Pendidik seharusnya memiliki pemahaman
dan pengetahuan tentang bermain agar dapat mendukung dan menetapkan kegiatan
bermain yang cocok untuk anak. Anak dengan tingkat usia yang berbeda memiliki
minat bermain yang berbeda. Tahapan tersebut dapat diprediksi karena telah
dilakukan penelitian yang panjang pada setiap tahapan usia anak. Tahapan
tersebut secara umum dijabarkan sebagai berikut ;
1. Bayi – Toddler
Bermain lebih fokus pada
keterampilan motorik, pemaksimalan panca indera, kegiatan eksplorasi objek,
banyak melakukan gerakan sederhana, gerakan dilakukan tidak bertujuan dan dilakukan
berulang-ulang, tidak ada atau belum ada komunikasi, melakukan aktivitas yang
sama namun tidak berhubungan dengan anak lain, konsentrasi bermain hanya dengan
mainannya sendiri, dan belum mengenal konsep peraturan.
2. Anak-anak awal – akhir
Pada usia ini anak sudah mulai menunjukkan minat untuk
bermain dengan anak lain, sering saling bertukar mainan, sama-sama belajar
dengan anak lain untuk membuat peraturan dan bermain dengan peraturan, belajar
untuk bekerja sama dalam satu aktivitas, sudah mampu membangun dan menciptakan
sesuatu dengan benda, tujuan bermain adalah untuk memperoleh kepuasan pribadi,
jika melakukan kegiatan bermain sambil bertanding, anak belum ada keinginan
untuk menang, dan anak belajar untuk berhitung, membaca, menulis (kemampuan
dasar akademik).
3. Sekolah dasar
Pada tahap bermain ini, anak sangat tertarik untuk
melakukan kegiatan eksplorasi dan menciptakan mainannya sendiri (berkreasi),
mulai menyukai kegiatan bermain yang menggunakan angka dan kode-kode rahasia,
mulai menunjukkan siapa dirinya, keahliannya, talenta dan kemampuannya, sudah
mulai memahami makna kata, huruf dan angka, sudah mampu membangun konsep
kerjasama dan sudah mengenal rasa bersaing.
4. Memasuki remaja awal
Tahapan bermain memasuki remaja awal yaitu banyak bermain
dengan permainan teratur dan terstruktur, bermain dengan peraturan (sport),
memiliki motivaasi bermain untuk memperoleh kemenangan (menang berarti mampu
mengikuti peraturan), kegiatan terfokus/minat pada kelompok, dan anak belajar
untuk memahami lingkungan sosial.