1.
Pengertian Kreativitas
Kreativitas menurut Moslow sebagai
ciri universal pada semua orang yang mengaktualisasikan diri dan sifat
manusiawi yang penuh sifat-sifat yang dikaitkan dengan kreativitas adalah
fleksibilitas, spontanitas, keberanian, berani membuat kesalahan, keterbukaan,
kerendahan hati. Moslow menghargai kreativitas anak begitu tinggi sehingga
kreativitas menjadi salah satu ciri orang-orang yang mencapai aktualitas diri
(dalam Globe, 1987:53-54).
Kreativitas menurut Komite
Penasehat Nasional di Bidang Pendidikan Kreatif dan Pendidikan Budaya,
menggambarkan sebagai bentuk aktivitas imajinatif yang menghasilkan sesuatu
yang bersifat original, murni, asli dan bermakna (Craff, 2004:1).
Kreativitas menurut Beetlestone
pada tahun 1998 dan Nacce pada tahun 1999 menyatakan bahwa kreativitas
merupakan sebuah bentuk pembelajaran.
Kreativitas yang dikemukakan para
ahli dan merupakan kesimpulan dari pengertian kreativitas yaitu sebagai
kemampuan seseorang untuk mengolah unsur-unsur yang sudah ada menjadi sesuatu
yang orisinil.
Kreativitas ada pada setiap orang
sejak dilahirkan, dan kita mengenal adanya berbagai variasi tingkat
kreativitas.
Kreativitas disebabkan oleh
pengaruh lingkungan tempat seseorang dibesarkan oleh pengaruh lingkungan yang
memancing kreativitasnya, maka ia akan menjadi kreatif maka sebaliknya anak
yang dibesarkan dalam lingkungan yang menekan dan menghambat berkembangnya
kreativitas maka ia tidak akan menjadi orang yang kreatif.
2.
Pentingnya Kreativitas
Mengapa kreativitas penting
dipupuk dan dikembangkan dalam diri anak?
a.
Karena dengan berkreasi orang dapat mewujudkan
dirinya dan manusia dapat mempertahankan hidupnya.
b.
Kreativitas atau berpikir kreatif sebagai
kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan untuk menyelesaikan masalah,
terutama yang dilatih adalah pengetahuan, ingatan dan kemampuan berpikir logis
atau penalaran. Pemikiran kreatif disebut juga berpikir divergen karena membuat
anak lancar dan luwes dalam berpikir, maupun melihat sesuatu masalah dari
berbagai sudut pandang dan mampu melahirkan banyak gagasan.
c.
Menyibukkan diri secara kreatif tidak hanya
bermanfaat tapi mampu memberikan kepuasan kepada individu.
d.
Kreativitas yang memungkinkan manusia
meningkatkan kualitas hidupnya.
3.
Hal-hal yang perlu dikembangkan dalam
mengembangkan kreativitas:
a.
Sarana yang memadai
Sarana merupakan alat yang digunakan untuk
menggali dan mengembangkan daya cipta anak dengan sarana yang memadai. Anak
dapat mengekspresikan, bereksperimen dan mengembangkan kemampuannya.
b.
Lingkungan yang merangsang
Lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
harus merangsang anak dengan memberikan anak untuk berkreasi dan sarana yang
mendorong daya ciptanya.
Hal ini harus dilakukan sedini mungkin
sehingga masa anak di taman kanak-kanak menjadi suatu pengalaman yang
menyenangkan dan dihargai secara sosial.
c.
Dorongan
Terlepas dari seberapa jauh kemampuan dan
prestasi anak, cara mendidik anak hendaknya menganut paham demokratis serta
mampu menghargai prestasinya dengan memberikan pujian atau hadiah, sehingga
anak terlepas dari ejekan dan kritik yang sering dilontarkan pada anak yang
kreatif dan jangan segan memberikan pujian bagus, baik, pintar, cantik. Hal ini
dapat menumbuhkan rasa percaya diri pada anak.
4.
Kiat Merangsang Kreativitas Anak
a.
Bebas
Kreativitas muncul jika seorang anak diberi
kebebasan membuat karya, anak melakukan apapun sekehendak hati dalam batasan
yang tidak mengganggu atau mencelakai orang lain atau dirinya.
b.
Keleluasaan tempat
Kebebasan yang diberikan kepada anak untuk
berkreativitas menuntut konsekuensi adanya tempat bagi diri anak untuk
mencoba-coba. Ketidakleluasaan tempat dapat menghambat kreativitas anak.
c.
Hindari kritik
Pertanyaan-pertanyaan yang bersifat
menyalahkan hasil karya anak tanpa disadari hal ini merupakan kritik bagi anak,
sehingga lambat laun anak akan kehilangan rasa percaya diri, bahwa ia mampu
melakukan segala sesuatunya dengan benar. Ketakutan membuat sesuatu yang salah
akan membatasi aktivitas anak sehingga kreativitas pun bisa terhambat.
d.
Memperkaya imajinasi
Manfaat yang diperoleh anak dengan terbiasa
berpikir kreatif adalah keluwesan mencari pemecahan masalah. Dalam proses
kreatif dapat terjadi dengan adanya imajinasi. Sementara imajinasi berkembang
dari kolaborasi pengetahuan-pengetahuan lama yang ada dalam ingatan anak bisa
dipakai dengan cara membawanya ke tempat-tempat unik, misalnya di tempat wisata
atau museum-museum.
5.
Karakteristik Kreativitas dan Ciri-ciri Afektif
dari Kreativitas
Setiap orang memiliki kreativitas
dengan tingkat yang berbeda-beda. Tidak ada orang yang sama sekali tidak
memiliki kreativitas, dan yang diperlukan adalah bagaimana mengembangkan
kreativitas itu.
Ciri-ciri kreativitas yang
berhubungan dengan kemampuan berpikir seseorang seperti kelancaran,
fleksibilitas, orisinalitas dan perincian. Ciri-ciri yang menyangkut sikap dan
perasaan seseorang disebut ciri-ciri afektif dan kreativitas. Ciri-ciri afektif
dari kreativitas disimpulkan dari beberapa pendapat para ahli yang sangat
esensial dalam menentukan prestasi kreatif seseorang yaitu:
a.
Rasa ingin tahu
b.
Tertarik terhadap tugas-tugas majemuk yang
dirasakan sebagai tantangan
c.
Berani mengambil resiko dalam berbuat kesalahan
dan untuk dikritik oleh orang lain.
d.
Tidak mudah putus asa
e.
Menghargai keindahan
f.
Mempunyai rasa humor
g.
Ingin mencari pengalaman – pengalaman baru
h.
Menghargai diri sendiri maupun orang lain dan
sebagainya (Munandar,S.C.U, 1999:20).
6.
Kegiatan Untuk Mengembangkan Kreativitas
Banyak sekali kegiatan yang dapat
dilakukan untuk mengembangkan kreativitas anak, diantaranya yaitu kegiatan
melukis atau menggambar bebas. Kegiatan menggambar ini merupakan salah satu
sarana yang dapat dimanfaatkan oleh anak. Selain untuk melatih keterampilan
tangan, kegiatan menggambar juga dapat menjadi sarana bagi anak untuk dapat
menuangkan pikiran dan imajinasinya ke dalam gambar yang dibuatnya.
Pada kegiatan menggambar bebas
ini, anak dapat mencurahkan isi hatinya melalui gambar dan anak menggambar
sesuai dengan apa yang dirasakan pada saat itu.
Kadang kita melihat hasil gambar
yang dibuat anak dengan warna yang tidak sesuai dengan obyek yang digambarnya
misalnya warna daun diberi warna merah, gunung diberi warna hitam, buah diberi
warna biru. Yang dia gambar bukan semata apa yang dilihatnya, tapi merupakan
hasil kerja sama indra-indranya yang dirasakan, diimajinasikan serta dicetuskan
menjadi sebuah gambar. Dengan menggambar bebas akan menghilangkan resah dan
stress yang dialami anak yang berada dalam lingkungan yang mengekang.