Kecerdasan interpersonal atau bisa
dikatakan juga sebagai kecerdasan sosial, diartikan sebagai kemampuan dan
keterampilan seseorang dalam menciptakan relasi, membangun relasi dan
mempertahankan relasi sosialnya sehingga kedua belah pihak berada dalam situasi
menang-menang atau menguntungkan.
Sumber lain mendefinisikan bahwa
Kecerdasan Interpersonal adalah kemampuan berfikir lewat berkomunikasi dengan
orang lain. Inteligensi Interpersonal adalah kemampuan untuk mengerti dan menjadi
peka terhadap perasaan, intense, motivasi, watak, temperamen orang lain.
Kepekaan akan ekspresi wajah, suara. Isyarat dari orang lain juga masuk dalam
inteligensi ini.
Kecerdasan interpersonal adalah
kemampuan untuk berhubungan dengan orang-orang disekitar kita, kecerdasan ini
adalah kemampuan kita untuk memahami dan memperkirakan perasaan, temperamen,
suasana hati, maksud dan keinginan orang lain dan menanggapinya secara layak.
Kecerdasan Sosial merujuk pada spektrum yang merentang dari secara instan
merasa keadaan batiniah orang lain sampai memahami perasaan dan pikirannya.
Orang yang kuat dalam inteligensi interpersonal biasanya sangat mudah bekerja sama
dengan orang lain, mudah berkomunikasi dengan orang lain. Hubungan dengan orang
lain bagi mereka menyenangkan dan sepertinya keluar begitu saja secara
otomatis. Mereka dengan mudah mengenali dan membedakan perasaan serta apa yang
dialami teman dan orang lain.
Komunikasi baik verbal maupun non
verbal dengan orang lain relative mudah.Kebanyakan orang sangat peka terhadap
teman, terhadap penderitaan orang lain, dan mudah berempati. Banyak dari mereka
suka memberikan masukan kepada teman supaya maju. Maka, mereka kebanyakan dapat
berperan sebagai komunikator, sebagai fasilitator dalam pertemuan atau perbincangan
masalah yang penting. Mereka juga dengan mudah menjadi penggerak massa karena
kemampuannya mendekati massa. Bila menjadi pemimpin, orang ini biasanya disukai
karena pendekatannya yang baik kepada para anggota, mengerti dan menghargai
perasaan orang lain. Orang-orang seperti Mahatma Gandhi (tokoh penggerak
kedamaian dan kebebasan India), Ronald Reagan (presiden AS yang mantan actor),
Ibu Theresa (pejuang kaum miskin) kadang dikelompokkan sebagai yang mempunyai
inteligensi interpersonal tinggi.
Siswa yang mempunyai inteligensi
interpersonal tinggi mudah bergaul dan berteman. Meskipun sebagai orang baru
dalam suatu kelas atau sekolah, ia dengan cepat dapat masuk ke dalam kelompok.
Ia mudah berkomunikasi dan mengumpulkan teman lain. Bila dilepas seorang diri,
ia akan dengan cepat mencari teman. Dalam konteks belajar, ia lebih suka
belajar bersama orang lain, lebih suka mengadakan studi kelompok. Siswa ini
kadang mudah berempati dengan teman yang sakit atau punya masalah dan kadang
mudah untuk ikut membantu. Dalam suatu kelas, bila guru memberikan pekerjaan
atau tugas secara bebas, siswa-siswa yang mempunyai inteligensi interpersonal
akan dengan cepat berdiri dan mencari teman yang mau diajak kerjasama.
Karakteristik anak yang memiliki
kecerdasan interpersoanal yang tinggi yaitu:
a.
Mampu mengembangkan
dan menciptakan relasi sosial baru secara efektif, Mampu berempati dengan orang
lain atau memahami orang lain secara total,
b.
Mampu mempertahankan
relasi sosialnya secara efektif sehingga tidak musnah dimakan waktu dan
senantiasa berkembang semakin intim/ mendalam/penuh makna
c.
Mampu menyadari
komunikasi verbal maupun non verbal yang dimunculkan orang lain, atau dengan
kata lain sensitif terhadap perubahan sosial dan tuntutan-tuntutannya.
d.
Mampu memecahkan
masalah yang terjadi dalam relasi sosialnya dengan pendekatan win-win solution serta yang paling
penting adalah mencegah munculnya masalah dalam relasi sosialnya
e.
Memiliki keterampilan
komunikasi yang mencakup keterampilan mendengarkan efektif, berbicara efektif dan
menulis secara efektif. Termasuk di dalamnya mampu menampilkan penampilan fisik
yang sesuai dengan tuntutan lingkungan sosialnya.
Judul Permainan : “Meminta Uang”
Tujuan : Merangsang kepekaan
melihat perspektif orang
lain dan
kepekaan simpati
Cara bermain :
a.
Jelaskan 3 peran yang akan dimainkan anak yakni
anak, bapak dan ibu. Anak berpura-pura meminta uang kepada Ayah. Ayah
berpura-pura menanyakan untuk apa uang itu, lalu memberi kepada anak, dan ibu
berpura-pura menasihati anak agar tidak jajan sembarangan.
b.
Biarkan anak memilih perannya sendiri dan
mengelompok menurut perannya itu. Berikan kesempatan untuk berunding.
c.
Persilahkan kelompok 1 mulai, beri kesempatan
mereka sesuai ekspresi mereka masing-masing. Beri tepuk tangan setelah kelompok
1 selesai mempergunakan perannya.
d.
Beri kesempatan kelompok 2 dan selanjutnya
hingga semua anak mendapat giliran dan apapun hasilnya beri tepuk tangan pada
mereka.