah bahwa secara umum pendidikan nasional sedang
menghadapi dua tantangan yang amat berat yaitu tantangan internal dan tantangan
eksternal.
Secara internal, kita dihadapkan
pada posisi juru kunci untuk pendidikan, dan sebaliknya di ranking teratas
untuk korupsi. Dua kondisi ini yang selalu disebutkan dan diucapkan dimana-mana
secara berulang-ulang, sehingga membentuk konsep diri masyarakat kita bahwa
pendidikan kita jelek, tidak bermutu, dan terbelakang.
Di sisi lain secara Eksternal,
kita juga dihadapkan dengan tantangan yang berat, yaitu perubahan yang sangat
cepat dari lingkungan strategis diluar Negara kita. Pasar bebas ASEAN (AFTA)
yang sudah berlaku sejak 2003 yang lalu, beberapa saat ke depan kerjasama
Ekonomi Asia Pasifik (APEC) diberlakukan mulai tahun 2010 untuk negara maju dan
2020 untuk seluruh anggota termasuk Indonesia. Jadi kita berada dalam posisi
untuk tidak bisa mengelak dari tekanan eksternal tersebut. Jika saat ini Negara
kita menghadapi kompetisi tenaga kerja yang begitu kuat, maka pada masa depan
kompetisi tersebut akan lebih ketat lagi terutama di era global yang akan
berhadapan dengan tenaga-tenaga kerja asing yang ikut berebut dalam memasuki
pasar kerja di Negara kita ini.
Yang menjadi pertanyaan besar
ialah, mampukah masyarakat kita menghadapi tantangan tersebut? dan mulai
dari mana titik tolak pendidikan negara kita harus bangkit? Dari sinilah kita
kembalikan bahwa dengan konsep link and Match Pendidikan Islam dipandang bisa
mengatasi persoalan tersebut, jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, peran
berbagai pihak dan kata kuncinya ialah perubahan dan inovasi di berbagai
sektor, sebagai titik tolak dalam mengembangkan pendidikan nasional pada
umumnya.
Perubahan inovasi akan berjalan
lancar bila dilaksanakan secara serius oleh pemerintah, baik pemerintah pusat
maupun daerah dan didorong oleh masukan-masukan dan gerakan bersama antar semua
institusi baik institusi pendidikan dasar, menengah, dan tinggi, Institusi
ekonomi, politik sosial, budidaya serta masyarakat pada umumnya. Untuk
mendukung terwujudnya cita-cita tersebut.
2)
Relevansi terhadap perkembangan Tehnologi dan
Industri
Seiring dengan perkembangan zaman
maka tidak bisa dielakkan lagi bahwa tehnologi dan industri juga berkembang
pesat. Sejalan dengan hal itu pendidikan yang dikehendaki pemerintah ialah
menciptakan manusia pendidikan yang bisa memenuhi pasar kerja. Maka dimanakah
letak sistim pendidikan Islam? Mungkinkah lembaga pendidikan Islam masih akan
banyak diminati peserta didik di masa datang ?
Pertanyaan tersebut merupakan
peluang dan sekaligus tantangan bagi sistem dan lembaga pendidikan Islam,
khususnya para Alumni dan sarjana Islam untuk mengisi peluang dan menjawab
tantangan. Artinya membuat rancang bangun pendidikan Islam yang berwawasan masa
depan dan sekaligus mempeloporinya.
Optimisme pengelola sistem
pendidikan Islam, khususya sarjana agama dalam melihat perkembangan kehidupan
adalah menjadi suatu keharusan. Karena hakikat pendidikan Islam ialah
pendidikan yang berkesinambungan dan mempunyai dinamika Kultural. Sesuai dengan
Makna dasar kata Al-Islam sebagai kata kerja positif, dalam perspektif
pendidikan, mengislamkan berarti menjalankan pendidikan sesuai dengan dinamika
dan kebutuhan.
Berangkat dari titik tolak itulah
sehingga konsep Link and Match pendidikan Islam dipandang masih cukup relevan
untuk dilaksanakan, demi tercapainya orientasi pendidikan yang dikehendaki
yaitu output pendidikan yang mampu bersaing di pasar kerja modern sekaligus
memiliki kredibilitas yang tinggi dan etos kerja yang maksimal sekaligus
memiliki benteng iman yang kokoh.