Menurut Suyanto (2005: 119-121) dalam kegiatan bermain setiap anak
mendapat berbagai bentuk manfaat yang dirasakannya, adapun manfaat yang dapat
dirasakan anak mencakup berbagai aspek yaitu:
a. Manfaat bermain untuk
perkembangan aspek fisik
Bila anak mendapat kesempatan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang
banyak melibatkan gerakan-gerakan tubuh, akan membuat tubuh anak menjadi sehat.
Otot-otot tubuh akan menjadi kuat, selain itu anak dapat menyalurkan energi
yang berlebihan sehingga anak tidak merasa gelisah.
b. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek
motorik kasar dan motorik halus
Saat masih bayi, anak tidak berdaya
karena ia belum bisa menggunakan anggota tubuh, saat usia tiga bulan anak
tersebut mulai mencoba meraih mainannya. Dari sini anak sudah mulai belajar mengkoordinasikan
(menyelaraskan) gerakan mata dengan tangan, saat usia satu tahun anak senang
memegang pensil untuk membuat coretan-coretan dan secara tidak langsung anak
sudah melakukan gerakan-gerakan motorik halus yang diperlukan saat menulis,
sekitar usia tiga tahun anak tersebut sudah bisa membuat garis lengkung, usia
empat dan lima tahun anak sudah mulai menggambar bentuk-bentuk. Aspek motorik
kasar juga dapat dikembangkan dengan bermain kejar-kejaran dengan teman
seusianya.
c. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek
sosial
Dalam kegiatan bermain anak, si anak akan belajar berkomunikasi dengan
teman seusianya dan mulai belajar hak milik dengan orang lain. Melalui bermain
peran, anak juga akan belajar menjadi seorang ayah, ibu, pembantu, dan
lain-lain. Yang akan memberikan anak tersebut pengetahuan yang lebih luas dan
mulai belajar rasa tanggungjawab.
d. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek emosi
atau kepribadian
Dalam bermain juga anak bisa mengungkapkan emosinya seperti contoh di
atas, bahwa anak akan bermain boneka-bonekaan dan memukul-mukul boneka tersebut
sesukanya, karena anak tersebut sudah dimarahi secara fisik oleh orang tuanya.
Anak-anak suka belajar bagaimana dan apa yang harus dilakukan saat di
tengah-tengah kelompok, bagaimana dia bersikap jujur, murah senyum, tulus,
bertanggungjawab, dan lain-lain.
e. Manfaat bermain untuk perkembangan aspek
kognisi
Aspek kognisi ini diartikan sebagai pengetahuan yang luas, daya nalar,
kreativitas, kemampuan berbahasa, serta daya ingat. Dalam kehidupannya
anak-anak akan perlu berkomunikasi, yang pada mulanya hanya dengan bahasa
tubuh, seiring dengan bertambahnya usia dan bertambah perbendaharaan kata, maka
anak tersebut akan mulai berkomunikasi secara lisan.
f. Manfaat
bermain untuk mengasah ketajaman penginderaan
Pada anak masa pra sekolah perlu dikembangkan ketajaman atau kepekaan
penglihatan dan pendengaran, hal ini agar anak lebih mudah dalam belajar
mengenal dan mengingat bentuk-bentuk. Tanpa kita sadari anak-anak sejak bayi
sudah mulai belajar jenis-jenis suara, seperti mengenali suara ayah dan ibunya.
Dan anak juga sudah mulai belajar mengingat warna-warna yang ada di sekitarnya.
g. Manfaat
bermain untuk mengembangkan keterampilan fisik
Bila seorang anak mempunyai tubuh yang sehat dan kuat maka anak tersebut
akan sangat aktif dalam bermain, seperti kejar-kejaran, melompat dan bahkan
bergulingan, dengan sendirinya anak akan siap untuk melakukan kegiatan yang
lebih sulit.
h. Pemanfaatan
bermain sebagai media terapi
Bermain juga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh secara mental,
seperti contoh:
1) Anak
yang agresif, suka menyerang orang lain, agresivitas muncul karena gangguan
emosional diderita anak, mungkin anak diperlakukan terlalu keras oleh orang
tuanya.
2) Anak
yang sulit bergaul, hal ini karena anak kurang bermain dan dia jarang sekali
berkomunikasi dengan anak seusianya.