Usia 4-5 tahun yang merupakan
peserta didik Kelompok A Taman Kanak-kanak dan merupakan masa peka untuk
dioptimalkan berbagai macam kecerdasannya. Stimulasi yang tepat pada usia awal
akan mempengaruhi kemampuan dan kecerdasan anak pada usia selanjutnya.
Mengoptimalkan kecerdasan visual dan musikal diharapkan juga dapat
menyeimbangkan kerja otak kanan dan otak kiri, sehingga belajar menjadi
kegiatan yang menyenangkan bagi anak (Widhianawati, 2011:220).
Diharapkan juga anak lebih
memiliki ketertarikan untuk mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan musik di
sekolah. Kecerdasan musikal pada anak usia dini dapat distimulasi dengan
kegiatan yang sederhana dan disukai oleh anak. Salah satu diantaranya dengan
Gerak dan Lagu. Melalui gerak dan lagu anak akan mudah mengingat lagu yang
disertai dengan gerakan. Terkadang anak lupa lagunya tapi ingat gerakannya.
Anak belajar untuk mengingat
gerakan dengan kata-kata tertentu dan belajar membuat gerakan sesuai irama.
Anak-anak pada dasarnya sudah memiliki potensi untuk memiliki kecerdasan irama
musik, seperti ketika seorang anak mendapatkan barang yang diinginkan maka dia
akan menari-nari.
Salah
satu upaya yang dilakukan untuk mengembangkan kecerdasan visual spasial anak
usia dini adalah melalui kegiatan bermain. Hal ini sejalan dengan hasil
penelitian Sumarni (2009) bahwa kecerdasan jamak anak usia dini dapat meningkat
melalui bermain, sedangkan menurut Musfiroh (2010) kecerdasan visual spasial
anak dapat dirangsang dengan menyediakan berbagai fasilitas yang memungkinkan
anak mengembangkan daya imajinasi mereka, seperti alat-alat permainan
konstruktif (lego, puzzle, lasie), balok-balok bentuk geometri berbagai warna
dan ukuran, peralatan menggambar, pewarna dan alat-alat dekoratif.